16 Wishes

Plot
Abby Jensen telah menghitung mundur hari-hari sampai ulang tahunnya yang ke-16, dengan bersemangat menunggu saat dia akhirnya dapat bergabung dengan barisan "hampir dewasa" yang dia puja. Selama yang dia ingat, Abby telah menuliskan keinginan di selembar kertas, membuat daftar rahasia yang dia harap dapat dipenuhi ketika dia mencapai usia ajaib. Kamarnya ditempeli dengan poster selebritas favoritnya, dan dia telah menghabiskan waktu berjam-jam menelaah majalah Seventeen, mencatat segala sesuatu mulai dari tren mode terbaru hingga gaya rambut yang paling diinginkan. Namun, saat hari besar itu akhirnya tiba, bencana melanda dalam bentuk adik laki-lakinya yang menyebalkan, Jackson, yang secara tidak sengaja menghancurkan kue yang telah dibuat oleh ibunya selama berjam-jam. Tidak hanya itu, ayah Abby terjebak dalam rapat di kantor dan tidak bisa pulang untuk perayaan. Lebih buruk lagi, sahabat Abby, Rita, harus membatalkan rencana pada menit terakhir karena keadaan darurat keluarga. Saat Abby mencoba mengumpulkan antusiasme untuk ulang tahun pentingnya, dia merasa harinya dengan cepat lepas kendali. Tapi dia tidak tahu, sesuatu yang aneh akan terjadi. Sebuah kotak misterius berisi lilin ulang tahun ajaib tiba di depan pintunya, disertai dengan catatan samar yang hanya bertuliskan: "Nyalakan lilinku, dan keinginanmu akan menjadi kenyataan." Abby awalnya skeptis, tetapi setelah dibujuk oleh ibunya, dia memutuskan untuk mencoba lilin itu. Saat dia menyalakan lilin pertama dan membuat keinginan, dia terkejut melihatnya menjadi kenyataan secara instan. Gaun desainer barunya yang paling disukai muncul entah dari mana, dan sahabatnya, Rita, mengejutkannya dengan kunjungan, membawa hadiah yang indah. Hari itu terus berlangsung dengan laju peristiwa yang mengkhawatirkan yang menguntungkan Abby. Dia menjadi bintang pertunjukan bakat tahunan sekolahnya, orang yang dia sukai mengajaknya ke pesta prom, dan masalah keluarga sahabatnya tiba-tiba teratasi. Saat setiap keinginan menjadi kenyataan, Abby mendapati dirinya semakin terseret ke dalam pusaran keberuntungan dan kekayaan yang mengelilinginya. Namun, saat keinginan mulai menumpuk, Abby mulai menyadari bahwa segala sesuatu tidak sesempurna seperti yang terlihat. Dia mulai menyadari bahwa orang yang dicintainya terkena dampak kesuksesannya yang baru ditemukan, dengan sahabatnya mulai bertingkah aneh, dan adik laki-lakinya menjadi semakin menuntut. Selain itu, Abby mulai merasakan tekanan karena semua masalahnya tiba-tiba terpecahkan, dan merasa kesulitan untuk terhubung dengan orang-orang yang benar-benar berarti dalam hidupnya. Saat Abby mulai merasa kewalahan oleh konsekuensi dari keinginannya, dia membuat satu kesalahan terakhir. Dalam momen putus asa, dia berharap semuanya tetap sama, agar hidupnya kembali normal. Tetapi, saat lilin terakhir padam, dia terkejut menemukan bahwa dia telah dipindahkan ke alam semesta paralel, tempat dia tidak pernah membuat keinginan apa pun. Dalam realitas alternatif ini, Abby masih berusia 16 tahun, tetapi hidupnya jauh dari sempurna. Orang yang dia sukai tidak mengajaknya ke pesta prom, sahabatnya berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan ibunya menghadapi krisis kesehatan yang besar. Saat Abby melihat sekeliling ke dunia yang tidak sempurna yang mengelilinginya, dia dipaksa untuk menghadapi konsekuensi dari tindakannya. Dia menyadari bahwa hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup – cinta, persahabatan, dan keluarga – tidak dapat direduksi menjadi keinginan sederhana dan lilin ajaib. Saat Abby berjuang untuk menerima realitas dunia alternatifnya, dia mulai menyadari kesalahannya. Dia memahami bahwa nilai ulang tahunnya yang ke-16 tidak terletak pada jumlah keinginan yang dia buat, tetapi pada pengalaman, hubungan, dan pelajaran yang dia pelajari di sepanjang jalan. Dengan apresiasi baru untuk kompleksitas kehidupan, Abby mulai menciptakan kembali kehidupan yang hilang, tetapi kali ini, dengan caranya sendiri.
Ulasan
Rekomendasi
