21 Jump Street

Plot
Morton Schmidt dan Greg Jenko, dua polisi yang tidak mungkin, direkrut oleh mantan kapten Tom Hanson dan Doug Penhall, Jimmy Darnell, untuk bergabung dengan pasukan polisi elit yang dikenal sebagai 21 Jump Street. Misi mereka: untuk menyusup ke dalam kegiatan sebuah sekolah menengah dan mengumpulkan intelijen tentang jaringan narkoba lokal. Saat Schmidt, seorang yang rapi dan penggila kendali, dan Jenko, seorang atlet yang kasar, mengenakan persona siswa sekolah menengah, mereka dengan cepat menyadari bahwa ini akan menjadi pengalaman yang sangat berbeda dari hari-hari mereka di kepolisian. Berbekal hanya penampilan muda dan kecerdikan mereka, Schmidt dan Jenko mendaftar di Sekolah Menengah Komunitas MacLaren, sebuah sekolah yang dilanda kekerasan geng, kegelisahan remaja, dan perasaan kacau secara umum. Kedua polisi itu, yang hampir tidak ingat masa sekolah menengah mereka sendiri, harus menavigasi perairan berbahaya masa remaja, sambil mempertahankan penyamaran mereka dan mengumpulkan bukti tentang pengedar narkoba terkenal. Upaya awal mereka untuk berbaur sangat menggelikan, dengan Schmidt dan Jenko berjuang untuk memahami seluk-beluk dinamika sosial sekolah menengah. Schmidt, khususnya, merasa ngeri dengan kejenakaan para siswa, yang ia anggap sebagai orang yang berkecukupan, ceroboh, dan sangat sembrono. Jenko, di sisi lain, lebih nyaman, mengandalkan kecakapan fisiknya dan pesonanya yang longgar untuk memenangkan hati teman-teman sekelasnya. Saat mereka menyesuaikan diri dengan peran mereka, Schmidt dan Jenko mulai bertemu dengan sejumlah karakter yang penuh warna, termasuk Molly yang pemberontak dan berapi-api, Erick yang pendiam dan sensitif, dan Ron yang menyenangkan tetapi agak eksentrik. Persahabatan baru ini memaksa Schmidt dan Jenko untuk menghadapi krisis paruh baya mereka sendiri, karena mereka berjuang untuk mengingat bagaimana rasanya menjadi muda, bebas, dan tidak pasti. Namun, seiring waktu mereka di Sekolah Menengah Komunitas MacLaren menjadi lebih lama, Schmidt dan Jenko mulai merasakan tekanan. Mereka terus-menerus gelisah, tidak yakin siapa yang harus dipercaya atau ke mana harus berpaling. Sementara itu, kapten mereka, Darnell, terus mendesak mereka, menuntut hasil dan semakin frustrasi dengan kurangnya kemajuan pasangan itu. Sorotan dari tugas penyamaran Schmidt dan Jenko datang ketika mereka mengidentifikasi sebuah geng, yang dipimpin oleh pemimpin yang mengancam dan penuh perhitungan bernama Dom, yang menggunakan sekolah sebagai kedok untuk operasi distribusi kokain skala besar mereka. Saat mereka mulai mengumpulkan bukti dan membangun kasus mereka, Schmidt dan Jenko mulai mengembangkan apresiasi baru untuk sekolah dan orang-orangnya. Mereka mulai melihat dunia melalui lensa yang berbeda, yang menekankan perjuangan dan ketakutan teman-teman sekelas mereka yang masih muda. Terlepas dari persahabatan mereka yang berkelanjutan, kepribadian Schmidt dan Jenko yang berbeda terus menciptakan ketegangan. Schmidt tetap marah dengan aturan dan norma sosial yang tidak logis, seringkali tidak logis dari pengalaman sekolah menengah. Jenko, di sisi lain, lebih tertarik untuk merangkul absurditas dan menemukan humor dalam situasi tersebut. Pada akhirnya, petualangan Schmidt dan Jenko di Sekolah Menengah Komunitas MacLaren berpuncak pada operasi penyamaran yang berani yang berjalan serba salah, membuat pasangan itu dengan panik berebut untuk mengatasi situasi. Akankah mereka dapat memulihkan bukti dan melindungi sekolah dari bahaya lebih lanjut? Film ini melaju menuju konfrontasi terakhir yang mendebarkan yang menegaskan kembali kredensial duo polisi sebagai detektif yang cerdas dan harus diperhitungkan.
Ulasan
Heidi
As soon as Eminem's "Wonton Soup" started blasting in the opening scene, I was completely hyped!
Hudson
Transplanting an 80s TV show into the present is a tricky business. Too much nostalgia can feel dated, but going too modern risks losing the original's essence. Thankfully, this movie strikes a good balance. It's a cartoonish, madcap comedy with theatrical, over-the-top characters, foul-mouthed jokes, and even the gunfights have a wonderfully ridiculous, surreal edge. Logic goes out the window, making it a grade-A action comedy! ★★★
Kenneth
Johnny Depp's cameo was brilliant!
Kennedy
Shameless! Juvenile! Raunchy! But damn it, I love it! I'm already dying for the sequel! Highly recommended, the whole theater was roaring with laughter. Johnny Depp's cameo appearance, giving it his all just for the fun of it, deserves my tearful praise! Kudos to Jonah Hill for his writing!
Parker
Beneath the raunchy, lowbrow humor lies an ocean of bromance and the surprisingly profound message that understanding chemistry and covalent bonds is key to saving the world.
Rekomendasi
