2:22

2:22

Plot

Dalam narasi mendebarkan 2:22, kita bertemu dengan Dylan Branson, seorang pengawas lalu lintas udara berpengalaman yang hidupnya akan mengalami perubahan yang tidak dapat dijelaskan. Semuanya dimulai dengan insiden mengerikan di mana dua pesawat nyaris menghindari tabrakan dahsyat, dan untuk sesaat, Dylan terpengaruh oleh cahaya menyilaukan yang kuat yang melumpuhkannya hanya beberapa detik. Menara pengawas lalu lintas udara menjadi kacau balau karena ketidakmampuan Dylan untuk merespons tepat waktu menempatkan nyawa penumpang yang tak terhitung jumlahnya dalam bahaya. Konsekuensi dari kejadian malang ini cepat dan tanpa ampun. Dylan diskors dari jabatannya, kariernya dalam bahaya, dan reputasinya ternoda oleh insiden yang seharusnya dicegahnya. Merasa kehilangan dan kalah, hari-hari Dylan berlalu begitu saja, tanpa tujuan apa pun. Namun, kehidupan Dylan akan mengalami perubahan luar biasa. Saat dia menjalani rutinitasnya yang biasa, dia mulai memperhatikan pola suara dan kejadian aneh yang terus berulang dalam hidupnya. Setiap hari, tepat pukul 14:22, dunia di sekitar Dylan memasuki fase aneh danSurealis. Suara-suara tumbuh lebih keras, lampu berkedip, dan energi yang meresahkan meresap ke udara. Signifikansi anomali yang berulang ini tidak jelas, tetapi bagi Dylan, itu menjadi obsesi yang menghabiskan seluruh perhatiannya. Saat dia menyelidiki lebih dalam misteri kejadian yang berulang, kehidupan Dylan menjadi semakin terjalin dengan Sarah yang penuh teka-teki, seorang wanita yang kehadirannya di dunianya mempesona danSulit dijelaskan. Hubungan mereka tumbuh lebih kuat setiap hari, tetapi garis antara kenyataan dan kejadian yang berulang menjadi semakin kabur. Dylan mempertanyakan hakikat waktu dan kekuatan yang mengaturnya, saat dia mencoba mengungkap rahasia di balik pengulangan harian. Dengan setiap terulangnya kejadian mengerikan pada pukul 14:22, Dylan menjadi yakin bahwa dia dapat mengubah jalannya kejadian. Dia mulai memperhatikan sedikit perubahan dalam urutan suara, waktu kejadian, dan reaksi orang-orang di sekitarnya. Benang kendali yang rapuh atas waktu ini menjadi satu-satunya sumber harapan dan motivasinya. Namun, semakin jauh Dylan terlibat dalam usahanya untuk mematahkan siklus, semakin dia kehilangan sentuhan dengan kenyataan. Hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya mulai rusak, dan orang-orang dalam hidupnya bertanya-tanya apakah dia masih pria yang mereka kira. Garis antara kewarasannya dan cengkeramannya pada dunia mulai kabur, membuatnya merasakan kengerian eksistensial yang meresahkan. Saat Dylan berada di ambang kegilaan, dia menerima pesan samar dari sumber tak dikenal, yang mengisyaratkan bencana yang akan segera terjadi yang selamanya akan mengubah jalan hidupnya. Taruhannya tinggi, dan Dylan dipaksa untuk menghadapi hakikat waktu itu sendiri. Akankah dia mampu mematahkan siklus, menghancurkan cengkeraman masa lalu, dan merebut kembali kendali atas takdirnya sendiri, atau akankah dia menyerah pada kekuatan luar biasa yang mendikte setiap gerakannya? Dalam klimaks yang mendebarkan, Dylan harus menghadapi kemungkinan bahwa waktu tidak semudah yang dia kira, dan bahwa pola yang dia amati mungkin lebih dari sekadar serangkaian kebetulan. Dengan kewarasannya yang berada di ujung tanduk dan nasib orang-orang yang dicintainya dalam bahaya, Dylan dihadapkan pada pilihan yang mustahil: menyerah pada ritme waktu atau menempa jalan baru, menantang hukum dasar alam semesta. Pilihannya jelas, tetapi konsekuensinya, seperti hakikat waktu itu sendiri, tetap diselimuti misteri, membuat penonton berada di ujung kursi mereka, menunggu dengan napas tertahan untuk hasilnya.

2:22 screenshot 1
2:22 screenshot 2
2:22 screenshot 3

Ulasan