Melawan Semua Musuh

Plot
"Melawan Semua Musuh" menggali kisah Kevin Doherty, seorang veteran Angkatan Darat AS dan mantan petugas polisi yang terlibat dalam pemberontakan 6 Januari 2021 di Gedung Capitol Amerika Serikat. Film dokumenter ini, disutradarai oleh Michael Kirk dan Mike Wiser, berupaya menjelaskan paradoks seorang anggota dinas yang bersumpah untuk melindungi demokrasi negara namun berpartisipasi dalam peristiwa yang menantang fondasinya. Latar belakang Kevin Doherty menjadi landasan untuk memahami faktor-faktor kompleks yang berkontribusi pada keterlibatannya. Lahir dan dibesarkan di sebuah kota kecil di Pennsylvania, Doherty bergabung dengan Angkatan Darat AS pada tahun 2004 dan bertugas beberapa kali di Irak. Sekembalinya ke Amerika Serikat, ia bekerja sebagai petugas polisi di kampung halamannya. Dengan rasa patriotisme dan loyalitas yang kuat, Doherty sangat menaruh perhatian pada gagasan kebesaran Amerika. Namun, patriotisme yang kuat ini akhirnya membawanya ke jalur radikalisme, yang dipicu oleh ketidakpercayaan yang mendalam terhadap pemerintah federal dan ketertarikan yang semakin besar pada teori konspirasi. Film ini mengeksplorasi bagaimana platform media sosial, khususnya yang berada di ekstrem kanan internet, dapat menyebarkan informasi yang salah dan lebih jauh meradikalisasi individu. Doherty semakin terperangkap dalam komunitas daring ini, yang menyuguhkan kepadanya pandangan dunia yang sangat berbeda dari kenyataan objektif. Saat ia menyelami dunia virtual ini lebih dalam, ia mulai kehilangan kontak dengan orang-orang dan pengalaman yang membumikannya dalam kenyataan. "Melawan Semua Musuh" menguji fenomena "nasionalisme sipil," sebuah konsep yang diciptakan oleh filsuf Prancis, Ernest Renan. Jenis nasionalisme ini berupaya untuk mempertahankan rasa persatuan dan identitas bersama di antara warga negara, seringkali melalui penanaman mitos, nostalgia, dan reinterpretasi sejarah. Di Amerika Serikat, nasionalisme sipil telah menjadi aspek penting dari identitas nasional, menumbuhkan loyalitas kepada negara dan institusinya. Namun, kasus Doherty menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana nasionalisme sipil dapat dikooptasi dan diputarbalikkan oleh ideologi ekstremis. Film ini juga menyoroti peran komunitas militer dan veteran dalam membentuk identitas dan nilai-nilai mereka yang terlibat. Banyak individu, seperti Doherty, menemukan makna dan tujuan dalam dinas militer mereka. Saat mereka bertransisi kembali ke kehidupan sipil, mereka mungkin kesulitan untuk mendamaikan pengalaman masa perang mereka dengan dunia sipil. Platform media sosial dan kelompok-kelompok ekstremis sering memangsa kerentanan ini, menggunakan narasi korban dan ketidakadilan yang dirasakan untuk menarik para veteran ke dalam lingkaran mereka. Dalam mengeksplorasi faktor-faktor psikologis dan sosial yang berkontribusi pada radikalisasi Doherty, "Melawan Semua Musuh" menyajikan analisis yang bernuansa dan multidisiplin. Dengan menggabungkan wawancara dengan para ahli, penelitian arsip, dan pemeriksaan rinci terhadap kehidupan pribadi Doherty, film ini menawarkan potret individu yang kompleks yang menarik. Potret bernuansa ini berfungsi sebagai peringatan tentang bahaya radikalisasi dan kerapuhan lembaga-lembaga demokratis. Pada akhirnya, "Melawan Semua Musuh" berfungsi sebagai eksplorasi yang menggugah pikiran tentang kompleksitas seputar pemberontakan 6 Januari 2021. Dengan memeriksa kehidupan dan pengalaman individu seperti Kevin Doherty, film dokumenter ini menyoroti sudut-sudut gelap masyarakat Amerika dan mendorong pemirsa untuk bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar yang mendasari narasi ini: Bagaimana mungkin anggota dinas yang bersumpah untuk melindungi demokrasi negara terlibat dalam peristiwa yang membahayakan demokrasi itu? Dan apa yang dikatakan hal ini tentang keadaan nasionalisme sipil dan kesehatan masyarakat Amerika?
Ulasan
Rekomendasi
