Alien di Loteng

Alien di Loteng

Plot

Alien di Loteng adalah film komedi fiksi ilmiah Amerika tahun 2009 yang disutradarai oleh John Schultz. Film ini mengambil latar selama liburan musim panas keluarga Pearson, yang menyewa sebuah rumah besar di pedesaan Texas untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama. Keluarga tersebut terdiri dari orang tua Dale (Kevin Nealon), dan Joy (Keri Russell), bersama ketiga anak mereka, Jake (Chris O'Neil), Hannah (Arielle Kebbel), dan Louie (Douglas Smith), dan sepupu Joy, Gwen, bersama dengan lima keponakannya yang riuh, Carter (Ryan Pinkston), Bethany (Ashley Boettcher), Lewie (Blake Woodruff), Ethan (Moises Arias), dan saudara Lewie, Adam (Austin Robert Butler). Keluarga Pearson awalnya digambarkan disfungsional, dengan Dale terus-menerus mencoba mengendalikan anak-anak dan Joy tampak frustrasi dengan usahanya. Keluarga ini segera mulai berkembang saat mereka semakin dekat selama liburan musim panas mereka di pedesaan. Namun, waktu kebersamaan mereka terganggu ketika kejadian aneh mulai menghantui rumah tersebut. Peralatan menyala dengan sendirinya, jendela pecah, dan suara langkah kaki bergema di lorong-lorong kosong. Anak-anak awalnya ketakutan, tetapi segera, mereka mulai mencurigai invasi makhluk luar angkasa. Saat penampakan alien meningkat, anak-anak berkumpul untuk membentuk gugus tugas, yang dikenal sebagai "Tim Loteng," untuk mengungkap sumber invasi dan mengakhirinya. Awalnya mereka mencoba meyakinkan orang tua mereka tentang ancaman alien, tetapi disambut dengan skeptisisme dan ejekan. Dale terlalu sibuk untuk menanggapi masalah ini dengan serius, sementara Joy lebih fokus mencari tahu apa penyebab kekacauan itu. Anak-anak segera menemukan bahwa mereka tidak sendirian di rumah. Mereka memiliki tiga pengunjung dari planet Zorgon, yang telah mengamati keluarga manusia selama beberapa waktu. Para alien, yang menyebut diri mereka sebagai "The Nana," dikirim ke Bumi untuk mengamati dinamika keluarga manusia dan untuk mempelajari lebih lanjut tentang perilaku manusia. Namun, metode observasi mereka melibatkan penggunaan teknologi canggih untuk memanipulasi lingkungan dan mengerjai keluarga. Saat invasi semakin intensif, Tim Loteng memutuskan untuk menguji pengetahuan mereka dan mengambil tindakan sendiri. Mereka mulai dengan mengumpulkan petunjuk dan membuat peta rumah untuk melacak kejadian aneh. Mereka segera menemukan bahwa alien tersebut tidak jahat tetapi hanya mencoba bersenang-senang dengan mempermainkan keluarga. Anak-anak menyusun rencana untuk menangkap alien, tetapi pendekatan mereka digagalkan ketika Dale, yang akhirnya mulai menanggapi situasi dengan serius, secara tidak sengaja membantu alien melarikan diri. Tim Loteng tidak punya pilihan selain menyusun rencana baru yang melibatkan mengakali para alien. Mereka membuat skema cerdas yang melibatkan gadget buatan sendiri, kerja tim, dan sedikit humor. Saat kebuntuan antara manusia dan alien mencapai klimaksnya, keluarga tersebut diuji. Mereka bekerja bersama, menggunakan keterampilan dan kekuatan unik mereka untuk mengakali Nana dan mencegah mereka menyebabkan lebih banyak kekacauan. Pada akhirnya, anak-anak berhasil menangkap alien, dan keluarga akhirnya bisa menghabiskan sisa liburan mereka dengan tenang. Sepanjang film, keluarga Pearson mengalami transformasi dari disfungsional menjadi unit yang erat. Upaya Tim Loteng untuk melindungi rumah mereka semakin mendekatkan mereka dan membantu mereka untuk belajar lebih banyak tentang satu sama lain. Film ini diakhiri dengan adegan yang mengharukan di mana keluarga tersebut mengadakan barbekyu, dan mereka akhirnya mulai menghargai kebersamaan satu sama lain. Alien di Loteng adalah pandangan yang menyenangkan dan ringan tentang genre invasi alien. Fokus film pada dinamika keluarga dan fokusnya pada kerja tim dan kolaborasi menjadikannya tontonan yang relatable dan menghibur bagi penonton dari segala usia.

Alien di Loteng screenshot 1
Alien di Loteng screenshot 2
Alien di Loteng screenshot 3

Ulasan