Anomalisa

Anomalisa

Plot

Dalam film animasi stop-motion Charlie Kaufman yang diakui secara kritis, "Anomalisa," seorang pembicara inspirasional, Michael Stone, mendapati dirinya dalam kehidupan yang biasa-biasa saja, tanpa hubungan yang berarti, dan bergumul dengan perasaan terasing dan terisolasi. Sebagai penulis buku motivasi yang sukses dan seorang pembicara, Michael menjadi mati rasa terhadap dunia di sekitarnya, hidup dalam gelembung kehampaan. Hidupnya berpusat pada rutinitas - kamar hotel tertentu di sebuah konferensi di Cincinnati, segelas wiski tertentu, dan percakapan monoton dengan staf hotel dan kolega. Interaksinya dengan orang lain sering terasa dilatih, dengan individu yang berfungsi sebagai alat peraga untuk memfasilitasi ambisi profesionalnya. Hidup Michael jungkir balik ketika dia bertemu Lisa, seorang wanita karismatik yang dia temui di meja resepsionis hotel. Lisa adalah individu yang unik dan bersemangat, tidak seperti siapa pun yang pernah ditemui Michael sebelumnya. Kehangatannya yang tulus, tawa menular, dan rasa ingin tahunya tentang dunia menariknya ke dalam koneksi yang terasa benar-benar otentik. Saat Michael dan Lisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama, dia merasa bersemangat kembali, dan untuk pertama kalinya dalam hidupnya, dia mengalami rasa koneksi yang mendalam dengan orang lain. Percakapan yang mereka bagikan kaya, bermakna, dan penuh humor, dan Michael terkejut menemukan bahwa dia bisa menjadi dirinya sendiri di sekitar Lisa tanpa beban kepura-puraan. Namun, seiring berjalannya cerita, menjadi jelas bahwa Michael tidak sepenuhnya hadir dalam interaksinya dengan Lisa. Dia tertarik pada seorang wanita yang menyerupai Lisa, seorang wanita bernama Bella. Terungkap bahwa Michael pernah bertemu Bella di konferensi sebelumnya, tetapi karena ketidakmampuannya untuk terhubung dengannya dengan cara yang sama, dia telah mengabaikan pertemuan itu. Wahyu ini menggarisbawahi kompleksitas lanskap emosional Michael, saat dia mencoba untuk mendamaikan koneksi otentiknya dengan Lisa dengan perasaan tidak terselesaikannya terhadap Bella. Narasi film ini disajikan secara non-linear, mengaburkan garis antara fantasi dan kenyataan. Melalui penggunaan animasi dan pengisi suara, penonton dibawa ke dunia batin Michael, di mana ketakutan, keinginan, dan rasa tidak amannya yang terdalam terungkap. Penggunaan pengisi suara oleh Kaufman, di mana David Thewlis (Michael) dan Jennifer Jason Leigh (Lisa) menghadirkan kedalaman dan nuansa pada karakter mereka, menambahkan lapisan keintiman pada film tersebut, menarik penonton ke dalam perjuangan emosional protagonis. Salah satu aspek paling mencolok dari "Anomalisa" adalah eksplorasinya terhadap kondisi manusia. Perjuangan Michael untuk terhubung dengan orang lain berfungsi sebagai komentar tentang dangkalnya hubungan modern, di mana orang sering menemukan diri mereka terjebak dalam siklus rutinitas dan kepura-puraan. Film ini menantang penonton untuk menghadapi kemungkinan bahwa kita mungkin kehilangan koneksi yang tulus dalam hidup kita sendiri, dan bahwa mati rasa emosional kita mungkin merupakan akibat dari ketakutan kita akan kerentanan. Naskah Kaufman juga membahas tema identitas, saat Michael bergulat dengan gagasan tentang siapa dirinya sebenarnya. Pertemuannya dengan Lisa dan Bella berfungsi sebagai katalis untuk penemuan jati diri, memaksanya untuk menghadapi disonansi antara persona publiknya dan dirinya yang otentik. Penggunaan banyak alur cerita dan benang naratif oleh film ini menambah kompleksitas narasi, menciptakan eksplorasi yang kaya dan menggugah pikiran tentang pengalaman manusia. Di sepanjang film, arahan Kaufman ditandai dengan rasa melankolis dan introspeksi, saat lanskap emosional Michael terungkap untuk dilihat penonton. Animasinya, yang sekilas mungkin tampak steril atau buatan, berfungsi untuk menggarisbawahi isolasi emosional protagonis, menciptakan rasa keterpisahan yang pedih dan menghantui. Pada akhirnya, "Anomalisa" adalah film tentang kompleksitas hubungan manusia, kesulitan penemuan jati diri, dan pentingnya kerentanan dalam membentuk hubungan yang tulus dengan orang lain. Melalui naskahnya yang bernuansa, animasi yang indah, dan pertunjukan yang menonjol, film ini menyajikan eksplorasi kondisi manusia yang pedih dan menggugah pikiran, mengundang penonton untuk menghadapi perjuangan dan keinginan emosional mereka sendiri.

Anomalisa screenshot 1
Anomalisa screenshot 2
Anomalisa screenshot 3

Ulasan