Bates Motel

Plot
Bates Motel, sebuah serial televisi, tayang perdana pada tahun 2013, dan memberikan prekuel untuk film klasik horor tahun 1960, Psycho. Kisahnya berkisar pada Norma Bates, seorang ibu tunggal, dan putranya yang remaja, Norman, yang tinggal di White Pine Bay, Oregon. Ibu dan anak itu menjalankan Bates Motel yang kumuh, sebuah tempat yang tampak terjebak dalam waktu. Protagonis acara ini, Norma Bates, diperankan oleh Vera Farmiga, adalah wanita yang sangat ambisius dan bersemangat yang akan melakukan apa saja untuk memastikan kesejahteraan dan kebahagiaan putranya. Dia adalah pemilik restoran yang terampil yang bermimpi mengubah Bates Motel menjadi bisnis yang terhormat yang melayani wisatawan dan pelancong kota. Namun, segalanya tidak sesederhana kelihatannya. Tekad Norma untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi dirinya dan Norman seringkali terhalang oleh sisi kelam White Pine Bay dan hierarki sosial kota yang korup dan disfungsional. Seiring berjalannya serial, karakter Norma berevolusi dari seorang ibu yang sangat protektif menjadi individu yang kompleks dan multifaset dengan kehidupan batin yang kaya. Latar belakangnya, yang perlahan terungkap selama pertunjukan, mengungkapkan masa lalu yang bermasalah yang ditandai oleh hubungannya dengan ayah Norman, Caleb Calhoun, yang digambarkan sebagai kasar dan mengendalikan. Dinamika yang beracun ini berdampak besar pada hubungan Norma dan Norman, karena meninggalkan ketakutan yang mendalam akan ditinggalkan di Norman. Berbeda dengan ibunya, Norman, yang diperankan oleh Freddie Highmore, adalah seorang remaja introvert dan canggung secara sosial yang berjuang untuk terhubung dengan teman-temannya. Dia memiliki ketertarikan yang mengerikan pada sisi gelap kehidupan, yang sering membuatnya terlibat dalam perilaku mengerikan dan mengganggu. Terlepas dari keanehannya, Norman adalah individu yang rentan dan rapuh secara emosional yang menderita kecemasan, depresi, dan gangguan identitas disosiatif. Sepanjang serial, kondisi Norman memburuk, dan gejalanya menjadi semakin melemahkan. Masalah kesehatan mentalnya semakin diperburuk oleh perilaku ibunya yang terlalu protektif, yang mencegahnya mengembangkan hubungan yang sehat atau menavigasi kompleksitas masa remaja. Keinginan Norma untuk melindungi Norman dari dunia akhirnya membuatnya secara tidak sengaja memelihara gangguan psikologisnya. Seiring berjalannya serial, sejumlah faktor eksternal berkontribusi pada destabilisasi jiwa Norman yang rapuh. Ini termasuk kedatangan karakter baru, seperti saudara laki-laki Caleb Calhoun dan putranya, Caleb, yang bertugas di militer, dan Bobby Trammel, seorang gelandangan karismatik dengan masa lalu yang bermasalah. Karakter-karakter ini membawa energi dan konflik baru ke acara itu, mendorong Norman ke tepi kewarasan. Dalam perubahan yang lebih mengerikan, serial ini memperkenalkan karakter Sheriff Alex Romero, seorang petugas penegak hukum yang korup dan bermasalah yang memiliki agenda tersembunyi untuk mengeksploitasi sumber daya kota dan mempertahankan sisi kelamnya. Melalui karakternya, acara ini mengkritik kegagalan sistemik dan korupsi yang memungkinkan masalah White Pine Bay terus berlanjut. Saat serial mencapai klimaksnya, kondisi Norman mencapai titik puncak, dan gangguan identitas disosiatifnya terwujud dengan cara yang lebih ekstrem. Kesimpulan acara membuat pemirsa dengan perasaan firasat yang menghantui, menunjukkan bahwa penurunan Norman ke dalam kegilaan baru saja dimulai. Serial ini akhirnya berakhir dengan putaran yang menghancurkan, menyinggung peristiwa gelap yang pada akhirnya akan terungkap dalam Psycho karya Hitchcock. Sepanjang lima musim Bates Motel, acara ini dengan ahli menyusun eksplorasi yang kompleks dan bernuansa dari jiwa manusia. Dengan mengupas lapisan jiwa Norman, acara ini mengungkap cara kerja batin pikirannya yang retak dan memberikan eksplorasi yang menggugah pikiran tentang dorongan gelap yang dapat terletak di bawah fasad yang tampaknya paling biasa sekalipun. Pada akhirnya, Bates Motel berfungsi sebagai pengingat yang pedih akan konsekuensi dahsyat dari kegagalan kita untuk mengatasi masalah kesehatan mental dan memberikan dukungan bagi anggota masyarakat kita yang rentan. Gambaran acara yang menakutkan dan meresahkan tentang penurunan bertahap Norman ke dalam kegilaan menimbulkan pertanyaan penting tentang kapasitas kita untuk empati dan kasih sayang dan menantang pemirsa untuk menghadapi realitas yang tidak nyaman dari sifat manusia.
Ulasan
Zion
The premiere is promising, worth watching. The final scene with the line from 'Jane Eyre': "You are everything, everything to me. And I don't ever want to live in a world without you. You are my family. My whole family, my whole life, my whole self. You always have been. It's like..." really lands well.
Riley
So glad to see that Freddie Highmore hasn't turned out to be a disappointing child actor! All the girls in the show just look at him like he's some cute little pet rat, haha. Can't really find any thrills in the plot, though.
Rekomendasi
