Below Her Mouth

Plot
Beneath Her Mouth adalah film drama romantis Kanada tahun 2016 yang disutradarai oleh Anne Fontaine. Film ini menceritakan kisah Jasmine (diperankan oleh Natalie Krill), seorang wanita yang sudah menikah yang bekerja sebagai desainer grafis, dan Dani (diperankan oleh Erika Linder), seorang fotografer dan model paruh waktu. Film ini dimulai dengan Jasmine dan suaminya, Tom (diperankan oleh Sebastien Roberts), yang memiliki pernikahan yang penuh gejolak yang kurang keintiman dan gairah. Mereka sedang dalam proses mengadopsi seorang anak, tetapi hubungan mereka menjadi tidak memuaskan dan stagnan. Jasmine mulai mengembangkan perasaan terhadap Ross (diperankan oleh Tom McGivas), salah satu rekan kerjanya, tetapi hubungan mereka tetap platonik dan terbatas. Sementara itu, Jasmine menghadiri sebuah drama di mana Dani tampil sebagai pemeran utama pria. Mereka bertukar pandang di atas panggung, dan Jasmine langsung tertarik pada karisma dan kehadiran Dani. Dani, yang tidak menyadari perasaan Jasmine pada saat itu, mengarahkan pandangannya pada Jasmine, dan penonton melihat percikan ketertarikan di antara mereka. Jalan mereka akhirnya bersilangan di sebuah bar lesbian di Montreal, tempat Jasmine mengumpulkan keberanian untuk memperkenalkan diri kepada Dani. Terlepas dari keraguan awal, mereka mulai berbicara dan terikat karena kecintaan mereka pada musik dan seni. Percakapan itu tersembunyi tetapi menarik, dan Jasmine merasakan hubungan yang tak dapat disangkal dengan Dani. Pertemuan mereka bukan hanya pertemuan biasa, dan ketika percakapan mereka menjadi lebih pribadi, menjadi jelas bahwa hubungan di antara mereka sangat dalam. Jasmine setuju untuk bertemu Dani lagi, dan kali ini, interaksi mereka menjadi semakin intim. Hubungan fisik dan emosional di antara mereka semakin kuat setiap saat. Seiring berkembangnya hubungan mereka, Jasmine merasa dirinya terpecah antara ketertarikannya yang semakin besar pada Dani dan tanggung jawabnya di rumah bersama Tom. Rasa bersalahnya diperparah oleh fakta bahwa dia merasa terjebak dalam pernikahannya. Sementara itu, identitas Dani sebagai wanita trans menawarkan sekilas pandang yang menarik ke dalam perjuangannya untuk menavigasi kompleksitas identitas dan kehadiran fisiknya di dunia. Tema-tema film ini, selain romansa dan nafsu, berkisar pada identitas dan fluiditas diri. Perjalanan Dani dengan identitas gendernya meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang apa artinya menjalani kehidupan yang menentang norma-norma sosial. Kejujuran dan keterbukaannya tidak hanya mengguncang persepsi Jasmine tetapi juga mencerminkan pergeseran sosial yang lebih besar menuju penerimaan dan inklusivitas yang lebih besar. Beneath Her Mouth berkelok-kelok melalui tema identitas, seks, dan fluiditas diri tetapi tidak menghindar untuk membuat pernyataan tajam tentang sifat menindas dari norma-norma sosial. Salah satu kritik utama dari film ini berkisar pada penggambaran Dani, seorang wanita trans, sebagai alat dalam perjalanan Jasmine menuju penemuan jati diri. Sementara lintasan naratif film ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan dan empati, ia secara tidak sengaja mereplikasi masalah homogenisasi pengalaman dan identitas yang beragam untuk melayani kebutuhan narasi dominan. Hubungan antara Jasmine dan Dani menjadi semakin kuat, dan chemistry antara Natalie Krill dan Erika Linder tidak dapat disangkal. Hubungan mereka di layar terungkap sebagai representasi otentik dari dua wanita yang menemukan pelipur lara, kenyamanan, dan kasih sayang yang mendalam satu sama lain. Beneath Her Mouth mendorong pemirsa untuk menjelajahi ruang di mana gairah dan identitas sosial bersinggungan, memprovokasi introspeksi dan empati. Mendalami seluk-beluk kehidupan karakter utama, jelas bahwa Beneath Her Mouth berani berlama-lama di medan cinta, identitas, dan penerimaan yang berantakan. Baik Jasmine dan Dani mulai mempertanyakan kehidupan mereka, tetapi melalui proses ini, mereka menemukan dimensi diri mereka yang tak terkatakan dan memungkinkan kasih sayang mereka yang dalam untuk berkembang. Beneath Her Mouth memberikan penggambaran yang menakjubkan dan dramatis tentang hubungan sesama jenis yang otentik yang membawa serta ketegangan ketidakpastian, kebebasan, dan realitas yang mendebarkan dari dua jiwa yang terhubung yang terungkap bersama.
Ulasan
Rekomendasi
