Big Men

Big Men

Plot

Big Men, disutradarai oleh Rachel Boynton, adalah film dokumenter yang menyelidiki dunia eksplorasi dan produksi minyak di Afrika, dengan fokus pada kepentingan korporasi Amerika yang memicu industri ini. Dokumenter ini adalah produk dari akses komprehensif Boynton ke cara kerja internal perusahaan minyak besar, menawarkan pandangan tanpa filter tentang dampak ambisi korporasi, korupsi, dan keserakahan pada masyarakat lokal dan lingkungan. Inti dari film ini adalah kisah Kosmos Energy, sebuah perusahaan minyak yang berbasis di AS yang mengarahkan pandangannya ke negara Afrika Barat, Ghana. Didirikan pada tahun 2007, Kosmos Energy relatif baru di industri ini, tetapi para eksekutifnya ambisius dan bertekad untuk menjadikan diri mereka sebagai pemain utama. Fokus perusahaan pada Ghana berpusat pada penemuan minyak di perairan teritorial negara itu, khususnya di ladang Jubilee lepas pantai. Wilayah ini sangat penting secara strategis karena cadangannya yang luas dan biaya eksplorasi yang relatif rendah. Film ini mengikuti tim Kosmos Energy, yang dipimpin oleh CEO Brian Maxted, saat mereka memulai petualangan Ghana mereka. Tim menghadapi berbagai tantangan, termasuk menavigasi kompleksitas hukum dan adat istiadat setempat, serta berurusan dengan intrik perusahaan minyak saingan. Terlepas dari rintangan, Kosmos Energy bertahan, menginvestasikan sumber daya dan waktu yang signifikan dalam operasinya di Ghana. Namun, film ini juga menyoroti sisi gelap eksplorasi minyak Afrika, terutama di wilayah seperti Delta Sungai Niger. Di sini, perusahaan-perusahaan minyak telah dituduh melanggengkan korupsi, pelanggaran hak asasi manusia, dan degradasi lingkungan. Penduduk setempat telah lama menjadi sasaran kemiskinan, pengungsian, dan kekerasan, sebagian besar sebagai akibat dari kegiatan terkait minyak. Film ini menyoroti ketidakadilan ini, menekankan bahwa pengejaran kekayaan minyak sering kali datang dengan harga kemanusiaan yang mengerikan. Salah satu aspek Big Men yang paling menarik adalah penggambaran kerugian pribadi yang ditimbulkan eksplorasi minyak pada mereka yang terlibat. Maxted dan timnya digambarkan sebagai individu yang termotivasi, bersedia mendorong batasan dan menghadapi banyak tantangan dalam mengejar kesuksesan. Dedikasi mereka untuk pekerjaan mereka mengagumkan, tetapi juga mengungkapkan rasa berpikiran tunggal yang terkadang mengaburkan batasan antara ambisi dan keserakahan. Akses Boynton ke cara kerja internal Kosmos Energy adalah bukti ketekunannya sebagai jurnalis dan pembuat film dokumenter. Dia menangkap ketegangan antara tujuan perusahaan yang dinyatakan tentang tanggung jawab sosial dan tindakannya yang seringkali bertentangan. Film ini mengungkapkan bagaimana keputusan yang tampaknya tidak berbahaya dapat memiliki konsekuensi yang luas bagi masyarakat lokal dan lingkungan. Sepanjang Big Men, pemirsa terus-menerus diingatkan tentang dampak dahsyat dari kegiatan terkait minyak terhadap masyarakat Afrika. Delta Niger adalah salah satu contohnya, di mana perusahaan minyak, termasuk Shell, telah dituduh menyebabkan kerusakan yang tidak dapat dipulihkan pada lingkungan dan masyarakat manusia. Sejarah wilayah ini berfungsi sebagai peringatan akan konsekuensi bencana yang dapat terjadi akibat ambisi dan keserakahan korporasi yang tidak terkendali. Terlepas dari pandangannya yang seringkali suram, Big Men juga menawarkan secercah harapan. Keberhasilan Kosmos Energy di Ghana, ditambah dengan komitmennya yang meningkat terhadap tanggung jawab sosial perusahaan, menunjukkan bahwa ada jalan ke depan. Investasi perusahaan di ladang lepas pantai Ghana telah menghasilkan pendapatan yang signifikan, memungkinkan pemerintah untuk meningkatkan standar hidup bagi rakyatnya. Pada akhirnya, Big Men mengangkat pertanyaan penting tentang biaya sebenarnya dari eksplorasi dan produksi minyak. Karena dunia semakin bergantung pada minyak mentah, film dokumenter ini menyoroti dampak dahsyat dari kegiatan ini pada masyarakat Afrika. Film ini berfungsi sebagai peringatan, mendesak pemirsa untuk mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari kepentingan korporasi yang memprioritaskan keuntungan di atas manusia dan lingkungan. Kritik Big Men terhadap budaya perusahaan sangat menggigit, dan penggambaran kerugian pribadi yang dikenakan pada mereka yang terlibat dalam eksplorasi minyak sama menariknya. Dokumenter ini adalah bukti kehebatan jurnalistik Boynton, menawarkan pandangan tanpa basa-basi pada dunia yang kompleks dan sering dikaburkan. Melalui narasinya yang menggugah pikiran, Big Men menantang pemirsa untuk mengevaluasi kembali makna sebenarnya dari kemajuan dan mahalnya kutukan sumber daya Afrika.

Big Men screenshot 1

Ulasan