Blood Father

Plot
Blood Father, sebuah film aksi-thriller Amerika tahun 2016 yang disutradarai oleh Jean-François Richet, berkisah tentang ikatan yang kompleks namun mendalam antara mantan narapidana dan putrinya yang pemberontak. Film ini adalah perjalanan yang intens, penuh kekerasan, dan emosional yang mengeksplorasi dunia kejahatan, kecanduan, dan penebusan. Kita diperkenalkan kepada Jonah Hill (diperankan oleh Mel Gibson), seorang veteran Perang Vietnam dan mantan narapidana, yang baru saja dibebaskan dari penjara San Diego setelah menjalani hukuman beberapa tahun. Kehidupan Hill penuh dengan kekerasan dan kejahatan, dan setelah terlibat dengan anggota geng di masa remajanya, ia menghabiskan sebagian besar masa dewasanya di balik jeruji besi. Saat Hill mencari jalan keluar dari penjara, ia mengetahui bahwa putrinya yang berusia 16 tahun, Lucy (diperankan oleh Erin Moriarty), telah menjalani kehidupan yang tanpa rasa tanggung jawab atau moral. Lucy tumbuh menjadi pemberontak dan kecanduan heroin, sering terlibat dalam aktivitas bebas dan bergaul dengan orang yang salah. Ketegangan antara Hill dan Lucy terasa, dan jelas bahwa mereka sudah lama tidak berbicara. Masalah Lucy dimulai ketika dia menyaksikan kejahatan yang dilakukan oleh pacarnya, seorang afiliasi geng Meksiko bernama Carlos, dan kemudian menjadi beban bagi geng tersebut. Mengetahui bahwa anggota geng akan membunuhnya untuk merahasiakan kejahatan mereka, Lucy menghubungi Hill, berharap dia dapat menjaganya tetap aman. Hill ragu-ragu pada awalnya, karena telah menghabiskan bertahun-tahun membangun kehidupan baru di luar penjara, tetapi akhirnya memutuskan untuk bersatu kembali dengan putrinya dan membantunya menghindari anggota geng. Saat Hill dan Lucy memulai perjalanan berbahaya ke Meksiko, serangkaian konfrontasi kekerasan dan lolos dari maut terjadi. Sepanjang jalan, masa lalu Hill yang rumit terungkap, menunjukkan pengalaman traumatisnya di Vietnam dan hubungannya yang penuh gejolak dengan pihak berwenang. Terlepas dari penampilannya yang tangguh, karakter Hill telah terluka secara emosional, sehingga sulit baginya untuk terhubung kembali dengan Lucy. Sepanjang film, hubungan antara Hill dan Lucy berkembang, dan kita melihat sekilas ikatan mereka dan saling pengertian. Terlepas dari masa lalu mereka yang penuh gejolak dan kesulitan yang menimpa mereka, Hill mempertaruhkan segalanya untuk melindungi Lucy dari anggota geng. Intensitas kekerasan meningkat seiring dengan semakin tingginya taruhan, dan keduanya terjebak dalam permainan kucing dan tikus. Seiring berjalannya cerita, Hill dan Lucy semakin dekat, dan pengalaman bersama mereka menjadi faktor pengikat. Namun, kompleksitas masa lalu Hill yang bermasalah dan hubungannya yang tegang dengan Lucy membuat ikatan mereka rapuh dan sarat emosi. Ketegangan meningkat saat anggota geng mendekat, dan klimaks film meledak dalam pertarungan yang penuh kekerasan. Sepanjang Blood Father, Mel Gibson memberikan penampilan yang kuat dan bernuansa, menghadirkan kedalaman pada karakter kompleks Jonah Hill. Perannya memanusiakan Hill, mengungkapkan lapisan rasa sakit dan trauma emosional yang mendasari penampilannya yang tangguh. Film ini juga menandai penampilan yang luar biasa dari Erin Moriarty, yang bersinar sebagai Lucy yang pemberontak dan bermasalah. Klimaks film ini intens dan kacau, saat masa lalu Hill kembali menghantuinya dalam serangkaian konfrontasi yang penuh kekerasan. Karakter Hill mengalami transformasi, dan kita melihat sekilas busur penebusan, saat dia mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan Lucy. Hasilnya pahit manis, dan film berakhir dengan catatan yang mencerminkan ketahanan dan kekuatan ikatan antara Hill dan Lucy. Blood Father adalah film aksi-thriller yang mengambil tampilan bernuansa pada kompleksitas hubungan keluarga, trauma, dan penebusan. Narasi film yang mencekam dan penampilan yang kuat menjadikannya tontonan yang menarik, dan itu berfungsi sebagai bukti penulisan Melissa Silver Asher dan arahan Jean-François Richet.
Ulasan
Rekomendasi
