Hujan Daging Bakso 2

Plot
Hujan Daging Bakso 2 dimulai tepat setelah film pertama berakhir, dengan Flint Lockwood, penemu eksentrik, menghadapi dampak dari ciptaannya, mesin Foodizer. Kota Swallow Falls telah hancur akibat badai makanan besar yang melandanya, menyebabkan Flint dan teman-temannya terpaksa keluar. Merasakan kehilangan dan tanpa arah, Flint menjadi pengagum berat penemu terkenal dunia, Chester V. Setelah diundang untuk bergabung dengan Live Corp Company yang bergengsi, pusat teknologi yang diciptakan oleh Chester V, Flint memanfaatkan kesempatan untuk meninggalkan masa lalunya. Di Live Corp, Flint menemukan dirinya dikelilingi oleh para pemikir brilian dari seluruh dunia, semuanya bekerja untuk menciptakan teknologi inovatif untuk memberi manfaat bagi kemanusiaan. Awalnya, Flint sangat senang menjadi bagian dari tim terhormat tersebut dan ingin belajar dari yang terbaik. Namun, kegembiraannya tidak berlangsung lama karena dia mulai menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres di dalam perusahaan. Visi Chester V tampaknya lebih fokus pada komersialisasi penemuan daripada filantropi yang sebenarnya. Keingintahuan Flint menjadi semakin besar, dan dia mulai mengungkap misteri Live Corp, hanya untuk menemukan keberadaan perusahaan saingan bernama "The Audacious Octopus". Terlepas dari persaingan perusahaan, kekhawatiran terbesar Flint muncul ketika dia menemukan penemuannya sendiri beraksi, tetapi kali ini dengan sentuhan yang tidak terduga. Mesin yang pernah membuat makanan raksasa itu masih beroperasi dan, sebagai akibatnya, memuntahkan monster, makhluk mutan yang menyerupai rekan-rekan makanan mereka tetapi dengan sentuhan realitas. Ini termasuk suka acar hidup yang sangat besar, tacodile lapar - menggabungkan taco dan buaya, dan bahkan shrimpanzee - penggabungan udang dan monyet, yang memiliki kesukaan pada pisang. Yang lainnya, yang Flint beri nama 'Apple-pie-theon' - pai apel yang aneh dan sangat besar. Ketika Flint menghadapi realitas ciptaannya, dia mulai mempertanyakan etika dan moral di balik penemuan yang dia dan timnya kerjakan. Kekhawatiran Flint semakin dalam, mengetahui bahwa ciptaannya dapat menyebabkan kehancuran dan kekacauan. Konflik internal ini semakin diperburuk oleh pengetahuan bahwa Chester V tidak hanya menggunakan penemuan tersebut untuk menciptakan keuntungan besar tetapi juga untuk memajukan kepentingannya sendiri. Dengan pengetahuan tentang makhluk mutan yang berkeliaran di pulau itu, Flint dihadapkan pada keputusan penting - apakah akan menyesuaikan diri dengan visi Chester V atau melakukan apa yang benar. Flint tahu bahwa kembali ke Swallow Falls sangat penting, bukan hanya untuk teman-temannya tetapi juga untuk menghentikan kehancuran yang disebabkan oleh ciptaannya. Namun, Flint menghadapi keputusan sulit, setelah meninggalkan Swallow Falls, dengan teman-temannya masih dalam situasi genting. Flint merasa tertarik dengan fasilitas dan manfaat yang ditawarkan oleh Live Corp, di samping pesona dan karisma idolanya. Saat dia bergulat dengan konflik internal, Flint akhirnya menyadari bahwa dia tidak bisa meninggalkan teman-temannya dan kotanya. Didampingi oleh teman barunya, Earl, makhluk seperti monyet yang eksentrik, dan Sam Sparks, seorang reporter yang terampil, Flint kembali ke Swallow Falls dengan tujuan menghentikan mesin Foodizer dan menahan makhluk mutan yang dihasilkannya. Sepanjang jalan, Flint dan teman-temannya menyusun rencana cerdik untuk tidak hanya menjinakkan monster tetapi untuk memahami keberadaan mereka dan mungkin menemukan solusi. Saat tim menggali lebih dalam dunia Swallow Falls, Flint menemukan apresiasi baru untuk ciptaannya, menyadari bahwa mereka mungkin bukan monster yang pernah dia rasakan. Dia mulai melihat potensi makhluk mutan ini dalam melayani suatu tujuan, baik sebagai ekosistem, makanan, atau bahkan teman. Tahap kedua dari perjalanan ini melibatkan Flint, Sam, Earl, dan Chester V, yang sekarang tampaknya telah beralih ke tujuan Flint. Kolaborasi mereka sangat penting dalam menghentikan kekacauan yang disebabkan oleh penemuannya dan menyelamatkan Swallow Falls. Bersama-sama, mereka menyusun rencana cerdik yang melibatkan pemanfaatan makhluk makanan dan menggunakannya sebagai sarana untuk memulihkan dan merevitalisasi pulau itu. Melalui perjalanan ini, Flint belajar untuk menghargai masa lalunya dan persahabatan yang telah dia buat di Swallow Falls. Flint menyadari bahwa menjadi penemu lebih dari sekadar menciptakan teknologi untuk keuntungan pribadi; inovasi dan kehebatan sejati berasal dari pemahaman konsekuensi dari tindakan seseorang dan berusaha untuk melakukan hal yang benar. Saat Flint dan teman-temannya berhasil mengembalikan Swallow Falls ke kejayaan sebelumnya, Flint muncul tidak hanya sebagai penemu yang brilian tetapi juga sebagai penemu yang penyayang dan bertanggung jawab. Film ini diakhiri dengan apresiasi baru untuk dunia yang telah Flint ciptakan dengan mesin Foodizer dan orang-orang serta makhluk yang sekarang menyebutnya rumah.
Ulasan
Rekomendasi
