Badut di Ladang Jagung

Badut di Ladang Jagung

Plot

Badut di Ladang Jagung mengisahkan Quinn, seorang wanita muda yang, bersama dengan ayahnya, meninggalkan kehidupan lama mereka untuk mencari awal yang baru. Mereka memilih kota Kettle Springs yang tampaknya indah, yang dengan cepat menurun setelah kebakaran dahsyat yang menghancurkan Pabrik Sirup Jagung Baypen, pilar komunitas yang dulunya berkembang pesat. Dampak dari peristiwa ini sangat terasa, dan saat Quinn mencoba menavigasi lingkungan barunya, ia menemukan komunitas yang berjuang untuk bergerak maju di tengah realitas ekonomi yang melumpuhkan dan konflik internal. Awalnya, Quinn tertarik pada teman-teman sekelasnya yang baru, tetapi ia segera menyadari bahwa mereka sama sekali tidak ramah. Permusuhan dan prasangka kota kecil berlimpah, dan dinamika sosialnya sangat mengingatkan pada drama sekolah menengah atas. Quinn, seorang orang luar, merasa sulit untuk menyesuaikan diri, dan kehadirannya memicu kekhawatiran dan ketegangan di antara penduduk Kettle Springs. Saat Quinn mencoba membangun hubungan dengan lingkungan barunya, warga kota menjadi semakin tertutup, melindungi kepentingan mereka dan memupuk permusuhan. Sekelompok remaja setempat mulai mengorganisir kekuatan anti-badut untuk membela diri, karena takut akan keselamatan mereka dan mencerminkan ancaman yang terus membayangi kota ketika seorang badut misterius mulai muncul di ladang pada malam hari. Badut ini, yang dikenal karena seringainya yang meresahkan dan tingkah lakunya yang jahat, adalah akar kepanikan di Kettle Springs. Tampaknya ia muncul untuk melakukan bentuk keadilan main hakim sendiri yang bengkok pada penduduk, dan murkanya yang kejam tak henti-hentinya. Quinn mulai mengungkap misteri gelap yang terkait dengan badut itu, yang pada akhirnya mungkin menjadi kunci yang membuka trauma masa lalunya yang telah lama terkubur. Saat Quinn semakin akrab dengan Kettle Springs dan suasana berbahaya yang ditimbulkannya, ia menemukan petunjuk samar dan bisikan yang meresahkan yang menegaskan hubungan mengerikan antara badut dan kebakaran yang menghancurkan Pabrik Sirup Jagung Baypen. Pabrik yang pernah hancur itu adalah pusat identitas dan mata pencaharian kota, dan tampaknya menjadi situs penting di mana banyak kecemasan dan persaingan kota yang paling signifikan bertemu. Investigasi terhadap masalah-masalah ini menempatkan Quinn dalam bahaya, saat ia mulai mengurai jalinan rumit yang menghubungkan pabrik, kehadiran gelap yang menghantui ladang jagung, dan perjuangan Kettle Springs. Ketegangan memuncak ketika Quinn menyadari bahwa ia dan ayahnya mungkin berada dalam bahaya besar, terjebak di tengah perselisihan setempat, dan terpapar langsung pada murka badut pendendam, yang memicu pencarian jawaban yang mendesak. Badut di Ladang Jagung menghadapi perasaan yang meresahkan bahwa bagi Quinn, hubungan yang rapuh dan stabilitas yang sulit dipahami dari rumah barunya pada dasarnya runtuh. Di tengah hancurnya tatanan sosial, ketegangan yang mengakar mengancam keselamatannya, karena ketidakpastian melekat pada Kettle Springs dan memicu upaya putus asa untuk menghadapi teror menyeramkan dan keterikatan sejarah yang tidak jelas.

Badut di Ladang Jagung screenshot 1
Badut di Ladang Jagung screenshot 2
Badut di Ladang Jagung screenshot 3

Ulasan

E

Elijah

That's a *seriously* old movie, haha. (This conveys the humor while acknowledging the age of the film.)

Balas
6/18/2025, 12:18:57 AM
P

Paola

Poisoned coffee, cross burning, premonition paintings of death, sickle-wielding kids playing guerrilla warfare, bravery taking charge and leading a revolution. The cornfield's evil deity, a dusty whirlwind popping out from underground, is a bit on the casual side. With its plant tentacles and spatial distortions, it feels like it belongs to the same universe as "In the Tall Grass."

Balas
6/17/2025, 12:19:57 PM
L

Lilah

The imagery of blood spilled amidst the dark cornfields and between the corn rows is a horrific and eerie one indeed. I've seen it done several times, but this might be my favorite iteration (perhaps because I watched it with my puppy). The creepy acting, sets, and music are all but ubiquitous in this film.

Balas
6/17/2025, 6:47:27 AM
M

Mila

Saw it when I was too young and naive. Scared the living daylights out of me.

Balas
6/16/2025, 8:47:39 AM
A

Astrid

With a franchise spanning 7 films, including a remake, and the first installment already scoring so low, it begs the question: what inspired the sequels? Originally, this film featured a far darker ending: Linda Hamilton's Vicki was to be murdered by the children. She would join the "Blue Men," her eyes gouged out. Thankfully this excessively gruesome finale was cut.

Balas
6/12/2025, 8:12:06 AM