Collapse

Plot
Pada tahun 2008, Mark Benjamin dan Chris Smith memulai pembuatan "Collapse," sebuah film dokumenter yang menggali visi Michael Ruppert, seorang mantan petugas polisi Los Angeles yang beralih menjadi jurnalis independen. Sebagai pendongeng yang tidak konvensional, Ruppert menawarkan perspektif unik tentang krisis apokaliptik yang dihadapi dunia. Pemikiran radikal Ruppert telah menarik perhatian banyak orang, bukan hanya karena ide-idenya yang menarik tetapi juga karena cara-cara tidak lazim yang digunakannya untuk mengungkapkannya. Film ini adalah eksplorasi mendalam tentang kehidupan Ruppert, dari hari-hari awalnya sebagai polisi hingga transformasinya menjadi seorang jurnalis independen dan tokoh yang disegani di dunia media alternatif. Lahir pada tahun 1954, Ruppert menghabiskan bertahun-tahun bekerja di Departemen Kepolisian Los Angeles sebelum memutuskan untuk mengejar karir di bidang jurnalisme. Perubahan jalur ini memungkinkan Ruppert untuk menyalurkan semangatnya mengungkap kebenaran ke dalam profesi yang lebih sesuai dengan idealnya. Kebangkitan Ruppert dimulai pada tahun 1990-an ketika ia memulai buletin From the Wilderness, yang memberinya pengikut yang signifikan. Jurnalisme uniknya sering menampilkan analisis mendalam tentang isu-isu paling mendesak di dunia. Melalui karyanya, Ruppert menjadi semakin khawatir tentang malapetaka yang akan datang yang tampaknya mengintai dalam bayang-bayang. Dia merasakan bencana yang mengancam yang akan memiliki konsekuensi luas bagi umat manusia. Film dokumenter ini memberikan sekilas pandang ke dalam kehidupan pribadi Ruppert dan pandangannya tentang dunia. Jelas bahwa dia hidup di pinggiran masyarakat, sering mempertanyakan norma-norma yang mapan dan menantang status quo. Keyakinannya bahwa dunia sedang menuju peristiwa yang dahsyat tidak tergoyahkan, dan keyakinan ini memicu tekadnya untuk mengungkap kebenaran. Sepanjang film, pemirsa mendapatkan wawasan tentang peristiwa yang membentuk pandangan dunia Ruppert dan komitmennya yang tak tergoyahkan untuk mengungkap rahasia yang diyakininya berada di bawah permukaan. Salah satu tema sentral yang dieksplorasi dalam "Collapse" adalah keruntuhan ekonomi global yang akan datang. Ruppert berpendapat bahwa sistem ekonomi yang saat ini kita andalkan tidak berkelanjutan, rentan terhadap keruntuhan karena serangkaian kekurangan yang melekat. Dia berpendapat bahwa pemerintah dan lembaga tidak bersedia atau tidak mampu mengatasi masalah ini, yang mengakibatkan hasil yang dahsyat yang akan memiliki konsekuensi yang luas. Ruppert juga mengangkat pertanyaan tentang peran media dalam membentuk persepsi publik, menunjukkan bahwa outlet media utama sering berfungsi sebagai pembela bagi sistem yang seharusnya mereka kritik. Degradasi lingkungan adalah isu lain yang mendapat perhatian signifikan dalam "Collapse." Ruppert sangat percaya bahwa hubungan manusia dengan alam pada dasarnya cacat dan bahwa tindakan kita pada akhirnya akan mengakibatkan bencana ekologis yang menghancurkan. Dia menyoroti pentingnya memahami jaringan hubungan yang rumit antara ekosistem dan dampak aktivitas manusia terhadap planet ini. Visi apokaliptik Ruppert juga mencakup kekhawatiran tentang produksi dan konsumsi energi. Dia berpendapat bahwa kecanduan kita pada minyak adalah pendorong utama dari banyak masalah dunia, dari ketidakstabilan ekonomi hingga degradasi lingkungan. Ruppert percaya bahwa peralihan dari bahan bakar fosil ke alternatif yang lebih berkelanjutan sangat penting, tetapi peralihan ini akan datang terlambat untuk mencegah bencana yang meluas. Tokoh sentral dalam film ini adalah David Koresh, mantan pemimpin Branch Davidians, sebuah sekte Kristen militan yang terlibat dalam pengepungan selama 51 hari dengan penegak hukum pada tahun 1993. Ruppert menjalin ikatan dengan Koresh, melihatnya sebagai roh yang sama yang juga berjuang melawan tatanan yang mapan. Hubungan ini menyoroti ketegangan antara individualisme Ruppert dan keinginannya untuk tindakan yang lebih kolektif. Sepanjang "Collapse," Smith dan Benjamin menangkap kepribadian Ruppert dengan jujur dan sensitif. Film ini memberikan eksplorasi yang bernuansa tentang pemikirannya, menawarkan kepada pemirsa sekilas pandang ke dalam pikiran seseorang yang telah mendedikasikan hidupnya untuk mengungkap kebenaran. Film ini juga mengangkat pertanyaan penting tentang keadaan dunia kita dan tanggung jawab kolektif kita atas pilihan yang kita buat. Pada akhirnya, "Collapse" adalah film yang provokatif dan menggugah pikiran yang mengajukan pertanyaan penting tentang masa depan umat manusia. Perspektif unik Ruppert menawarkan visi yang menantang, yang mendorong pemirsa untuk menghadapi realitas keras dunia kita. Apakah seseorang setuju dengan pandangan apokaliptiknya atau tidak, "Collapse" adalah film dokumenter yang menarik yang mendorong kita untuk berpikir kritis tentang dunia tempat kita tinggal dan untuk mempertanyakan asumsi yang mendasari pemahaman kita tentang realitas.
Ulasan
Rekomendasi
