Color Out of Space

Plot
Di lanskap terpencil pedesaan New England, keluarga Gardner memulai babak baru dalam kehidupan mereka, bersemangat untuk melepaskan diri dari kekacauan peradaban modern. Nathaniel Gardner, seorang penulis, dan istrinya, Terence, mantan astronot, telah memilih lahan pertanian terpencil ini sebagai rumah mereka, mencari kehidupan yang lebih sederhana dan damai. Anak-anak pasangan itu, Lavinia, Josie, dan Gertie, awalnya menolak transisi tersebut, tetapi seiring waktu, mereka mulai beradaptasi dengan lingkungan baru mereka. Kehidupan keluarga itu ditandai dengan rasa tenang, dengan Nathaniel mengerjakan tulisannya, Terence menjelajahi lanskap lokal, dan anak-anak menemukan kegembiraan kehidupan pedesaan. Namun, kedamaian itu berumur pendek, karena ketenangan mereka terganggu oleh kedatangan meteorit yang jatuh di properti keluarga. Meteorit itu, yang tampak seperti benda logam, sangat sunyi saat menghantam bumi, meninggalkan kawah di belakangnya. Dampak tersebut memiliki efek langsung pada kehidupan keluarga. Lavinia, anak tertua, mulai memperhatikan kejadian aneh di sekitar pertanian, dan anak-anak mulai mengalami mimpi yang jelas dan mengganggu. Terence, dengan latar belakangnya sebagai astronot dan penjelajahan ruang angkasa, menyadari bahwa meteorit tersebut bukanlah benda alami, melainkan entitas luar angkasa yang telah memasuki dunia mereka. Dia percaya bahwa itu adalah kekuatan kosmik yang telah menginfeksi tanah, mengubah esensinya. Saat keluarga mengamati lingkungan sekitar mereka, mereka melihat perubahan mendalam dan tidak dapat dijelaskan dalam palet warna lingkungan mereka. Lanskap yang dulunya damai telah menjadi semakin terdistorsi, dengan rona dunia lain yang berdenyut menyebar di seluruh medan. Warna aneh dan cerah ini tampaknya berasal dari kawah, meresap ke dalam tanah, udara, dan bahkan tubuh keluarga. Anak-anak adalah yang pertama menyerah pada efeknya, mengalami realitas yang berubah saat persepsi mereka tentang lingkungan sekitar mulai berubah. Nathaniel, yang awalnya skeptis terhadap peringatan Terence, segera mendapati dirinya berjuang untuk memahami kejadian aneh itu. Saat kekuatan asing menyebar, dia mulai merasakan kehadiran dunia lain di dalam dirinya. Tulisannya, yang dulunya merupakan sarana berekspresi, menjadi semakin terdistorsi, seolah-olah kekuatan itu memengaruhi pikirannya. Batasan antara kenyataan dan fantasi kabur, dan Nathaniel mendapati dirinya mempertanyakan kewarasannya sendiri. Gertie, anak bungsu, mungkin yang paling terpengaruh oleh kekuatan asing, menjadi semakin terisolasi karena persepsinya tentang dunia di sekitarnya berubah. Keterkaitannya dengan keluarganya dan dunia alam mulai memudar, digantikan oleh kesadaran yang meresahkan tentang kekuatan tak dikenal yang mengelilinginya. Josie, anak tengah, mendapati dirinya terjebak di antara rasa ingin tahunya sendiri dan kegelisahan yang tumbuh yang ditimbulkan oleh kejadian aneh dalam keluarganya. Saat cengkeraman keluarga pada realitas mulai terlepas, mereka menjadi semakin kecewa satu sama lain. Teori Terence tentang asal usul luar bumi dari meteorit tersebut disambut dengan skeptisisme oleh Nathaniel, yang sekarang berjuang untuk mempertahankan hubungan dengan kenyataan. Anak-anak, yang sekarang tampaknya dirasuki oleh kekuatan asing, mulai menunjukkan perilaku yang tidak dapat dijelaskan, yang semakin memperburuk hubungan dalam keluarga. Di dunia di mana batasan antara hidup dan mati, kewarasan dan kegilaan, menjadi semakin ambigu, keluarga Gardner dipaksa untuk menghadapi sifat sebenarnya dari kekuatan asing yang telah menyerbu kehidupan mereka. Saat mereka berjuang untuk memahami makna di balik kehadiran interdimensional ini, mereka ditinggalkan untuk menghadapi prospek menakutkan bahwa keberadaan mereka sangat bergantung pada kekuatan yang telah mengendalikan dunia mereka. Di lanskap mimpi buruk ini, keluarga Gardner terjebak dalam perjuangan putus asa untuk mempertahankan identitas manusia mereka dalam menghadapi kekuatan dunia lain yang tampaknya bertekad untuk mengubah mereka menjadi sesuatu yang tidak manusiawi. Kehidupan mereka yang dulunya damai kini selamanya berubah, saat mereka tertarik ke alam di mana realitas terdistorsi, dan batasan antara cinta, benci, dan kelangsungan hidup selamanya kabur.
Ulasan
Rekomendasi
