Cool Runnings

Plot
Cool Runnings adalah film komedi olahraga Amerika tahun 1993 yang disutradarai oleh Jon Turteltaub dan ditulis oleh Michael Barrie dan Murray Freedman. Film ini secara longgar didasarkan pada kisah nyata debut tim bobsled Jamaika di Olimpiade Musim Dingin 1988 di Calgary, Alberta, Kanada. Protagonis film, Derice Bannock (Leon Robinson), adalah seorang pelari cepat berbakat dari Jamaika yang mengincar untuk bersaing di Olimpiade. Namun, pada hari acara, sebuah kecelakaan menyebabkan Derice didiskualifikasi, dan impian Olimpiadenya hancur. Putus asa untuk menemukan cara baru untuk mewakili Jamaika dan membuktikan kemampuannya, Derice meminta bantuan pelatihnya, Irv Blitzer (John Candy). Blitzer adalah mantan pelatih Olimpiade yang dikeluarkan dari pertandingan karena membuat prediksi yang buruk. Dia sekarang bekerja di resor ski di Utah, menghabiskan hari-harinya dengan minum-minum. Ketika Derice mendekatinya, Blitzer setuju untuk membantunya membentuk tim bobsled dari Jamaika. Blitzer membawa Derice untuk bertemu timnya: Sanka Coffie (Rawle D. Lewis), Junior Bevil (Malcolm Gets), dan Devon Butler (Doug E. Doug). Sanka, Junior, dan Devon juga berasal dari Jamaika dan semuanya adalah teman Derice. Mereka tidak berpengalaman dalam dunia bobsled, tetapi mereka bertekad untuk belajar dan membuat gebrakan di Olimpiade. Tim ini awalnya ragu untuk menerima pelatihan Blitzer, tetapi ketika dia mulai mengajari mereka dasar-dasar balap bobsled, mereka mulai menyatu dan menunjukkan potensi. Tim ini menghadapi banyak rintangan, termasuk cuaca musim dingin yang keras, kurangnya dana, dan keraguan diri mereka sendiri. Namun, dengan bimbingan Blitzer dan semangat Derice, mereka mulai meningkat pesat dan mendapatkan kepercayaan diri pada kemampuan mereka. Mereka belajar untuk beradaptasi dengan kondisi es dan mengembangkan keterampilan mengemudi mereka, dan tim mulai menunjukkan potensi nyata. Saat tim mempersiapkan diri untuk Olimpiade di Calgary, mereka menghadapi kritik dan skeptisisme dari pemerintah Jamaika dan dari beberapa tim lain dalam kompetisi. Beberapa orang melihat partisipasi mereka sebagai lelucon dan meragukan bahwa mereka dapat berhasil. Namun, tim membuktikan bahwa para kritikus mereka salah setiap hari yang berlalu dan segera menemukan diri mereka bersaing di Olimpiade bersama beberapa tim bobsled terbaik dunia. Pada hari pertandingan, tim bobsled Jamaika siap untuk menggemparkan lintasan. Mereka adalah tim pertama dengan keturunan Afrika dan Karibia yang berkompetisi di Olimpiade Musim Dingin, dan mereka bertekad untuk membuat pernyataan. Tim ini menjadi sensasi di media, dengan reporter dari seluruh dunia meliput setiap gerakan mereka. Terlepas dari beberapa masalah teknis awal, tim berhasil tetap bersama dan mempertahankan kecepatan mereka. Mereka melewati jalur dengan lancar dan mendapatkan tempat kedua yang mengesankan. Tim kemudian dianugerahi kehormatan tempat ketiga secara keseluruhan oleh para juri. Pada akhirnya, meskipun itu adalah tempat ketiga, tim bobsled Jamaika mencapai misinya untuk berkompetisi di Olimpiade Musim Dingin dan menginspirasi bangsa mereka. Mereka mungkin tidak kembali ke rumah sebagai juara Olimpiade, tetapi mereka telah mendapatkan tempat ketiga yang diperoleh dengan susah payah dan rasa hormat global yang sama untuk membuat sejarah. Dengan mengatasi rintangan dan menolak untuk menerima kegagalan sebagai pilihan, Derice, Sanka, Junior, Devon, dan anggota tim lainnya membuktikan kepada semua orang bahwa segala sesuatu benar-benar mungkin dengan tekad dan ketekunan.
Ulasan
Rekomendasi
