Dark Star

Plot
Pada tahun 2238, umat manusia akhirnya mencapai titik di mana perjalanan antarbintang memungkinkan, dan tim penjelajah ruang angkasa memulai misi di atas kapal generasi, Dark Star. Tujuan utama mereka adalah melakukan perjalanan ke sistem bintang terdekat, menemukan planet-planet tidak stabil yang berada di ambang kehancuran, dan menghancurkannya dengan bom canggih, dengan nama kode "Powderkeg." Awak Dark Star adalah campuran ilmuwan, insinyur, dan personel keamanan, masing-masing dengan kepribadian dan keunikan mereka sendiri. Ada Letnan D. J. Fulks, perwira komando yang tidak main-main; Poet, pesawat ruang angkasa yang sensitif dan cerdas yang mempertanyakan keberadaannya dan tujuan misinya; Prime, komputer kapal yang sering berselisih dengan Powederkeg; dan Tal, seorang petugas keamanan yang agak tidak becus yang ketidakmampuannya sering membahayakan dirinya sendiri dan orang lain. Saat Dark Star melakukan perjalanan melalui ruang angkasa yang luas, para awak telah terbiasa dengan monotonnya misi mereka. Selama dua puluh tahun, mereka telah meledakkan planet-planet yang tidak stabil, seringkali dengan hasil yang beragam. Beberapa planet hancur sendiri dengan mudah, sementara yang lain terbukti keras kepala dan membutuhkan upaya berulang sebelum akhirnya meledak. Para awak telah melihat semuanya, dan misi tersebut menjadi sangat rutin sehingga mereka sering mempertanyakan perlunya pekerjaan mereka. Sampai mereka bertemu dengan makhluk asing di atas batu tandus. Dijuluki "Old Thrall" oleh para awak, makhluk itu adalah makhluk kuno dari era lampau, bukti nyata dari sejarah kosmos yang luas. Old Thrall adalah jiwa yang lembut, tampaknya tidak menyadari berlalunya waktu. Ia tinggal di sebuah gua, sama sekali tidak peduli dengan ancaman pemusnahan yang terus-menerus menggantung di atas kepalanya. Salah satu aspek yang paling mencolok dari pertemuan alien adalah cara awak bereaksi terhadapnya. Sementara beberapa anggota awak terpesona oleh makhluk kuno itu, yang lain menganggapnya remeh, memandangnya sebagai gangguan sepele dari misi mereka. Ini menyoroti hubungan yang dingin dan terpisah dari awak dengan alam semesta, seringkali memperlakukan planet yang mereka kunjungi hanya sebagai benda untuk dihancurkan, tanpa sejarah dan budaya yang kaya yang ditemukan awak pada pertemuan khusus ini. Old Thrall berfungsi sebagai pengingat yang menyentuh hati tentang luasnya alam semesta dan keanekaragaman kehidupan yang luar biasa yang ada di luar pemahaman manusia. Pertemuan dengan Old Thrall juga menggarisbawahi krisis eksistensial yang diam-diam terjadi di dalam Powederkeg. Ketika komputer kapal mulai mempertanyakan tujuannya, awak menjadi sadar akan kompleksitas keberadaannya sendiri. Apakah sifat misi mereka? Apakah itu hanya kejahatan yang diperlukan atau langkah penting dalam kemajuan umat manusia? Ketegangan meningkat saat Powederkeg mengembangkan kesadaran diri, dan pemrogramannya diuji. Dalam aksi final klimaks film, para awak dihadapkan dengan krisis di berbagai bidang. Old Thrall, yang sekarang menjadi sekutu yang tidak mungkin, mencoba untuk menghentikan para awak untuk meledakkan alam semesta ketika Prime menemukan kesalahan kritis. Bom yang tidak berfungsi di kapal menempatkan seluruh awak dalam bahaya kehancuran dan kekacauan yang dapat berdampak buruk bagi seluruh planet dan seluruh alam semesta. Situasi ini membutuhkan keputusan cepat dari seluruh awak untuk menyelamatkan Old Thrall dan awak Dark Star.
Ulasan
Rekomendasi
