Dolly Parton: Di Sinilah Aku

Dolly Parton: Di Sinilah Aku

Plot

Dolly Parton: Di Sinilah Aku adalah film dokumenter menawan yang menggali kehidupan dan karier luar biasa dari penyanyi-penulis lagu, aktris, dan filantropis multi-platinum pemenang penghargaan, Dolly Parton. Film ini membawa pemirsa dalam perjalanan melalui orang-orang dan tempat-tempat yang secara signifikan memengaruhi kehidupan Dolly, dari permulaannya yang sederhana di Pegunungan Smoky hingga ketenarannya di dunia internasional. Tumbuh dalam keluarga yang sederhana di Sevier County, Tennessee, Dolly terpapar warisan musik yang kaya dari musik rakyat Appalachian sejak usia muda. Ayahnya, Robert Lee Parton, adalah seorang petani dan musisi yang mendorong Dolly untuk mengembangkan kecintaannya pada menyanyi dan bermain gitar. Dengan dukungan keluarganya, Dolly mulai tampil secara lokal, bernyanyi di acara-acara gereja dan pekan raya. Pengalaman awal ini tidak hanya membantunya mengasah keahliannya tetapi juga menanamkan dalam dirinya rasa komunitas yang kuat dan hubungan dengan orang-orang di sekitarnya. Terobosan besar Dolly datang ketika ia ditemukan oleh produser musik country legendaris, Porter Wagoner, yang akhirnya menawarinya tempat di acara televisinya yang populer, 'The Porter Wagoner Show.' Kesempatan ini tidak hanya menampilkan bakatnya kepada audiens yang lebih luas tetapi juga memungkinkannya untuk mengembangkan hubungan kerja yang erat dengan Porter, yang kemudian menjadi mentor dan teman seumur hidup. Selama waktunya di Porter Wagoner Show, Dolly mulai menulis lagu dan akhirnya merilis single debutnya, 'Dumb Blonde,' pada tahun 1967. Namun, adalah cover tahun 1971 dari lagu klasik Billy Joe Shaver, 'Mama, I'm Coming Home,' yang melambungkannya ke ketenaran. Kesuksesan lagu itu diikuti dengan rilis album inovatifnya, 'New Harvest...First Gathering,' yang menyertakan hit single, 'Joshua.' Film dokumenter ini juga mengeksplorasi kebangkitan Dolly menjadi superstar di tahun 1970-an dan 1980-an, ditandai dengan serangkaian hits yang menduduki puncak tangga lagu, termasuk 'Jolene,' '9 to 5,' dan 'Islands in the Stream,' kolaborasinya dengan Kenny Rogers. Lagu-lagu ini tidak hanya mencontohkan perpaduan unik Dolly antara gaya country, pop, dan bluegrass, tetapi juga memperkuat statusnya sebagai salah satu artis country paling sukses dan dicintai sepanjang masa. Salah satu aspek yang paling mengharukan dari film dokumenter ini adalah refleksi Dolly tentang hubungan dan kolaborasinya dengan artis lain, termasuk teman dekat dan mitra musiknya, Kenny Rogers. Kimia mereka di atas dan di luar panggung terbukti dalam berbagai klip dan wawancara yang ditampilkan di seluruh film, dan jelas bahwa kemitraan mereka memainkan peran penting dalam membantu Dolly memperluas audiensnya dan lebih memperkuat statusnya sebagai seorang superstar global. Selain banyak prestasi musiknya, film dokumenter ini juga menyoroti upaya filantropis Dolly, khususnya melalui Perpustakaan Impiannya, yang menyediakan buku gratis untuk anak-anak di seluruh dunia. Komitmennya terhadap literasi dan pendidikan adalah bukti warisannya yang abadi dan keinginannya untuk memberikan kembali kepada komunitas yang telah mendukungnya sepanjang kariernya. Sepanjang film dokumenter, para penggemar disuguhi rekaman Dolly yang langka dan intim, yang menampilkan kerentanannya, kecerdasan, dan humornya. Kehangatan dan kerendahan hatinya terpancar saat dia berbagi cerita tentang keluarganya, persahabatannya, dan hasratnya. Film ini juga menampilkan kontribusi dari berbagai musisi, aktor, dan profesional industri yang telah tersentuh oleh karya Dolly, memberikan bukti dampak abadinya pada dunia musik dan hiburan. Saat film dokumenter berakhir, Dolly merefleksikan warisannya dan orang-orang yang telah membantu membentuk kariernya yang luar biasa. Dengan binar di matanya dan percikan dalam suaranya, dia mendorong para penggemar untuk terus percaya pada diri sendiri dan untuk tidak pernah menyerah pada impian mereka. Dalam kata-kata Dolly, "Saya tidak di sini untuk membuat musik, tetapi untuk membuat musik membuat orang bahagia." Dengan 'Di Sinilah Aku,' Dolly Parton mengundang para penggemar untuk bergabung dengannya dalam perjalanan penemuan jati diri, kreativitas, dan kegembiraan, merayakan kemenangan dan kesengsaraan hidup yang benar-benar dijalani sepenuhnya.

Dolly Parton: Di Sinilah Aku screenshot 1
Dolly Parton: Di Sinilah Aku screenshot 2
Dolly Parton: Di Sinilah Aku screenshot 3

Ulasan