Cinta Tanpa Akhir

Plot
Dalam film tahun 1981 'Cinta Tanpa Akhir,' yang disutradarai oleh Franco Zeffirelli, sebuah kisah cinta remaja yang pedih namun bergejolak terungkap. Dibintangi oleh Brooke Shields dan Martin Hewitt, film ini menggambarkan gairah yang kuat dan serba meliputi dari dua jiwa muda, Jade dan David. Jade Butterfield, diperankan oleh Brooke Shields, adalah seorang siswi SMA yang polos, cantik, dan cerdas yang menjadi kesayangan ayahnya. David Eliot, diperankan oleh Martin Hewitt, adalah teman sekelas Jade yang memiliki minat akademis dan selera humor yang sama. Awalnya, Jade tertarik pada sifat karismatik David dan minat yang tulus untuk mengenalnya. Persahabatan mereka secara bertahap berkembang menjadi romansa, dan chemistry di antara mereka menjadi nyata. Saat hubungan Jade dan David semakin dalam, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Ayah Jade, Ellis Butterfield, seorang pengusaha kaya dan berpengaruh, tidak menyetujui hubungan asmara mereka. Karena takut David akan mengganggu Jade dari kegiatan akademiknya dan status sosialnya, Ellis sangat menentang pasangan muda itu. Dia percaya David berada di bawah status sosial Jade dan bahwa cinta mereka hanyalah sekadar suka sesaat. Untuk mencegah keduanya bertemu, Ellis memberi Jade ultimatum: untuk menghindari David selama 30 hari. Namun, larangan ini justru memicu keinginan pasangan itu, mendorong mereka semakin jauh seiring berjalannya waktu. Dalam keputusasaan, David mengambil tindakan drastis untuk membalikkan keputusan Ellis, dengan menggunakan manipulasi, pelecehan, dan akhirnya, pembakaran. Seiring berjalannya hari, David menjadi semakin terobsesi dengan Jade, sering muncul di rumahnya, meneleponnya tanpa henti, dan menghujaninya dengan hadiah. Dia juga menjadi terpaku untuk menemukan cara untuk menghindari larangan Ellis, bahkan mencoba masuk ke rumah Jade. Perilaku obsesif ini akhirnya menyebabkan serangkaian peristiwa tragis. Suatu malam yang badai, David membakar sebuah gudang di dekat perkebunan Butterfield, berharap untuk menarik Jade kepadanya. Tindakan tersebut terbukti membawa bencana karena Jade menyaksikan kobaran api dari kejauhan dan percaya David melakukan pembakaran karena niat buruk. Percaya bahwa dia telah kehilangannya selamanya, Jade berlari untuk membantu David, di mana mereka berbagi momen rekonsiliasi yang memilukan dan pedih. Namun, peristiwa malam itu berubah menjadi malapetaka ketika David terluka saat mencoba menyelamatkan isi gudang. Diliputi rasa bersalah dan marah setelah mengetahui kebenaran tentang kebakaran itu, Ellis sangat terpukul, terlambat menyadari konsekuensi buruk dari campur tangannya yang berlebihan dalam kehidupan Jade. Akibat dari kebakaran itu membuat pasangan muda itu menghadapi konsekuensi yang tak terbayangkan. Jade, yang telah menjadi lebih bijaksana dan lebih percaya diri selama cobaan mereka, berubah pikiran tentang orang tuanya dan menyadari kedalaman ketakutan dan kecemasan ayahnya. Tindakan David juga mengungkapkan sisi yang lebih gelap dan lebih putus asa dari kepribadiannya, mengisyaratkan bahwa obsesinya telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Pada akhirnya, peristiwa tragis film ini memuncak dalam konfrontasi yang memilukan antara Jade dan David, membuat penonton mempertanyakan biaya yang menghancurkan dari pilihan yang telah dibuat pasangan itu. Sementara cinta yang telah mengikat mereka sepanjang cerita mereka tetap tak tergoyahkan, film ini menunjukkan bahwa cinta mereka juga telah menjadi kekuatan yang serba meliputi yang memiliki kekuatan untuk menghancurkan segala sesuatu yang penting dalam hidup mereka. Akhir yang tragis berfungsi sebagai komentar pedih tentang bahaya cinta pertama, menunjukkan suka duka yang intens yang dapat datang dengan mencintai seseorang dengan setiap serat keberadaan seseorang.
Ulasan
Rekomendasi
