Setiap Kali Kamu Kehilangan Akal Sehatmu

Setiap Kali Kamu Kehilangan Akal Sehatmu

Plot

Setiap Kali Kamu Kehilangan Akal Sehatmu adalah film dokumenter yang mengisahkan perjalanan band rock Amerika Foo Fighters, salah satu band paling berpengaruh dan dicintai dalam dua dekade terakhir. Film ini adalah puncak dari upaya selama satu dekade oleh para pembuatnya untuk menangkap asal-usul band, perjuangan mereka, dan kebangkitan pamungkas mereka. Kisah ini dimulai dengan kebangkitan Foo Fighters, yang dibentuk pada tahun 1994 oleh drummer Nirvana, Dave Grohl, setelah kematian band yang tiba-tiba dan tragis. Grohl, patah hati dan mencari saluran kreatif baru, mulai mengerjakan apa yang akan menjadi album debut Foo Fighters dengan judul yang sama. Diproduksi secara diam-diam, album ini dirilis pada tahun 1995 dan mendapat pujian kritis dan kesuksesan komersial. Film ini menyoroti hari-hari awal band, menampilkan wawancara dengan Grohl dan rekan-rekan bandnya, termasuk Nate Mendel, William Goldsmith, dan Pat Smear. Seiring pertumbuhan popularitas band, begitu pula visi kreatif mereka. Film ini mengeksplorasi transisi band dari getaran DIY dan garage-rock ke suara yang lebih halus dan bernuansa pop, berkat album tahun 1999 "There Is Nothing Left to Lose". Menampilkan wawancara dengan anggota band, termasuk Taylor Hawkins, Chris Shiflett, dan Rami Jaffee, film ini memberikan pandangan intim tentang proses penulisan lagu band, hubungan mereka, dan perjuangan mereka dengan iblis pribadi. Dokumenter ini menggali lebih dalam perjuangan band dengan ketenaran, tur, dan kreativitas. Foo Fighters telah mencapai puncak kesuksesan dengan album 2002 mereka "One by One," tetapi pada pertengahan tahun 2000-an, band ini merasa kelelahan dan terputus dari penggemar mereka. Grohl, khususnya, merasa terhambat secara kreatif, dan ketegangan band mulai memanas. Film ini juga mengeksplorasi dampak Foo Fighters pada rekan-rekan mereka dan generasi musisi yang lebih muda. Banyak tokoh terkenal, termasuk Hayley Williams dari Paramore dan Maynard James Keenan dari Tool, berbagi wawasan mereka tentang pengaruh dan warisan band. Film ini juga menampilkan wawancara dengan para ahli industri, seperti Steve Albini dan Butch Vig, yang membahas dampak band pada industri musik. Salah satu aspek yang paling mencolok dari dokumenter ini adalah penggambaran kelahiran kembali Foo Fighters. Setelah hiatus singkat, band ini kembali dengan penuh semangat pada tahun 2011 dengan album "Wasting Light," sebuah rekaman yang diakui secara kritis dan sukses secara komersial yang menandai babak baru dalam karir band yang termasyhur. Film ini menangkap kegembiraan dan energi kembalinya band, serta renesans kreatif yang menyusul. Sepanjang dokumenter, wawancara dengan anggota band, profesional industri, dan tokoh-tokoh terkenal lainnya memberikan permadani wawasan, anekdot, dan refleksi yang kaya tentang perjalanan Foo Fighters. Film ini diselingi dengan rekaman arsip, sekilas di balik layar, dan pertunjukan langsung, menciptakan narasi menawan yang mengisahkan kemenangan, perjuangan, dan kebangkitan pamungkas band. Pada akhirnya, Setiap Kali Kamu Kehilangan Akal Sehatmu adalah surat cinta untuk Foo Fighters dan warisan abadi mereka. Film ini adalah bukti dedikasi, kreativitas, dan ketekunan band, yang menunjukkan kemampuan luar biasa mereka untuk berevolusi, menemukan kembali diri mereka sendiri, dan tetap relevan bagi generasi penggemar baru. Dengan berbagi kisah mereka, film dokumenter ini merayakan tidak hanya band ini tetapi juga kekuatan musik untuk melampaui waktu, menantang harapan, dan terus menginspirasi dan mengangkat kita semua.

Setiap Kali Kamu Kehilangan Akal Sehatmu screenshot 1

Ulasan