Terpesona pada Pandangan Pertama

Terpesona pada Pandangan Pertama

Plot

Terpesona pada Pandangan Pertama adalah film drama komedi romantis Tiongkok, yang didasarkan pada novel web Tiongkok populer 'Saat Kita Pertama Bertemu' karya Zhai Weicen. Kisahnya berkisar pada Yuan Xiangqin, seorang siswi SMA yang sangat tergila-gila pada teman sekolahnya, Jiang Zhishu. Ketertarikan Yuan bukan hanya karena ketampanan Zhishu yang menawan tetapi juga karena kemampuan intelektualnya yang luar biasa, yang menjadikannya siswa yang berprestasi dan pasangan yang ideal. Narasi film ini mengambil putaran lucu ketika Zhishu, dalam sikap yang tak terduga, menolak pengakuan Yuan pada beberapa kesempatan. Yuan, meskipun berulang kali ditolak, tetap teguh dalam kasih sayangnya untuk Zhishu. Antusiasmenya yang membara untuknya menjadi lebih menonjol seiring berjalannya waktu, yang sangat menghibur teman-teman mereka. Alur cerita mengambil putaran tak terduga ketika rumah tempat Yuan tinggal terbakar. Saat mencoba menyelamatkan sisa barang-barangnya, rumah Yuan sayangnya hancur. Zhishu, merasa berkewajiban untuk membantu teman sekelasnya yang tertekan, mengusulkan pengaturan sementara di mana Yuan dapat tinggal bersamanya di apartemennya. Film ini mengeksplorasi interaksi emosi yang rumit, saat Yuan menjalani hidupnya di bawah atap yang sama dengan orang yang telah lama ia taksir. Antusiasmenya menjadi lebih kuat, yang mengarah pada konfrontasi yang tak terhindarkan antara dia dan Zhishu. Awalnya, Zhishu melihat kohabitasi ini hanya sebagai pengaturan sementara, yang dimaksudkan untuk meringankan kesulitan perumahan Yuan saat ini. Namun, seiring berjalannya waktu dan mereka terus-menerus didorong bersama, serangkaian momen komedi dan pertemuan canggung mengungkapkan kompleksitas hubungan mereka. Para karakter bersifat multifaset dan berkembang dengan baik, menambah resonansi emosional narasi yang kaya. Yuan digambarkan sebagai seorang optimis yang menyenangkan, pengejarannya yang tak henti-hentinya terhadap cinta yang tak berbalas berfungsi sebagai pengingat akan kekuatan transformatif hubungan. Di sisi lain, Zhishu digambarkan sebagai individu yang introvert yang awalnya berjuang untuk memahami kasih sayang Yuan yang membara, secara bertahap berkembang menjadi karakter yang lebih berempati dan tulus. Sinematografi film ini dengan indah melengkapi narasi yang rumit, menangkap esensi kehidupan SMA Tiongkok yang dinamis sekaligus mencerminkan perjalanan emosional para karakter. Setiap adegan dibuat dengan hati-hati untuk menyampaikan nuansa halus interaksi Yuan dan Zhishu, menciptakan pengalaman sinematik yang mempesona yang menangkap keindahan cinta pertama. Sepanjang narasi, semangat dan kasih sayang Yuan terus ditolak, tetapi dia menolak untuk menyerah. Dengan setiap patah hati, tekad Yuan menjadi lebih kuat, menunjukkan kekuatan cinta yang luar biasa. Zhishu, yang terjebak di tengah pusaran gairah ini, secara bertahap menemukan keterikatan yang lebih dalam pada Yuan. Ikatan mereka berevolusi secara bertahap, dengan kohabitasi mereka mengarah pada realisasi yang tak terhindarkan: persahabatan mereka telah berkembang menjadi perasaan kasih sayang yang tulus. Pengejaran Yuan yang tak henti-hentinya awalnya menciptakan ketegangan dalam hubungan mereka, tetapi pada akhirnya, itu membawa rasa saling pengertian dan kedekatan emosional yang mendalam di antara mereka. Film ini adalah penggambaran yang menawan tentang bagaimana cinta pertama dapat mengambil jalan yang tidak dikenal dan tidak konvensional, mengubah persahabatan menjadi sesuatu yang lebih mendalam. Dengan narasi yang dibuat dengan baik dan pengembangan karakternya yang menarik, Terpesona pada Pandangan Pertama adalah pengalaman yang tak terlupakan yang melekat di hati para penontonnya lama setelah kredit berakhir.

Terpesona pada Pandangan Pertama screenshot 1
Terpesona pada Pandangan Pertama screenshot 2
Terpesona pada Pandangan Pertama screenshot 3

Ulasan

B

Brooklyn

Based on just three episodes, I can already tell this version stays true to the original manga! Furukawa's Naoki is exactly how I pictured him – a real-life, two-dimensional heartthrob. Definitely a perfect score from me!!

Balas
6/28/2025, 1:11:07 PM
K

Kaia

Unexpectedly super good! This is the most faithful adaptation to the original manga! Sorry, I judged you too soon. The actors' performances are natural and well-balanced. Much more comfortable to watch than Takashi Kashiwabara's old version. Kotoko isn't as brain-dead as Ariel Lin's version either. The plot is much more concise and compact than the Taiwanese version. This Kotoko is super adorable! The casting also fits the setting of 17-year-old high school students. The character development and emotional interactions completely capture the essence of the original work. Highly recommend it!

Balas
6/25/2025, 12:44:14 PM