Flowers in the Attic

Flowers in the Attic

Plot

Flowers in the Attic adalah drama yang mengharukan yang disutradarai oleh Jeffrey Bloom, berdasarkan novel klasik karya V.C. Andrews. Film yang dirilis pada tahun 1987 ini, menceritakan kisah keluarga Dollanganger, yang kehidupannya jungkir balik setelah kematian ayah mereka yang tak terduga. Kisah ini berkisar pada hubungan yang kompleks dan seringkali beracun di dalam keluarga, terutama berfokus pada ibu, Olivia, dan nenek, ibu Olivia, Olivia Foxworth. Narasi dimulai dengan perkenalan empat anak Dollanganger, Cory, Carrie, Christopher, dan Cathy, yang menjalani kehidupan bahagia bersama orang tua mereka, Olivia dan Christopher Sr. Namun, dunia mereka hancur ketika Olivia meninggal dalam kecelakaan mobil, meninggalkan suaminya dan empat anak kecil. Christopher Sr. ditinggalkan untuk merawat anak-anak, tetapi dia berjuang untuk menghidupi mereka setelah kepergian Olivia. Untuk mengamankan masa depan anak-anaknya dan warisannya sendiri, Christopher Sr. memutuskan untuk menikahi ibunya, Olivia Foxworth, seorang wanita kaya dan berada yang merupakan seorang yang sangat disiplin. Anak-anak terpaksa pindah dengan kakek-nenek mereka, Olivia dan suaminya, di Foxworth Hall mereka yang megah dan menakutkan. Kepindahan ini dipandang sebagai perkembangan positif oleh ayah mereka, yang berharap bahwa ini akan memberikan kehidupan yang lebih stabil dan aman bagi anak-anaknya. Namun, anak-anak segera menyadari bahwa cinta nenek mereka tidak tanpa syarat. Dia adalah wanita yang dingin dan perhitungan, الذي memperlakukan cucu-cucunya sebagai alat untuk mencapai tujuan. Dia melihat mereka sebagai cara untuk menjalankan kendalinya atas putranya dan mempertahankan kekayaan dan status keluarganya. Suasana di Foxworth Hall menyesakkan, dan anak-anak terus-menerus merasa tegang, menyadari bahwa satu langkah salah dapat menyebabkan hukuman berat. Olivia Foxworth menjatuhkan hukuman kejam dan tidak manusiawi pada anak-anak, mengunci mereka di loteng. Dia mengklaim bahwa ini diperlukan untuk melindungi mereka dari dunia luar, terutama dari penyakit sosial dan kejahatan lainnya. Anak-anak terpaksa tinggal di loteng yang sempit dan kurang ventilasi, dengan akses terbatas ke makanan, air, dan kebutuhan dasar. Cathy, yang tertua dari anak-anak, mengambil tanggung jawab untuk merawat saudara-saudaranya jika ayah mereka tidak ada. Dia menjadi suara akal sehat dan mencoba untuk menjaga semangat saudara-saudaranya tetap tinggi, bahkan dalam menghadapi kesulitan yang luar biasa. Loteng menjadi simbol isolasi keluarga dan kekejaman nenek, karena anak-anak ditinggalkan untuk mengurus diri mereka sendiri dan menghadapi kenyataan pahit dari situasi mereka. Saat cerita terungkap, anak-anak menghadapi banyak tantangan dan perjuangan. Mereka mengalami rasa sakit fisik dan emosional, dan terpaksa menghadapi kegelapan karakter nenek mereka. Tindakan nenek memiliki dampak besar pada anak-anak, terutama Cathy, yang mulai mempertanyakan identitasnya sendiri dan tempatnya di dalam keluarga. Sementara itu, kedewasaan Cathy yang tumbuh dan tekadnya untuk melindungi saudara-saudaranya menjadi sumber harapan. Dia mulai memberontak terhadap perlakuan neneknya dan mencari cara untuk melarikan diri dari loteng. Keinginannya untuk kebebasan dan kehidupan yang lebih baik menjadi tema yang berulang di seluruh film. Film ini akhirnya mencapai klimaks dalam konfrontasi tragis antara Cathy dan neneknya. Ketegangan meningkat seiring bertambahnya usia anak-anak dan semakin menyadari situasi mereka, yang menyebabkan konfrontasi dramatis yang memperlihatkan kekejaman nenek dan rahasia keluarga. Akhir ceritanya menghantui dan mengharukan, ketika anak-anak dipaksa untuk menghadapi kebenaran tentang masa lalu keluarga mereka dan masa depan mereka sendiri. Flowers in the Attic adalah drama yang kuat dan emosional yang mengeksplorasi tema-tema dinamika keluarga, trauma, dan efek jangka panjang dari pelecehan anak-anak. Film ini telah menjadi klasik kultus dan secara luas dianggap sebagai salah satu adaptasi paling menarik dari novel V.C. Andrews. Eksplorasinya terhadap kompleksitas hubungan manusia dan ketahanan semangat manusia terus memikat penonton hingga saat ini.

Flowers in the Attic screenshot 1
Flowers in the Attic screenshot 2
Flowers in the Attic screenshot 3

Ulasan