Frances Ha

Plot
Frances Ha adalah film drama komedi Amerika tahun 2012 yang menandai debut penulisan dan penyutradaraan Noah Baumbach. Film ini tayang perdana di Festival Film Sundance pada Januari 2012 dan menerima pujian kritis yang luas. Dibintangi oleh Greta Gerwig sebagai Frances Halliday, film ini menceritakan kisah seorang wanita muda bersemangat yang menavigasi seluk-beluk kehidupan dewasa di New York City. Film ini dibuka dengan Frances, seorang penari muda, tinggal bersama tunangannya Nate di sebuah apartemen kumuh dan sempit di Brooklyn. Kehidupan Frances tampaknya berada di jalur yang benar, dengan pekerjaan yang layak mengajar menari dan pertunangan yang menjanjikan. Namun, pengaturan hidup mereka berumur pendek karena Nate memutuskan pertunangan, dengan menyatakan bahwa mereka tidak cukup cocok untuk mewujudkannya. Perpisahan yang tiba-tiba membuat Frances terombang-ambing, membuatnya merenungkan pilihannya dan mempertanyakan tempatnya di dunia. Frances pindah ke apartemen studio kecil di Manhattan, berkat teman dan teman sekamarnya, Sophie (Mickey Sumner), yang sedang berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Apartemen itu jauh dari situasi hidup Frances sebelumnya, tetapi dia melihatnya sebagai kesempatan untuk awal yang baru. Terlepas dari antusiasme awalnya, keuangan Frances segera menipis, dan dia mendapati dirinya melakukan pekerjaan paruh waktu di kedai kopi dan pekerjaan menari lepas untuk memenuhi kebutuhan hidup. Saat Frances menavigasi tantangan kehidupan barunya, dia juga memulai serangkaian petualangan dengan kelompok teman-temannya yang unik, termasuk Lev (Michael Zegen), seorang penulis yang berjuang dan calon musisi, dan pacar Sophie, Ben (Chris O'Dowd), seorang pria muda yang ramah tetapi tanpa tujuan. Bersama-sama, mereka memulai serangkaian malam liar, penuh dengan tarian, minuman, dan percakapan larut malam tentang makna hidup. Sepanjang film, Frances digambarkan sebagai individu yang berjiwa bebas dan bertekad, selalu berusaha untuk menciptakan kembali dirinya sendiri dan menemukan tempatnya di dunia. Namun, idealismenya dan kenaifannya sering membawanya ke jalan yang berakhir dengan kekecewaan dan sakit hati. Terlepas dari kemundurannya, Frances menolak untuk menyerah, dan semangatnya yang pantang menyerah mendorongnya maju, bahkan dalam menghadapi kesulitan. Saat keberuntungan Frances terus berkurang, dia mulai mempertanyakan pilihan karirnya, terutama keputusannya untuk mengejar tari. Terlepas dari hasrat awalnya untuk bentuk seni tersebut, dia mulai merasa bahwa dia tidak cukup baik, dan penolakan serta kritik yang dia hadapi hanya berfungsi untuk memperkuat keraguannya. Dalam sebuah adegan menyentuh, Frances menyaksikan dirinya tampil di video, gerakannya kaku dan canggung, dan untuk pertama kalinya, dia melihat dirinya sebagai orang luar yang melihat ke dalam. Terlepas dari frustrasi kreatifnya, semangat Frances tetap tak terpatahkan, dan dia terus menari, meskipun dalam kapasitas yang lebih amatir. Dia juga mulai menjalin hubungan baru dengan sekelompok sesama penari di studio lokal, termasuk seorang instruktur yang menawan dan suportif bernama Lev, yang menjadi sumber dukungan emosional dan inspirasi. Pada akhirnya, Frances Ha adalah film tentang perjuangan dan kemenangan masa dewasa muda, terutama bagi wanita. Film ini merayakan kekuatan persahabatan dan pentingnya ketekunan, bahkan dalam menghadapi kesulitan. Melalui kisah Frances, Baumbach menawarkan potret yang bernuansa dan penuh kasih sayang tentang seorang wanita muda yang menavigasi tantangan kehidupan dewasa, dan humor unik serta pesona film ini hanya berfungsi untuk meningkatkan resonansi emosionalnya. Sinematografi film ini, milik Sam Levy, adalah aspek kunci dari pesona visualnya, menangkap keberanian dan keindahan New York City dengan cara yang otentik dan nostalgia. Skor film, yang menampilkan musik David Lang, juga patut diperhatikan, memberikan soundtrack melankolis dan introspektif untuk perjalanan Frances. Frances Ha telah dipuji secara luas karena keaslian dan nuansanya, menawarkan penggambaran yang jujur dan menyegarkan tentang masa dewasa muda di kota. Keberhasilan film ini sebagian dapat dikaitkan dengan penampilan para pemerannya, terutama Greta Gerwig, yang menghidupkan Frances dengan intensitas yang rentan dan relatable. Perannya sebagai karakter tituler sangat menawan dan memilukan, dan itu adalah bukti bakatnya bahwa dia mampu menyampaikan kompleksitas dan nuansa karakternya dengan sangat mudah. Secara keseluruhan, Frances Ha adalah film yang akan beresonansi dengan siapa pun yang pernah merasa tersesat dan tidak yakin tentang tempat mereka di dunia. Humornya yang unik dan penggambaran masa dewasa muda yang menyentuh hati menjadikannya tontonan wajib bagi siapa pun yang mencari film yang akan menantang dan menginspirasi mereka. Film Frances Ha menceritakan tentang kehidupan di New York, persahabatan, dan perjuangan menjadi dewasa.
Ulasan
Kayden
If you've ever lived precariously and sincerely in the world's most pretentious city, without chasing clout or fame, this film will resonate with you. More importantly, we have all survived like Frances, retaining a crucial part of ourselves, just like her name on the mailbox at the end...
Rekomendasi
