Frontier(s)

Plot
Dalam dunia yang keras dan gelap di Prancis pasca-pemilu, sekelompok pencuri muda yang putus asa berusaha melarikan diri dari kekacauan dan kekerasan yang meletus ketika negara berjuang untuk mengatasi hasil pemilihan yang diperdebatkan. Dipimpin oleh seorang wanita muda bernama Alexia, juga dikenal sebagai Alex, dan pacarnya, seorang pencuri terampil bernama Yorick, mereka mengincar sebuah penginapan pedesaan yang terletak jauh di pedalaman, pelarian yang tampaknya indah dan terpencil dari pertumpahan darah dan kehancuran yang telah mereka alami di kota. Tanpa sepengetahuan Alex dan krunya, penginapan itu sebenarnya adalah rumah aman sementara bagi sekelompok neo-Nazi, yang sama-sama berkomitmen untuk melarikan diri dari kekacauan yang telah melanda negara itu. Ketika geng itu tiba di penginapan, mereka disambut dengan campuran permusuhan dan rasa ingin tahu oleh penghuni penginapan, kru rasis, fanatik, dan orang buangan lainnya yang sama-sama putus asa untuk bertahan hidup di dunia yang tampaknya dengan cepat jatuh ke dalam anarki. Seiring berjalannya malam, Alex dan krunya mulai menyadari bahwa mereka telah berjalan ke sarang serigala yang sebenarnya, di mana penduduk setempat tidak hanya ingin mempertahankan wilayah mereka tetapi juga bersedia melakukan segala cara untuk menegaskan dominasi mereka. Segera menjadi jelas bahwa kehadiran geng itu tidak luput dari perhatian pemilik penginapan, François, sosok karismatik dan penuh perhitungan yang melihat Alex dan krunya sebagai potensi ancaman bagi gaya hidupnya sendiri. Ketika ketegangan meningkat dan hari-hari berubah menjadi malam, Alex dan krunya terperangkap di penginapan, dikelilingi oleh perasaan permusuhan dan paranoia yang semakin meningkat. Mereka terpaksa menghadapi kenyataan pahit dari keputusasaan mereka sendiri, belum lagi kompromi moral yang harus mereka lakukan untuk bertahan hidup di dunia yang tampaknya bertekad untuk menghancurkan mereka. Salah satu aspek paling menarik dari film ini adalah cara film ini mengeksplorasi tema-tema kelangsungan hidup, komunitas, dan pencarian jati diri di dunia yang tampaknya bertekad untuk mengecualikan individu-individu tertentu. Ketika geng itu terpaksa berinteraksi dengan penghuni penginapan, mereka mulai melihat bahwa ada kesamaan antara perjuangan mereka sendiri dan perjuangan para neo-Nazi yang bertekad untuk melindungi wilayah mereka. Terlepas dari kenyataan bahwa para neo-Nazi adalah kelompok yang jelas dibenci dan fanatik, film ini mengangkat pertanyaan penting tentang sifat prasangka dan cara-cara di mana individu dan kelompok tertentu dapat direduksi menjadi stereotip yang sederhana. Seiring berjalannya cerita, menjadi jelas bahwa ada banyak bentuk prasangka dan pengucilan yang berbeda, belum lagi cara individu dapat terperangkap dalam pikiran sempit dan kebencian mereka sendiri. Pada akhirnya, film ini mengarah pada konfrontasi yang menegangkan dan penuh ketegangan antara geng dan penghuni penginapan, sebuah pertempuran yang berfungsi sebagai mikrokosmos untuk perjuangan yang lebih besar yang terjadi di dunia luar. Saat aksi berlangsung, taruhannya ditingkatkan, dan sifat sejati dari karakter terungkap, film ini mengarah pada kesimpulan yang mengejutkan dan mengganggu yang membuat penonton merenungkan sifat moralitas dan makna sebenarnya dari "bertahan hidup" di dunia yang tampaknya bertekad untuk menghancurkan kita semua. Sepanjang film, sutradara menggunakan estetika yang keras dan realistis yang membantu menyampaikan kesan keputusasaan dan kekacauan yang merasuki dunia karakter. Sinematografinya tajam dan tanpa kompromi, dan penggunaan pengambilan gambar panjang dan kerja kamera genggam menambah kesan langsung dan realistis. Dalam hal penampilan, para pemain film memberikan penampilan yang kuat dan bernuansa yang menghidupkan karakter. Kimia antara para pemeran utama sangat terasa, dan para pemeran pendukung juga sama mengesankannya. Aktor yang memainkan peran Alex sangat menonjol, membawa rasa kerentanan dan tekad pada peran yang membantu mendorong plot maju. Secara keseluruhan, Frontier(s) adalah film thriller yang menegangkan dan penuh ketegangan yang mengangkat pertanyaan penting tentang sifat prasangka, kelangsungan hidup, dan komunitas di dunia yang tampaknya bertekad untuk menghancurkan kita semua. Dengan estetika gelap dan keras serta penggambaran kekerasan yang tanpa kompromi, ini adalah film yang tidak cocok untuk orang yang lemah hati, tetapi bagi mereka yang bersedia menghadapi kenyataan pahit dunia tempat kita tinggal.
Ulasan
Rekomendasi
