Glory

Plot
Glory adalah film perang epik sejarah Amerika tahun 1989 yang disutradarai oleh Edward Zwick. Film ini merupakan adaptasi dari novel tahun 1987 'One Gallant Rush' karya Lincoln Kirstein dan drama tahun 1998 'Shaw' karya Peter Gould. Film ini menceritakan kisah tentang Infanteri Massachusetts ke-54, kompi sukarelawan semua-kulit hitam pertama dalam Perang Saudara AS, yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Robert Gould Shaw. Cerita dimulai di Boston pada tahun 1863, di mana Infanteri Massachusetts ke-54 sedang dibentuk. Resimen ini awalnya disambut dengan skeptisisme oleh komunitas Afrika-Amerika, yang telah berjuang untuk hak yang sama dan perlakuan yang adil selama beberapa dekade. Banyak dari rekrutan adalah mantan budak dan bersemangat untuk membuktikan diri dalam pertempuran. Resimen ini akhirnya dibentuk di bawah kepemimpinan Letnan Kolonel Robert Gould Shaw, seorang abolisionis kulit putih yang percaya bahwa resimen kulit hitam adalah kunci untuk mengakhiri perbudakan. Shaw, seorang anggota keluarga abolisionis kaya dan berpengaruh, bertemu dengan perlawanan dari keluarganya dan tentara Union, yang percaya bahwa resimen kulit hitam adalah ide yang buruk dan bahwa para prajurit tidak akan mampu mempertahankan diri mereka di medan perang. Namun, Shaw bertekad untuk membuktikan bahwa mereka salah dan untuk membawa perubahan. Infanteri Massachusetts ke-54 adalah kelompok tentara yang beragam, masing-masing dengan latar belakang dan motivasi unik mereka sendiri untuk bergabung dengan resimen ini. Ada Trip, seorang mantan budak yang menjadi seorang pelaut terampil dan sekarang bertekad untuk melayani negaranya; Thomas, seorang Kristen yang taat yang percaya bahwa Tuhan ingin dia berjuang untuk Union; dan Shilts, seorang prajurit muda yang sombong dan percaya diri yang bersemangat untuk membuktikan dirinya. Saat resimen menjalani pelatihan yang ketat, mereka menghadapi banyak tantangan, termasuk pengkondisian fisik, strategi militer, dan mengatasi prasangka rekan-rekan kulit putih mereka. Terlepas dari tantangan ini, para prajurit Infanteri Massachusetts ke-54 bertekad untuk berhasil dan membuktikan diri mereka sebagai prajurit yang cakap. Resimen ini akhirnya dikirim ke Port Royal, Carolina Selatan, di mana mereka ditugaskan untuk menyerang benteng Fort Wagner, sebuah pos terdepan Konfederasi yang penting di Selatan. Para prajurit bertemu dengan perlawanan dari Konfederasi, yang bertekad untuk mempertahankan wilayah mereka dengan segala cara. Pertempuran di Fort Wagner sangat sengit dan brutal, dengan kedua belah pihak menderita banyak korban. Saat para prajurit Union mendekati benteng, mereka disambut dengan hujan tembakan dan tembakan meriam. Terlepas dari rintangan, para prajurit Infanteri Massachusetts ke-54 bertempur dengan berani, menggunakan keterampilan dan pengalaman mereka untuk mengatasi Konfederasi. Di tengah panasnya pertempuran, Shaw memimpin serangan terhadap benteng, dan dia terbunuh dalam pertempuran. Berita tentang kematian Shaw disambut dengan keterkejutan dan kesedihan oleh resimen, yang telah menghormati dan mengagumi komandan mereka. Terlepas dari penderitaan banyak korban, Infanteri Massachusetts ke-54 berhasil menduduki benteng dan mengibarkan bendera Union. Namun, kemenangan itu berumur pendek, karena Konfederasi melancarkan serangan balik dan para prajurit Union akhirnya terpaksa mundur. Pertempuran di Fort Wagner adalah titik balik bagi Perang Saudara dan bagi negara, karena menandai tonggak penting dalam perjuangan untuk kesetaraan dan keadilan. Keberanian dan pengorbanan para prajurit Infanteri Massachusetts ke-54 mengilhami generasi baru tentara Afrika-Amerika dan membuka jalan bagi penghapusan perbudakan. Film Glory menceritakan kisah tentang orang-orang yang berjuang untuk kebebasan dan negara mereka, dan itu berfungsi sebagai bukti keberanian dan tekad mereka. Film ini menampilkan para pemeran bertabur bintang, termasuk Matthew Broderick, Denzel Washington, dan Morgan Freeman, yang memberikan penampilan yang kuat sebagai orang-orang yang berjuang untuk hidup mereka. Glory adalah film yang kuat dan emosional yang menceritakan kisah tentang harapan, ketekunan, dan pengorbanan. Film ini merupakan penghormatan kepada para prajurit yang berjuang untuk kebebasan dan negara mereka, dan ini berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya berjuang untuk apa yang benar. Film ini wajib ditonton bagi siapa pun yang tertarik dengan sejarah, dan ini merupakan pengingat yang kuat akan dampak abadi dari Perang Saudara di negara kita.
Ulasan
Rekomendasi
