Hai, Bu!

Hai, Bu!

Plot

Dalam film provokatif tahun 1970 "Hai, Bu!", penulis dan sutradara Brian De Palma menciptakan narasi mencekam yang mengkritik budaya dan masyarakat Amerika melalui lensa seorang pembuat film muda yang radikal. Kisah ini mengikuti Jon Rubin, seorang veteran Vietnam yang kecewa yang telah kembali ke kampung halamannya, New York City. Jon menyewa sebuah apartemen bobrok di Greenwich Village, pusat ekspresi artistik dan individu berjiwa bebas. Frustrasi dengan monotonnya hidupnya, Jon menjadi tergila-gila pada pembuatan film dan mulai diam-diam merekam kehidupan tetangganya di seberang jalan. Upaya voyeuristik ini, yang mengingatkan pada "Peeping Tom" yang terkenal, berfungsi sebagai metafora untuk kecenderungan voyeuristik masyarakat modern. Saat Jon menyelami lebih dalam dunia perfilman, ia semakin tergoda oleh ideologi radikal gerakan "Black Power". Dia mulai bergaul dengan sekelompok radikal yang mempromosikan kekerasan dan revolusi sebagai cara untuk mencapai keadilan sosial. Pemimpin karismatik kelompok ini, seorang tokoh yang hanya dikenal sebagai "Baba", memberikan pengaruh yang kuat pada Jon, yang semakin tertanam dalam pandangan ekstremis mereka. Melalui keterlibatannya dengan kelompok radikal tersebut, ekspresi artistik Jon menjadi dikonsumsi oleh keinginan untuk menciptakan konten provokatif dan menarik perhatian. Dia menjadi terobsesi dengan gagasan untuk melakukan tindakan terorisme urban yang berani, yang dia yakini akan memberinya pengakuan dan ketenaran. SaatJon semakin terfiksasi pada kelompok radikal, dia mulai mengadopsi bahasa dan perilaku mereka, mengenakan baret hitam dan merangkul gagasan tentang pergolakan sosial. De Palma dengan terampil menjalin penurunan bertahap Jon ke dalam radikalisme dengan obsesinya yang berkelanjutan terhadap pembuatan film. Saat visi artistik Jon menjadi semakin tidak menentu dan kejam, penontonnya dipaksa untuk menghadapi sisi gelap masyarakat Amerika. Film ini berfungsi sebagai kritik pedas terhadap perlakuan negara terhadap para veteran Vietnamnya, banyak dari mereka yang merasa kecewa dan terputus dari masyarakat arus utama. "Hai, Bu!" adalah film provokatif dan meresahkan yang menantang penonton untuk menghadapi aspek-aspek gelap dari sifat manusia. Melalui karakter Jon, De Palma mengangkat pertanyaan penting tentang kekuatan media untuk membentuk dan memengaruhi opini publik, serta betapa mudahnya individu dapat dipengaruhi oleh ideologi ekstremis. Judul film, "Hai, Bu!", berfungsi sebagai subversi cerdas dari gagasan sapaan biasa, menyoroti keterputusan antara tindakan Jon dan fasad polos yang dia tunjukkan kepada dunia. Saat cerita berkembang menuju klimaks yang kacau, tindakan radikal Jon menjadi semakin kurang ajar dan kejam. Dalam klimaks yang mengejutkan, gedung apartemen Jon hancur dalam ledakan dahsyat, meninggalkan jejak kekacauan dan kehancuran. Akibat dari bencana tersebut berfungsi sebagai metafora yang kuat untuk kekuatan destruktif dari ideologi radikal dan konsekuensi dahsyat dari agresi dan kekerasan. Sepanjang film, De Palma menggunakan berbagai inovasi teknis dan visual untuk menciptakan rasa tegang dan tidak nyaman. Penggunaan kerja kamera genggam dan penyuntingan cepat menciptakan rasa segera, menarik penonton ke dalam dunia pembuatan film obsesif Jon. Musik film, menampilkan soundtrack menghantui dan efek suara yang mengganggu, menambah keseluruhan rasa tidak nyaman dan tidak nyaman. Pada akhirnya, "Hai, Bu!" adalah film yang menggugah pikiran dan menghantui yang menantang penonton untuk menghadapi aspek-aspek gelap dari sifat manusia. Melalui penggambaran penurunan radikal Jon, film ini berfungsi sebagai kritik pedas terhadap masyarakat Amerika, menyoroti bahaya agresi yang tidak terkendali dan kekuatan destruktif dari ideologi ekstremis. Sebagai komentar tentang radikalisasi pemuda Amerika, "Hai, Bu!" tetap menjadi karya seni sinematik yang sangat relevan dan meresahkan.

Hai, Bu! screenshot 1
Hai, Bu! screenshot 2
Hai, Bu! screenshot 3

Ulasan