High Life

Plot
Dalam film fiksi ilmiah yang menggugah pikiran, High Life, sutradara Claire Denis dengan ahli menjalin narasi kompleks yang menggali ranah eksistensialisme, kemanusiaan, dan hubungan kita dengan kematian. Kisah ini mengikuti Montana (diperankan oleh Juliette Binoche), seorang tahanan yang merupakan bagian dari kelompok narapidana hukuman mati di stasiun luar angkasa. Mereka telah dihukum untuk melakukan perjalanan ke lubang hitam, di mana radiasi yang kuat akan memungkinkan para ilmuwan untuk memanfaatkan energi dari fenomena kosmik tersebut. Di antara para tahanan, ada Monte (diperankan oleh Robert Pattinson), ayah Montana yang terasing. Setelah bertahun-tahun berpisah, kehadiran Monte memicu campuran emosi dalam diri Montana, yang awalnya ragu untuk terlibat dengannya. Seiring berjalannya cerita, kita mengetahui bahwa Montana dan Monte pernah menjadi keluarga yang erat, tetapi serangkaian peristiwa malang, termasuk pengabaian dan perselingkuhan Monte, menyebabkan mereka berpisah. Saat stasiun luar angkasa mendekati lubang hitam, para kru dilanda serangkaian masalah yang tidak dapat dijelaskan. Peralatan tidak berfungsi, dan anggota kru mulai meninggal dalam keadaan yang tidak jelas. Dengan latar belakang kekacauan dan ketidakpastian ini, hubungan rumit Montana dan Monte mulai menjadi sorotan. Melalui serangkaian kilas balik dan percakapan, kita melihat sekilas masa lalu keluarga yang bermasalah dan peristiwa yang menyebabkan perpisahan mereka. Narasi melompat maju dan mundur dalam waktu, dengan ahli menjalin alur cerita yang berbeda ini menjadi satu kesatuan yang kohesif. Penggunaan penceritaan non-linear dalam film ini disengaja, karena memaksa penonton untuk menyatukan narasi yang terfragmentasi bersama dengan karakter. Hubungan di dalam stasiun luar angkasa itu kompleks dan beragam. Para tahanan berasal dari latar belakang yang berbeda dan telah melakukan berbagai kejahatan, membuat interaksi mereka menjadi tegang dan sering kali penuh dengan konflik. Perspektif mereka yang berbeda tentang kehidupan, kematian, dan hubungan manusia menciptakan dinamika yang menarik, karena mereka dipaksa untuk bergantung satu sama lain untuk bertahan hidup di luasnya luar angkasa. Monte, sebagai karakter, sangat menarik. Hubungannya dengan Montana beragam, ditandai dengan cinta dan pengertian yang mendalam, yang diperlunak oleh rasa bersalah dan penyesalannya sendiri. Seiring berjalannya film, kita melihat Monte bergulat dengan konsekuensi dari tindakan masa lalunya, dan sifat sebenarnya dari hubungannya dengan Montana mulai terungkap. Salah satu aspek yang menonjol dari High Life adalah eksplorasinya yang menggugah pikiran tentang tema-tema eksistensial. Kesulitan kru – terjebak di luar angkasa tanpa jalan keluar yang jelas, menghadapi realitas tak terhindarkan dari kematian mereka sendiri – adalah pengingat yang kuat akan kondisi manusia. Bagaimana kita mengatasi prospek kematian? Bagaimana kita memprioritaskan kebutuhan dan keinginan kita sendiri dalam menghadapi hal yang tidak diketahui? Sinematografi film ini keras dan indah, menangkap lanskap stasiun luar angkasa dan lingkungannya yang sunyi dan dunia lain. Penggunaan warna sengaja diredam, yang berfungsi untuk menekankan kesuraman situasi para karakter. High Life juga terkenal karena penampilannya yang bersahaja dan bernuansa. Juliette Binoche dan Robert Pattinson memberikan penggambaran yang tak terlupakan tentang Montana dan Monte. Kimia mereka terasa, tetapi juga jelas bahwa karakter mereka berjuang untuk terhubung kembali dan berdamai dengan masa lalu mereka. Pada akhirnya, High Life adalah film yang menentang kategorisasi yang mudah. Ini adalah epik fiksi ilmiah, drama keluarga, thriller eksistensial – semua genre ini diserap dalam narasi kompleks yang menolak untuk direduksi atau disederhanakan. Film ini adalah eksplorasi yang kuat tentang kondisi manusia, pengingat bahwa bahkan dalam keadaan yang paling ekstrem sekalipun, kita mampu mencintai, berbelas kasih, dan menebus kesalahan. Saat stasiun luar angkasa meluncur menuju lubang hitam, para karakter dipaksa untuk menghadapi kematian mereka sendiri. Dengan melakukan itu, mereka juga dipaksa untuk menghadapi esensi dari keberadaan mereka – hubungan mereka, keinginan mereka, cinta mereka satu sama lain. High Life adalah film yang mengharukan dan menggugah pikiran yang menantang kita untuk mengevaluasi kembali prioritas kita sendiri dan untuk menghargai waktu yang kita miliki bersama orang-orang yang kita cintai.
Ulasan
Rekomendasi
