Aku Suka Film

Aku Suka Film

Plot

Dalam drama coming-of-age "Aku Suka Film", Lawrence Kweller yang berusia 17 tahun adalah seorang remaja yang canggung secara sosial yang hidupnya berputar di sekitar film. Dia menghabiskan sebagian besar harinya untuk menonton film, mempelajari seni pembuatan film, dan mengembangkan pengetahuan yang luas tentang sejarah sinema. Kecintaan Lawrence pada film adalah mekanisme koping, cara baginya untuk melarikan diri dari keseharian dan kecanggungan hidupnya. Ketika Lawrence mendapat pekerjaan di "Emporium Video," sebuah toko video independen kecil, dia melihat kesempatan untuk memanjakan kecintaannya pada sinema lebih jauh. Emporium Video adalah oasis unik di dunia di mana film-film laris dan toko-toko besar telah menjadi norma. Karyawan di Emporium Video adalah penggemar film yang bersemangat, dan mereka bangga dengan pilihan film dan DVD yang dikurasi dengan cermat. Tempat kerja baru Lawrence dikelola oleh Jennifer yang penuh teka-teki dan menawan, yang beberapa tahun lebih tua darinya. Jennifer menawan, cerdas, dan memiliki selera humor yang jahat. Dia langsung menyukai Lawrence, terlepas dari kecanggungannya, dan menjadi mentor serta teman curhat. Namun, persahabatan mereka yang baru tumbuh ini diperumit oleh perbedaan usia mereka dan peningkatan tanggung jawab Jennifer sebagai seorang manajer. Saat Lawrence menetap di pekerjaan barunya, dia membentuk ikatan yang kuat dengan rekan kerjanya, terutama Jennifer. Dia belajar dari mereka, menyerap pengetahuan mereka, dan berbagi wawasan dan pendapatnya sendiri tentang film. Rekan kerja Lawrence menghargai intensitas dan semangatnya, dan mereka terkesan dengan pengetahuannya yang luas tentang sinema. Salah satu kolega Lawrence, David yang pendiam dan tertutup, menjadi teman dan teman curhat. David adalah sesama penggemar film, dan keduanya terikat karena kecintaan mereka pada film. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam mendiskusikan film, menganalisis sinematografi, musik, dan penceritaannya. Melalui percakapan ini, Lawrence belajar untuk mengartikulasikan pikiran dan pendapatnya, mendapatkan kepercayaan diri dalam pemahamannya tentang sinema. Saat Lawrence menavigasi peran barunya di Emporium Video, ia menghadapi tantangan dari pelanggan dan rekan kerjanya. Beberapa pelanggan mengabaikan pengetahuan dan antusiasmenya, menganggapnya sebagai remaja naif. Yang lain menghargai keahliannya, mencari rekomendasi dan terlibat dalam diskusi tentang film favorit mereka. Sementara itu, Jennifer kesulitan dengan tuntutan mengelola Emporium Video. Dia harus menyeimbangkan keuangan toko, berurusan dengan pelanggan yang sulit, dan mempertahankan suasana positif. Terlepas dari keterampilan profesionalnya, Jennifer kelelahan dan tidak yakin tentang masa depannya. Lawrence, yang merasakan kesusahannya, menjadi lebih berbakti padanya, menawarkan dukungan dan dorongan emosional. Sepanjang film, hubungan Lawrence dengan Jennifer dan David berfungsi sebagai katalis bagi pertumbuhan dan penemuan jati dirinya. Saat dia menjelajahi dunia sinema, dia mulai memahami dirinya sendiri dengan lebih baik, mengakui kekuatan dan kelemahannya. Dia mengembangkan persahabatan dan koneksi yang melampaui batas-batas toko video, belajar untuk mengekspresikan dirinya dengan lebih efektif dan menavigasi situasi sosial yang kompleks. Film "Aku Suka Film" adalah kisah coming-of-age yang pedih dan menawan yang mengeksplorasi kekuatan sinema untuk membentuk kehidupan dan perspektif kita. Melalui perjalanan Lawrence, sutradara Chandler Levi Levine dengan ahli menangkap esensi masa remaja, mengungkapkan kegembiraan dan perjuangan tumbuh dewasa. Dengan membenamkan kita dalam dunia Lawrence, film ini mengajak kita untuk merenungkan hubungan kita sendiri dengan sinema dan bagaimana ia dapat berfungsi sebagai sumber kenyamanan, inspirasi, dan pertumbuhan.

Aku Suka Film screenshot 1
Aku Suka Film screenshot 2
Aku Suka Film screenshot 3

Ulasan