Inside Job

Inside Job

Plot

Inside Job, disutradarai oleh Charles Ferguson, adalah film dokumenter yang mengungkap penyebab mendasar dari krisis keuangan global 2008, sebuah malapetaka yang menyebabkan kerugian mengejutkan lebih dari $20 triliun. Film ini dengan cermat menyelidiki kebangkitan sistem keuangan yang bangkrut secara moral, mengungkapkan hubungan berbahaya antara para pemain kunci di industri, politik, regulasi, dan akademisi yang pada akhirnya menyebabkan keruntuhan yang dahsyat. Dokumenter ini dimulai dengan meletakkan dasar bagi krisis, menjelaskan bagaimana nafsu Wall Street yang tak terpuaskan akan keuntungan dan keserakahan yang tak terkendali menyebabkan proliferasi instrumen keuangan kompleks yang pada dasarnya tidak diatur. Instrumen-instrumen ini, seperti credit default swap dan surat berharga berbasis hipotek, memungkinkan bank investasi dan lembaga keuangan lainnya untuk berjudi di pasar perumahan, menciptakan gelembung buatan yang menggembung dan akhirnya pecah. Penelitian Ferguson menggali lebih dalam ke dunia keuangan tingkat tinggi, mengungkap budaya korupsi dan keterlibatan yang menjadi ciri industri. Dia mewawancarai tokoh-tokoh kunci, termasuk mantan Ketua Federal Reserve Alan Greenspan, mantan Menteri Keuangan AS Hank Paulson, dan mantan Ketua Bursa Efek New York (NYSE), Richard Grasso, antara lain. Wawancara ini mengungkapkan sistem di mana regulator, pembuat kebijakan, dan pemimpin industri, baik secara sadar maupun tidak sadar, terlibat dalam krisis. Salah satu aspek yang paling mencolok dari film ini adalah penjelajahannya terhadap peran lembaga pemerintah dalam gagal mengatur industri. Ferguson menyoroti hubungan yang nyaman antara regulator, politisi, dan eksekutif Wall Street, menunjuk pada contoh kronisme dan politik pintu putar. Film ini menunjukkan bagaimana pembuat kebijakan dan regulator seringkali lebih peduli untuk mempertahankan iklim bisnis yang menguntungkan daripada memastikan bahwa industri beroperasi dengan integritas. Dokumenter ini juga mencurahkan perhatian yang signifikan pada peran akademisi dalam melanggengkan krisis. Ferguson mewawancarai para ekonom terkemuka, termasuk Nouriel Roubini dan Joseph Stiglitz, yang memperingatkan tentang bahaya inovasi keuangan yang tidak terkendali dan risiko runtuhnya pasar perumahan. Namun, peringatan mereka sebagian besar diabaikan atau ditolak oleh pembuat kebijakan dan pemimpin industri. Film ini mengungkapkan bagaimana beberapa ekonom, sambil secara terbuka mengadvokasi regulasi keuangan yang lebih besar, secara diam-diam berkolaborasi dengan perusahaan Wall Street untuk menciptakan dan mempromosikan instrumen keuangan yang kompleks. Inside Job menggali kisah pribadi individu yang terkena dampak krisis, termasuk pemilik rumah yang kehilangan rumah mereka, pekerja yang diberhentikan, dan pemilik usaha kecil yang melihat mata pencaharian mereka hancur. Kisah-kisah ini memberikan dimensi manusia pada film, menggarisbawahi konsekuensi dahsyat dari krisis bagi orang-orang biasa. Wawancara tersebut juga menyoroti perasaan dikhianati dan marah yang dirasakan oleh banyak orang Amerika ketika mereka mengetahui tentang tindakan mengerikan para pelaku. Di luar fokusnya pada penyebab krisis, film ini memberikan pemeriksaan kritis terhadap respons terhadap krisis. Ferguson berpendapat bahwa Undang-Undang Pemulihan dan Reinvestasi Amerika tahun 2009, paket stimulus yang disahkan oleh Kongres untuk mengatasi krisis, tidak memadai dan gagal mengatasi akar penyebab masalah. Film ini juga mengkritik dana talangan pemerintah AS untuk lembaga keuangan, menggambarkannya sebagai tidak lebih dari dana talangan orang kaya dan berkuasa dengan mengorbankan pembayar pajak biasa. Inside Job diakhiri dengan menawarkan serangkaian rekomendasi untuk mencegah krisis di masa depan. Film ini mendorong para pembuat kebijakan untuk mengadopsi kerangka peraturan yang lebih ketat, untuk mempromosikan transparansi dan akuntabilitas di industri, dan untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi dari inovasi keuangan dibagikan secara merata oleh semua anggota masyarakat. Ferguson juga mengadvokasi kesadaran dan keterlibatan publik yang lebih besar dengan kebijakan ekonomi, dengan alasan bahwa warga negara harus menuntut lebih banyak akuntabilitas dari pembuat kebijakan dan badan pengatur. Pada akhirnya, Inside Job adalah dakwaan pedas dari sistem keuangan yang memprioritaskan keuntungan di atas orang dan kerangka peraturan yang gagal melindungi kepentingan publik. Dengan mengungkap sisi gelap keuangan tingkat tinggi dan hubungan korosif yang memungkinkan krisis, film ini memberikan seruan kuat untuk bertindak, mendesak para pembuat kebijakan dan warga negara untuk menuntut transparansi, akuntabilitas, dan integritas yang lebih besar di sektor keuangan.

Inside Job screenshot 1
Inside Job screenshot 2
Inside Job screenshot 3

Ulasan