Killing Them Softly

Plot
Dalam dunia "Killing Them Softly" yang keras, mentah, dan komedi gelap, penulis dan sutradara Andrew Dominik menyajikan lanskap yang suram dan tanpa ampun, di mana moralitas sama cepatnya dengan hujan di padang pasir. Berdasarkan novel "Cogan's Trade" karya George V. Higgins, film ini dibintangi oleh Brad Pitt sebagai Jackie Cogan, seorang penegak hukum profesional dengan kode etik dan seperangkat prinsip yang memungkinkannya bertahan hidup di dunia di mana garis antara baik dan jahat terus-menerus kabur. Cerita dimulai dengan permainan kartu yang tampaknya tidak berbahaya, yang diselenggarakan oleh seorang kepala kejahatan lokal tanpa nama (Ray Liotta). Para peserta adalah campuran dari penjahat tingkat rendah dan orang-orang cerdik, yang semuanya berlomba untuk memenangkan sejumlah kecil kekayaan. Namun, malam itu berubah menjadi buruk ketika tiga pecundang kikuk - Frankie (Scoot McNairy), Markie (Ben Mendelsohn), dan Ray (Richard Jenkins) - memutuskan untuk melakukan perampokan. Mereka bukanlah dalang yang sebenarnya, tetapi mereka berhasil melakukan pencurian itu, mencuri sejumlah besar uang dari permainan yang dilindungi mafia. Perampokan itu memicu reaksi berantai, menyebabkan riak di seluruh ekonomi kejahatan lokal. Ketika berita tentang pencurian itu menyebar, berbagai faksi dan pemain mulai berebut kekuasaan dan perlindungan. Jackie Cogan, penegak hukum yang disebutkan di atas, disewa oleh kepala kejahatan untuk memulihkan ketertiban dan memulihkan dana yang dicuri. Jackie, yang dikenal karena profesionalisme dan efisiensinya yang kejam, mulai melacak para perampok dan membawa mereka ke pengadilan. Saat Jack memulai penyelidikannya, film ini mengambil giliran tajam ke perut kota yang gelap. Dia bertemu dengan beragam karakter, yang semuanya memiliki agenda dan motivasi mereka sendiri. Ada Eddie (James Gandolfini), seorang pembunuh bayaran yang sudah tua berjuang dengan iblisnya sendiri, dan John (Sam Shepard), seorang veteran tua yang sudah melihat semuanya. Mereka hanyalah beberapa dari banyak pemain yang menghuni dunia film yang bengkok dan korup. Pemburuan Jackie terhadap para perampok membawanya melalui serangkaian lokasi yang suram dan kumuh, dari bar-bar yang suram hingga kamar-kamar motel yang sempit. Sepanjang jalan, dia bertemu dengan tiga pecundang kikuk, yang berjuang untuk bertahan hidup di dunia di mana mereka tidak lagi diterima. Frankie, Markie, dan Ray sangat ingin membayar kembali uang yang mereka curi, tetapi ketidakmampuan dan kurangnya sumber daya mereka semakin memperjelas bahwa mereka ditakdirkan sejak awal. Saat penyelidikan terungkap, karakter Jackie perlahan terungkap dalam semua kompleksitasnya. Dia adalah seorang pria dengan kode etik, seseorang yang percaya pada pentingnya kehormatan dan loyalitas. Terlepas dari penampilannya yang tangguh, ada kerentanan di bawah permukaan, sedikit kesedihan yang menunjukkan bahwa dia pernah melihat semuanya sebelumnya. Interaksi Jack dengan berbagai karakter dijiwai dengan rasa melankolis, perasaan bahwa dia terjebak di dunia tempat dia tidak lagi benar-benar menjadi bagiannya. Salah satu aspek yang menonjol dari "Killing Them Softly" adalah sinematografinya, yang menangkap keindahan kota yang keras dan tanpa ampun. Sutradara Andrew Dominik dan sinematografer Ben Richardson menggunakan campuran close-up, bidikan lebar, dan rekaman drone untuk menciptakan potret visual yang memukau dari dunia yang membusuk. Penggunaan desain suara dan musik dalam film ini sama mengesankannya, dengan skor menghantui oleh Nick Cave dan Warren Ellis yang menambah rasa gelisah dan ketegangan dalam film. Saat cerita melaju menuju kesimpulannya, "Killing Them Softly" menjadi kritik pedas terhadap Mimpi Amerika. Film ini menyajikan dunia di mana satu-satunya mata uang yang penting adalah uang, di mana orang direduksi menjadi komoditas belaka dan hubungan antarmanusia direduksi menjadi transaksi belaka. Dunia Jackie Cogan adalah tempat yang suram dan tanpa ampun, di mana siapa pun yang tidak mau bermain sesuai aturan akan dibiarkan menghadapi konsekuensinya. Pada akhirnya, "Killing Them Softly" adalah film tentang runtuhnya Mimpi Amerika, sebuah dunia di mana pengejaran kekayaan dan kekuasaan telah menghabiskan segala sesuatu di jalurnya. Bidikan terakhir film, dengan Jackie berdiri sendirian di atap, melihat ke arah kota, adalah gambar yang menghantui dan kuat, yang membekas lama setelah kredit bergulir. Saat karakter itu menghilang ke dalam kegelapan, kota itu sendiri menjadi bintang sejati dari pertunjukan itu, entitas hidup dan bernapas yang telah selamanya diubah oleh peristiwa film. Kata Kunci: Film Gangster, Kejahatan, Brad Pitt, Pembunuhan Bayaran, Mimpi Amerika
Ulasan
Rekomendasi
