Lenny

Lenny

Plot

Kisah hidup Lenny Bruce adalah kisah kontroversi, komentar sosial, dan semangat yang tak henti-hentinya. Lahir dengan nama Leonard Alfred Schneider pada tanggal 13 Oktober 1925, di Brooklyn, New York, Lenny kemudian menjadi salah satu komedian paling berpengaruh dan menimbulkan polarisasi di abad ke-20. Drama biografi ini, yang dirilis pada tahun 1974 dan mendapat pujian luas dari para kritikus, menyoroti kehidupan Lenny yang luar biasa, menangkap kompleksitas dan emosi mentah dari seorang pria yang menolak untuk dibungkam oleh norma-norma sosial pada masanya. Film ini dimulai dengan Lenny, diperankan oleh Dustin Hoffman dalam penampilan yang memukau, yang muncul di kancah komedi New York pada akhir tahun 1950-an. Dia dengan cepat mendapatkan pengikut karena gaya menyindirnya yang tajam dan tidak sopan, yang membahas topik-topik yang dianggap tabu, mulai dari rasisme hingga seks hingga agama yang terorganisir. Aksi panggung Lenny dicirikan oleh kejujurannya yang tak tergoyahkan, dan penolakannya untuk mempermanis kebenaran. Pendekatan ini membuatnya mendapatkan pemujaan dari para penggemarnya dan cercaan dari mereka yang memiliki posisi berkuasa. Seiring dengan naiknya popularitas Lenny, oposisi juga semakin meningkat. Dia menghadapi pengawasan ketat dari kelompok konservatif dan penegak hukum, yang berusaha untuk menyensor materi-materinya. Film ini menunjukkan Lenny pada saat genting di tahun 1960-an, ketika negara bergulat dengan hak-hak sipil, Perang Vietnam, dan gerakan kontra-budaya. Komedinya berfungsi sebagai refleksi dari waktu itu, dan dia menjadi suara yang tidak mungkin untuk gerakan kontra-budaya yang sedang berkembang. Film ini menyoroti hubungan Lenny yang rumit, termasuk pernikahannya yang penuh gejolak dengan Honey, diperankan oleh Valerie Perrine dalam penampilan yang indah. Perjuangan Lenny dengan kecanduan dan setan pribadi juga ditampilkan secara penuh, mengungkap sosok yang kompleks yang sering disalahpahami oleh publik. Melalui hubungan-hubungan ini, film ini memanusiakan Lenny, mengungkap sosok di balik persona tersebut. Salah satu momen paling penting dalam karir Lenny adalah penampilannya pada tahun 1964 di Goldstein's di Sunset Strip di Los Angeles. Dalam monolog yang pedas, Lenny membahas topik-topik seperti degradasi militer Amerika, seksisme, dan kegagalan sistem peradilan. Komentarnya memicu kemarahan dan sorak-sorai, memperkuat statusnya sebagai komentator sosial yang tak kenal takut. Namun, tingkah polah Lenny segera menarik perhatian pihak berwenang. Dia ditangkap atas tuduhan cabul beberapa kali, dengan film yang dengan cermat mencatat peristiwa-peristiwa ini. Persidangan kasus cabul tahun 1964, di mana Lenny dibebaskan, berfungsi sebagai titik balik dalam karirnya. Dia menjadi pahlawan bagi mereka yang berjuang untuk kebebasan berbicara dan orang buangan bagi mereka yang berusaha membungkamnya. Terlepas dari kemenangannya, perjuangan pribadi Lenny terus menghantuinya. Dia terjerumus ke dalam kecanduan, dan hubungannya menderita. Film ini menunjukkan frustrasi Lenny yang meningkat terhadap Penguasa, dan tekadnya untuk mendorong batasan kebebasan berbicara. Dalam serangkaian adegan yang mentah dan menyayat hati, Lenny menghadapi kecanduannya, kegagalan pribadi, dan kenyataan pahit dari situasinya. Sepanjang film, Hoffman memberikan penampilan yang luar biasa, menangkap kerentanan, karisma, dan semangat Lenny yang tak tergoyahkan. Penyutradaraan film ini, yang ditangani oleh Bob Fosse, sama-sama mengesankan, menggunakan visual inovatif dan ritme yang berdenyut untuk menyampaikan energi dan emosi dari penampilan Lenny. Kisah Lenny adalah kisah tentang sosok tragis, yang dihancurkan oleh setan-nya sendiri dan kekuatan eksternal yang dilawannya. Terlepas dari kematiannya yang tragis pada tahun 1966 pada usia 40 tahun, warisannya terus hidup, menginspirasi generasi komedian, aktivis, dan seniman. Film ini, meskipun merupakan film biografi, terasa seperti kapsul waktu, menangkap semangat dan intensitas tahun 1960-an dan dampak tak terpulihkan dari ide-ide Lenny pada budaya Amerika. Pada akhirnya, Lenny lebih dari sekadar drama biografi – ini adalah kritik pedas terhadap masyarakat yang berusaha membungkam suara-suara yang paling provokatif. Melalui kisah Lenny, film ini memperingatkan bahaya sensor, sambil merayakan pentingnya kebebasan berbicara dalam demokrasi. Seperti yang akan dikatakan Lenny, "Jika Anda ingin berbicara, Anda harus bertindak." Film ini bertindak, dan hasilnya adalah mahakarya penceritaan sinematik.

Lenny screenshot 1
Lenny screenshot 2
Lenny screenshot 3

Ulasan