May December

Plot
May December adalah drama psikologis yang menggali seluk-beluk asmara selama beberapa dekade dan garis kabur antara realitas dan fantasi. Kisah ini berkisah tentang pasangan tabloid terkenal, Graham dan Elizabeth Larkin, yang kisah cinta kilat mereka memikat negara dua dekade lalu. Hubungan pasangan yang penuh gairah dan menghanyutkan ini menjadi subjek pengawasan media yang ketat, yang menyebabkan hiruk pikuk media yang mengancam untuk menghancurkan mereka. Saat film dimulai, Graham dan Elizabeth ditampilkan sebagai pasangan suburban yang tampak puas dan biasa saja yang tinggal di kota Oakwood yang indah. Namun, di balik permukaan, hubungan pasangan itu sedang tidak baik-baik saja. Pernikahan mereka tegang, dan mereka berjuang untuk mempertahankan fasad keluarga bahagia. Kedatangan Sophie Wilder, seorang aktris muda dan ambisius, memicu serangkaian peristiwa yang memaksa Graham dan Elizabeth untuk menghadapi rahasia dan kebohongan yang menghantui mereka selama bertahun-tahun. Sophie sedang meneliti adaptasi film dari buku terlaris tentang asmara Larkin, dan Graham dan Elizabeth setuju untuk bertemu dengannya dengan imbalan sejumlah uang yang lumayan. Namun, ketika Sophie mulai menggali lebih dalam ke masa lalu mereka, dia mulai mengungkap retakan dalam pernikahan mereka dan rahasia gelap yang telah mereka sembunyikan selama bertahun-tahun. Tekanan dari film yang akan datang dan pertanyaan tanpa henti Sophie membebani pasangan itu, memaksa mereka untuk menghadapi kebenaran tentang hubungan mereka. Saat cerita terungkap, ingatan Graham dan Elizabeth tentang asmara masa lalu mereka terungkap melalui serangkaian kilas balik yang terfragmentasi. Kita melihat hari-hari awal hubungan mereka, ketika mereka masih muda dan jatuh cinta, dan dunia menjadi milik mereka. Namun, ingatan ini dijalin dengan adegan realitas mereka saat ini, di mana mereka berjuang untuk mempertahankan rasa normalitas setelah paparan publik mereka yang akan datang. Melalui keterlibatan Sophie, pasangan itu dipaksa untuk menghadapi konsekuensi dari tindakan masa lalu mereka, dan sifat sebenarnya dari hubungan mereka terungkap. Graham, kekasih yang karismatik dan menawan di masa lalu, tidak lagi menjadi pria yang dicintai Elizabeth. Dia sekarang adalah pria paruh baya, terjebak dalam karier buntu dan menjalani kehidupan yang penuh kekecewaan dan penyesalan. Saat film mencapai klimaksnya, ketegangan antara Graham dan Elizabeth memuncak. Garis antara realitas dan fantasi menjadi semakin kabur, dan persepsi pasangan tentang masa lalu dan masa kini mereka mulai berbeda. Graham menjadi terobsesi untuk melindungi reputasi dan pernikahannya, sementara Elizabeth terpecah antara cintanya pada Graham dan kebutuhannya untuk melarikan diri. Sepanjang film, tema identitas terjalin dalam narasi. Graham dan Elizabeth bukan lagi orang yang sama seperti dua dekade lalu. Mereka telah diubah oleh pengalaman mereka, dan cinta mereka telah diperumit oleh kerasnya ketenaran dan perjalanan waktu. Kedatangan Sophie berfungsi sebagai katalis, memaksa mereka untuk menghadapi kebohongan yang telah mereka katakan kepada diri mereka sendiri dan dunia tentang hubungan mereka. Judul film, May December, adalah pengingat yang mengharukan tentang berlalunya waktu dan kerapuhan hubungan manusia. Kontras antara diri Graham dan Elizabeth yang muda dan tua berfungsi sebagai metafora untuk pembusukan hubungan dan erosi cinta dari waktu ke waktu. Penggunaan warna, pencahayaan, dan sinematografi film memperkuat tema ini, dengan warna-warna hangat dan cerah di masa lalu memberi jalan ke nada-nada yang mencolok dan diputihkan di masa kini. Pada akhirnya, May December adalah eksplorasi cinta, identitas, dan kondisi manusia yang kompleks dan bernuansa. Film ini mengangkat pertanyaan tentang hakikat realitas dan garis kabur antara kebenaran dan fiksi. Ini menantang penonton untuk menghadapi kompleksitas hubungan manusia dan cara-cara di mana persepsi kita tentang diri kita sendiri dan orang lain dapat berubah seiring waktu.
Ulasan
Rekomendasi
