Mommy Dead and Dearest

Plot
Mommy Dead and Dearest adalah film dokumenter Amerika tahun 2017 yang disutradarai oleh Nanette Burstein, yang menceritakan kisah mengejutkan Dee Dee Blanchard dan putrinya, Gypsy Rose. Film dokumenter ini menggali kompleksitas hubungan mereka, yang awalnya tampak indah tetapi sebenarnya merupakan kedok untuk dinamika yang sangat manipulatif dan mengendalikan. Dee Dee dan Gypsy Rose menampilkan diri mereka sebagai duo ibu-anak yang berbakti. Mereka sering tampil di acara televisi dan acara amal, memberikan kesan bahwa mereka menjalani kehidupan dongeng penuh cinta dan pengabdian. Namun, hubungan mereka yang tampaknya sempurna adalah konstruksi yang dirancang untuk mendapatkan simpati dan perhatian dari orang lain. Dee Dee memiliki riwayat membuat-buat cerita tentang kesehatan dan kondisi medis Gypsy Rose, mengklaim bahwa putrinya dilahirkan dengan kelainan genetik langka yang membuatnya harus menggunakan kursi roda sejak usia dini. Gypsy Rose sering didandani dengan kursi roda dan menderita keterbatasan fisik yang nyata, yang dikaitkan Dee Dee dengan kondisi putrinya. Namun, ini sebenarnya adalah tipuan untuk mendapatkan perhatian dan simpati dari publik. Dee Dee memanipulasi semua orang di sekitarnya, termasuk keluarga, teman, dan profesional medisnya, untuk memajukan agenda simpati dan penggalangan dananya sendiri. Di balik layar, Gypsy Rose menjalani mimpi buruk. Dee Dee adalah seorang manipulator ulung yang menjalankan kendali penuh atas kehidupan putrinya. Dia mendikte setiap aspek dari rutinitas harian Gypsy Rose, mulai dari apa yang dia kenakan hingga apa yang dia makan. Gypsy Rose tidak diizinkan untuk membuat keputusannya sendiri atau mengungkapkan keinginannya sendiri. Dee Dee mengisolasinya dari dunia, menciptakan lingkungan yang secara emosional dan psikologis menyesakkan. Motivasi Dee Dee untuk memanipulasi Gypsy Rose ada dua. Pertama, dia sangat membutuhkan perhatian dan simpati untuk dirinya sendiri, yang dia terima berlimpah dari penggambaran dirinya sebagai ibu yang berbakti merawat seorang putri yang sakit kronis. Kedua, Dee Dee menderita masalah kesehatan mentalnya sendiri, termasuk gangguan delusi dan sindrom Munchausen by proxy. Manipulasinya terhadap Gypsy Rose adalah manifestasi dari keinginan mendalamnya sendiri untuk validasi dan kontrol. Gypsy Rose mulai memberontak terhadap kendali ibunya yang menyesakkan ketika dia memasuki usia remajanya. Dia mulai mengembangkan minat dan keinginannya sendiri, yang membuatnya berkonflik langsung dengan harapan kaku Dee Dee. Gypsy Rose mulai diam-diam menggunakan media sosial dan membangun kehidupan daring yang sangat berbeda dari yang telah diciptakan ibunya untuknya. Saat Gypsy Rose mendapatkan kemandirian dan kepercayaan diri, dia mulai mempertanyakan kebenaran dari dugaan kondisi medisnya dan alasan di balik manipulasi ibunya. Dia mulai membangun komunitas pendukung daring, yang mencakup sekelompok orang yang terpesona oleh persona daringnya dan ingin membantunya melepaskan diri dari cengkeraman ibunya. Keinginan Gypsy Rose untuk kemandirian dan penemuan jati diri membawanya ke dalam hubungan cinta terlarang dengan seorang pria yang jauh lebih tua darinya, Nicholas Godejohn. Keduanya bertemu daring dan memulai hubungan rahasia, yang semakin menjauhkan Dee Dee dari putrinya. Sementara itu, masalah kesehatan mental Dee Dee semakin memburuk, dan kebutuhannya akan kendali dan dominasi semakin meningkat. Pada tanggal 14 Juni 2015, Dee Dee ditemukan tewas di rumahnya, dengan luka-luka akibat serangan pisau dapur. Gypsy Rose, yang saat itu berusia 23 tahun, ditangkap dan didakwa dengan pembunuhan tingkat dua. Investigasi yang menyusul mengungkap rincian mengejutkan tentang manipulasi Dee Dee dan upaya putus asa Gypsy Rose untuk melepaskan diri dari cengkeraman ibunya. Film dokumenter Mommy Dead and Dearest menyajikan eksplorasi yang kompleks dan bernuansa tentang hubungan yang bengkok antara Dee Dee dan Gypsy Rose. Ini menimbulkan pertanyaan tentang sifat pengendalian, manipulasi, dan sejauh mana individu akan melakukan untuk mempertahankan kekuasaan atas orang lain. Film ini juga menyoroti konsekuensi dari masalah kesehatan mental yang tidak terkendali dan kesulitan menavigasi batasan antara realitas dan fantasi. Pada akhirnya, kisah Dee Dee dan Gypsy Rose berfungsi sebagai kisah peringatan tentang bahaya memanipulasi dan mengendalikan orang lain. Ini adalah pengingat yang menyadarkan bahwa garis antara kebenaran dan fiksi dapat dengan mudah kabur, dan bahwa kebutuhan akan kendali dan validasi dapat menyebabkan individu melakukan tindakan kekejaman yang tak terkatakan.
Ulasan
Rekomendasi
