Naked Gun 33⅓: Penghinaan Terakhir

Plot
Naked Gun 33⅓: Penghinaan Terakhir adalah seri ketiga dari seri Naked Gun, dibintangi Leslie Nielsen sebagai detektif Frank Drebin yang kurang cerdas tapi dicintai. Dalam parodi lucu film detektif dan film polisi ini, Frank kembali beraksi setelah dibujuk untuk kembali ke kepolisian oleh mantan bosnya, Komandan Nordberg (Randy Quaid). Saat Frank pergi ke penjara negara bagian untuk menyamar, ia langsung dihadapkan dengan berbagai situasi canggung. Pertama, ia harus melewati sipir penjara yang terlalu bersemangat dan tidak becus, yang lebih peduli untuk menegakkan aturan konyolnya daripada keamanan yang sebenarnya. Frank juga harus berurusan dengan serangkaian narapidana kikuk, termasuk kelompok "intelektual penjara" aneh yang lebih peduli dengan drama kecil mereka sendiri daripada melakukan kejahatan serius. Saat Frank mencoba mengumpulkan informasi tentang teroris terkenal, Rocco (Tiny Ron), ia mengetahui bahwa Rocco sedang merencanakan pencurian besar-besaran untuk mencuri sejumlah plutonium dari universitas setempat. Rencananya, jelas Rocco, adalah menggunakan plutonium untuk menciptakan "bom plutonium" besar-besaran yang akan meradiasi seluruh negara bagian Nevada. Absurditas plot ini dimainkan untuk efek komedi, saat Frank dan timnya berjuang untuk memahami betapa menggelikannya skema Rocco. Namun, itu bukan satu-satunya tantangan yang dihadapi Frank dalam film ini. Saat ia menggali lebih dalam ke penjara dan dunia terorisme, istri Frank, Jane (Priscilla Presley), semakin frustrasi dengan kurangnya keberhasilan mereka dalam memiliki anak. Sepanjang film, Jane digambarkan sebagai suara akal sehat dan pengganti penonton, menggelengkan kepalanya dengan cemas melihat tingkah Frank dan memohon padanya untuk meluruskan prioritas mereka. Naked Gun 33⅓: Penghinaan Terakhir menampilkan pemeran karakter unik yang biasa dan humor berlebihan yang mendefinisikan seri Naked Gun. Rekan satu tim Frank yang kikuk, termasuk Norbeg (Randy Quaid) dan Detective Ed Hatcher (Fred Ward), memberikan banyak hiburan komik, seperti halnya para narapidana penjara dan berbagai penjahat yang ditemui Frank. Penataan film ini cepat dan cerdas, dengan serangkaian set piece lucu yang berkisar dari Frank yang secara tidak sengaja terkunci di sel hingga serangkaian bentrokan absurd dengan penjaga penjara. Salah satu sorotan film ini adalah parodinya tentang film detektif dan film polisi. Upaya putus asa Frank untuk berbaur dengan anak-anak keren di penjara, interaksi canggungnya dengan sipir, dan ketidakmampuannya secara umum berfungsi sebagai lelucon sepanjang film. Film ini juga mengejek aspek yang lebih serius dari pekerjaan detektif, termasuk penyadapan dan pengawasan, dengan upaya Frank untuk memasang bug di telepon Rocco dan memantau setiap gerakannya berakhir dengan bencana yang dapat diprediksi. Terlepas dari humor konyol dan plotnya yang absurd, Naked Gun 33⅓: Penghinaan Terakhir memiliki sisi yang sangat manis dan sentimental. Interaksi Frank dengan istrinya, Jane, menambahkan sentuhan kehangatan dan kemanusiaan pada film tersebut, dan klimaks film ini menampilkan adegan terakhir yang sangat berlebihan yang menunjukkan dedikasi Frank pada keluarganya dan pekerjaannya. Pada akhirnya, Naked Gun 33⅓: Penghinaan Terakhir adalah persembahan yang lucu dan menghibur untuk Frank Drebin. Sebagai angsuran terakhir dalam seri Naked Gun, ia menyatukan berbagai alur karir Frank, dari hari-hari awalnya sebagai polisi yang kikuk hingga petualangan barunya sebagai detektif berpengalaman. Perpaduan antara humor slapstick, parodi, dan hati membuat film ini menjadi kesimpulan yang pas untuk seri Naked Gun, dan bukti humor dan kecerdasan abadi Leslie Nielsen.
Ulasan
Rekomendasi
