Night Swim

Plot
Ray Waller, mantan pemain bisbol, pernah merasakan sensasi kemenangan dan kepedihan kekalahan. Kariernya yang mengesankan telah memberinya penghargaan dan basis penggemar yang berdedikasi, tetapi itu juga berdampak pada tubuhnya. Didiagnosis dengan penyakit degeneratif, Ray dipaksa pensiun dini, meninggalkannya dengan perasaan tidak berarti dan kehilangan identitas. Dia mencoba berpegang pada kenangan hari-harinya bermain, tetapi itu hanya berfungsi sebagai pengingat yang menyakitkan tentang apa yang tidak lagi bisa dia lakukan. Bertekad untuk memulai yang baru, Ray, istrinya Susan, dan kedua anak mereka, Emma dan Ben, mengemasi tas mereka dan pindah ke rumah baru yang indah. Rumah itu adalah semua yang mereka harapkan: luas, modern, dan dengan halaman belakang yang menakjubkan yang mencakup kolam renang yang berkilauan. Untuk Emma dan Ben, kolam itu adalah taman bermain instan, dan mereka menghabiskan waktu berjam-jam bermain dan bermain di air yang sejuk. Ray, di sisi lain, melihat kolam itu sebagai kesempatan untuk melanjutkan terapi fisiknya. Dia selalu menjadi seorang atlet sejati, dan kolam itu menjadi caranya untuk tetap aktif dan mempertahankan semacam bekas dirinya. Saat keluarga itu menetap dalam kehidupan baru mereka, mereka mulai memperhatikan kejadian aneh. Pintu akan tertutup sendiri, dan suara langkah kaki bergema di seluruh rumah ketika tidak ada seorang pun di sana. Awalnya, mereka menganggapnya sebagai derit dan erangan khas rumah tua, tetapi ketika peristiwa itu terus meningkat, mereka tidak dapat menghilangkan perasaan bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Itu dimulai dengan hal-hal kecil: buku yang hilang, mainan yang salah tempat, atau aroma klorin yang samar di udara. Tetapi seiring berjalannya waktu, peristiwa menjadi lebih sering dan intens. Emma dan Ben mulai merasakan kehadiran di rumah, sesuatu yang mengawasi mereka dan mengikuti mereka. Susan mencoba meyakinkan mereka bahwa itu hanya imajinasi mereka, tetapi jauh di lubuk hatinya, dia juga merasakan perasaan gelisah yang merayap. Ray, yang selalu optimis, mencoba mengabaikan kejadian aneh itu sebagai produk dari pikirannya yang cemas. Bagaimanapun, dia terbiasa menjadi pusat perhatian, dan tekanan menjadi mantan atlet telah berdampak pada kesehatan mentalnya. Tetapi ketika peristiwa itu terus meningkat, dia mulai menyadari bahwa ada sesuatu yang sangat salah. Suatu malam, ketika keluarga itu bersiap-siap untuk tidur, mereka mendengar suara keras datang dari halaman belakang. Mereka bergegas keluar untuk menemukan bahwa kolam itu telah dirusak, permukaan air rendah, dan sebuah pesan tertulis di dinding dengan darah: "Jangan berenang." Pesan itu membuat mereka merinding, dan mereka tahu bahwa mereka harus mengambil tindakan. Saat mereka menggali lebih dalam ke dalam sejarah rumah mereka, mereka menemukan rahasia gelap. Rumah itu telah menjadi tempat kecelakaan tragis bertahun-tahun yang lalu, yang mengakibatkan kematian beberapa anak. Kolam itu, yang dulunya merupakan sumber kegembiraan, telah menjadi titik fokus tragedi, dan tampaknya kekuatan jahat yang mengintai di kedalamannya telah dibangunkan oleh kedatangan keluarga itu. Keluarga itu tahu bahwa mereka harus mencari tahu misteri itu, tetapi ketika mereka menggali lebih dalam, mereka menyadari bahwa mereka mungkin kewalahan. Kekuatan yang telah mengambil alih rumah itu tampaknya tumbuh lebih kuat dari hari ke hari, dan mereka mulai merasakan kehadirannya di mana pun mereka pergi. Emma dan Ben mulai bertingkah laku, menjadi semakin tidak menentu dan tidak dapat diprediksi. Susan dan Ray merasa seperti kehilangan cengkeraman mereka pada kenyataan, dan garis antara kenyataan dan paranoia mereka sendiri mulai kabur. Saat teror meningkat, keluarga itu mendapati diri mereka terjebak dalam tawaran putus asa untuk bertahan hidup. Mereka mencoba melarikan diri dari rumah, tetapi pintu selalu terkunci, dan jendela tidak mau bergeming. Mereka merasa seperti tahanan di rumah mereka sendiri, tanpa jalan keluar. Kolam itu, yang dulunya merupakan sumber kegembiraan dan olahraga, telah menjadi jebakan mematikan, dan mereka tahu bahwa jika mereka tidak menemukan cara untuk menghentikan kekuatan itu, mereka akan diseret ke kedalaman teror yang tak terhindarkan. Perjuangan keluarga untuk bertahan hidup menjadi permainan kucing dan tikus yang putus asa, dengan kekuatan jahat menarik tali dari belakang layar. Saat taruhannya terus meningkat, mereka tahu bahwa mereka harus menghadapi kekuatan itu secara langsung jika mereka ingin keluar hidup-hidup. Tetapi semakin jauh mereka menggali misteri itu, semakin mereka menyadari bahwa mereka mungkin tidak dapat melarikan diri dari rumah hidup-hidup.
Ulasan
Rekomendasi
