Ænigma

Ænigma

Plot

Ænigma, sebuah film horor slasher tahun 1988 yang ditulis dan disutradarai oleh Robert Mann, adalah kisah balas dendam yang gelap dan penuh liku yang terjadi di dalam tembok sekolah asrama khusus perempuan yang bergengsi. Film ini berpusat pada kisah Amanda, seorang gadis remaja populer dan cantik yang koma di rumah sakit setempat setelah kecelakaan tragis. Namun, kengerian sebenarnya terungkap ketika menjadi jelas bahwa arwah Amanda telah merasuki tubuh remaja lain, yang hanya dikenal sebagai Julie, yang baru saja pindah ke sekolah asrama elit ini. Julie, seorang gadis pemalu dan introver, berjuang untuk menyesuaikan diri di sekolah karena latar belakang kelas pekerja dan kurangnya pengalaman dengan dunia kemewahan dan kekayaan yang dihuni oleh siswa lain. Namun, ketika arwah Amanda merasuki tubuhnya, Julie mulai mengalami sensasi aneh dan menakutkan yang tidak dapat dia jelaskan. Seiring berjalannya hari, perilaku Julie menjadi semakin tidak menentu, dan dia mulai mengalami kilas balik yang jelas dan mengganggu tentang kehidupan yang bukan miliknya. Menjadi jelas bahwa tubuh Amanda didorong oleh keinginan yang mendalam untuk membalas dendam terhadap gadis-gadis yang telah berbuat salah padanya dalam hidup. Dengan tubuh baru Julie yang siap digunakan, arwah Amanda mulai meneror mantan teman sekelasnya, menargetkan gadis-gadis populer dan cantik yang dia rasa telah berbuat salah padanya di masa lalu. Mengenakan pakaian dan riasan Amanda, gadis remaja yang hidup kembali itu mendatangkan malapetaka di sekolah, menganiaya para korbannya dengan keganasan yang mengejutkan dan mengganggu. Ketika jumlah korban meningkat, para siswa mulai curiga bahwa ada sesuatu yang tidak beres, tetapi teori mereka disambut dengan skeptisisme oleh administrasi sekolah, yang lebih peduli untuk menjaga reputasi sekolah daripada menanggapi dengan serius laporan serangkaian pembunuhan yang tampaknya tidak terkait dan mengerikan. Namun, korban di kehidupan nyata, Julie, tahu kebenaran: dia tidak sendirian di tubuhnya, dan bahwa arwah jahat Amanda mendorongnya untuk melakukan kekejaman yang tak terkatakan. Putus asa untuk mengambil kendali atas hidupnya kembali, Julie berjuang untuk menahan pengaruh arwah Amanda, tetapi usahanya terus digagalkan oleh kekuatan jahat arwah itu. Salah satu aspek Ænigma yang paling menarik adalah eksplorasi subtekstual dari tema perang kelas. Film ini menyatakan bahwa kekayaan dan status sosial adalah pendorong utama kekuasaan dan hak istimewa, dan bahwa mereka yang terpinggirkan dan tertindas oleh sistem ini didorong untuk melakukan tindakan kekerasan dan ekstrem untuk melakukan perubahan. Dalam banyak hal, kisah Amanda berfungsi sebagai metafora untuk cara kaum tertindas dipaksa untuk memberontak terhadap mereka yang telah berbuat salah kepada mereka, seringkali menggunakan cara-cara kekerasan dan destruktif untuk membuat suara mereka didengar. Di satu sisi, ini menghasilkan beberapa komentar sosial yang menarik, tetapi di sisi lain, itu menimbulkan pertanyaan tentang moralitas tindakan semacam itu, dan apakah itu dapat dibenarkan sebagai cara untuk melakukan perubahan. Film ini juga mengeksplorasi tema kepemilikan dan gagasan tentang iblis di dalam, di mana tubuh Julie dihuni oleh arwah jahat Amanda, mendorongnya untuk bertindak dengan cara yang bertentangan dengan kepribadian dan nilainya sendiri. Ini menciptakan dinamika yang menarik, di mana penonton dipaksa untuk mempertanyakan siapa yang sebenarnya berada di balik tindakan tubuh Julie, dan apa yang mendorongnya ke ekstrem yang begitu brutal. Dalam hal sinematografinya, Ænigma terkenal karena penggunaan palet warna yang jelas dan meresahkan, yang menambah kesan keseluruhan akan ketakutan dan ancaman yang merasuki film. Penggunaan close-up dan bidikan sudut pandang oleh sutradara menciptakan rasa kedekatan, menarik penonton ke dunia film dan membuat mereka terlibat dalam peristiwa yang terungkap. Secara keseluruhan, Ænigma adalah kisah balas dendam yang gelap dan penuh liku yang menawarkan eksplorasi yang menggugah pikiran tentang perang kelas, kepemilikan, dan iblis di dalam. Meskipun mungkin tidak sesuai dengan selera setiap penonton, tema subtekstual film dan suasana yang meresahkan menjadikannya tontonan wajib bagi para penggemar genre slasher.

Ænigma screenshot 1
Ænigma screenshot 2
Ænigma screenshot 3

Ulasan