Obituari

Obituari

Plot

Berlatar di Korea Selatan pasca-perang, 'Obituari,' yang disutradarai oleh Lee Gi-hwan, adalah kisah pedih dan kuat tentang ikatan ibu-anak, perjuangan hidup dalam kemiskinan, dan konsekuensi dahsyat dari pilihan yang dibuat dalam keputusasaan. Kisah ini berkisah tentang Seong-jae, seorang pembantu rumah tangga yang berjuang dan tinggal bersama putrinya yang penuh kasih, Soon-i, di desa kecil Seok-ju. Kehidupan Seong-jae menjadi semakin menantang ketika majikannya, Yeong-dal, memanipulasi situasinya, sehingga mustahil baginya untuk menghasilkan pendapatan melalui keterampilan menjahitnya. Dihadapkan pada keputusasaan ini, Soon-i akhirnya dipaksa menjalani kehidupan perbudakan sebagai selir Yeong-dal. Peristiwa traumatis ini menandai titik balik penting dalam narasi, yang mengungkap realitas keras kemiskinan dan konsekuensi kejam dari eksploitasi. Adegan beralih ketika Seong-jae menemukan pelipur lara dengan membuka kedai, impian lama yang ditundanya karena keadaan sulitnya. Meskipun harapan baru ini membawa sedikit stabilitas dalam hidupnya, namun itu berumur pendek. Soon-i, yang tidak tahan dengan rasa malu karena situasinya saat ini, meninggalkan surat samar, meninggalkan keluarganya untuk mencari penebusan. Seiring berjalannya waktu, Seong-joo menerima serangkaian pembayaran misterius dari Soon-i di Pyongyang, tempat dia menjadi pekerja seks. Dihantui oleh berita itu, Seong-joo memulai perjalanan berat untuk menemukan putrinya, ditemani oleh Seok-ju, seorang pemuda dari desa tetangga yang diam-diam menyimpan perasaan romantis terhadap Soon-i. Pencarian keduanya membawa mereka melalui labirin jalanan yang sunyi dan distrik lampu merah yang ramai, yang mencerminkan realitas keras yang dihadapi oleh wanita seperti Soon-i, yang dipaksa masuk ke dalam situasi ini karena kemiskinan dan kurangnya pilihan. Ketika mereka akhirnya menemukan Soon-i, situasinya jauh lebih mengerikan daripada yang bisa mereka bayangkan. Soon-i, putus asa untuk melepaskan diri dari siklus dosa dan hutang, beralih ke kejahatan dan merampok toko gadai, sebuah keputusan yang pada akhirnya membawanya ke jalan penebusan. Meskipun keadaan hidupnya mungkin suram, tindakan ini menunjukkan secercah ketahanan dan keinginan untuk melepaskan diri dari belenggu keadaannya. Seiring terungkapnya cerita, ikatan antara Seong-jae dan Soon-i tetap menjadi perhatian utama, pengingat akan kekuatan cinta seorang ibu dalam menghadapi kesulitan yang tak terbayangkan. Narasi ini menimbulkan pertanyaan pedih tentang hakikat kemiskinan, konsekuensi dari keputusasaan, dan efek jangka panjang dari eksploitasi. Melalui 'Obituari,' Lee Gi-hwan melukiskan potret Korea Selatan pasca-perang yang keras dan tanpa kompromi, yang berfungsi sebagai penghargaan yang kuat kepada ketahanan wanita seperti Seong-jae dan Soon-i, yang bertahan melawan rintangan dalam menghadapi dunia yang tanpa ampun. Terlepas dari nada tragisnya, film ini pada akhirnya merupakan perayaan harapan, bukti kekuatan abadi dari cinta seorang ibu dan ikatan yang tak terpatahkan antara dua wanita.

Obituari screenshot 1

Ulasan