Oliver!

Oliver!

Plot

Di jalanan berkabut London era Victoria, seorang anak yatim piatu bernama Oliver Twist lahir di rumah kerja, sebuah pengingat suram tentang kerasnya kehidupan bagi kaum papa. Ditinggalkan sebagai yatim piatu sejak lahir, Oliver dibesarkan bersama sejumlah anak-anak lain di rumah kerja, tempat mereka diberi sedikit lebih dari jatah makanan yang sedikit dan pengingat konstan akan keberadaan mereka yang menyedihkan. Kondisi yang buruk dan prospek suram bagi anak-anak rumah kerja tidak banyak meninggalkan harapan, dan Oliver segera menemukan dirinya di persimpangan jalan, terpaksa memutuskan nasibnya. Seiring berjalannya tahun, Oliver dipaksa untuk menanggung kesulitan rumah kerja, tempat kondisi yang keras berdampak pada anak laki-laki itu. Akhirnya, Mrs. Mann yang baik hati, pengurus rumah kerja, turun tangan atas nama Oliver dan mengirimnya ke pabrik bir setempat untuk magang sebagai pengambil air. Namun, istirahat singkat Oliver tidak berlangsung lama karena ia segera mendapati dirinya berjuang untuk mengatasi perlakuan kejam yang diberikan oleh staf pabrik bir, yang senang memanfaatkan kepolosan anak laki-laki itu. Mendambakan kehidupan yang lebih baik dan melarikan diri dari kekejaman yang dihadapinya, Oliver melarikan diri dari pabrik bir dan turun ke jalan, tempat ia bertemu dengan sekelompok anak laki-laki kasar yang dipimpin oleh Artful Dodger yang karismatik. Dodger, dengan kecerdasannya yang cepat dan pesonanya yang mudah, menyukai Oliver muda dan meyakinkannya untuk bergabung dengan geng mereka. Tanpa sepengetahuan Oliver, Artful Dodger dan kelompoknya adalah pencopet dan pencuri, yang dilatih oleh Fagin yang licik dan kejam, seorang ahli dalam seni pencurian. Fagin, seorang pria tua dengan aura menyeramkan di sekitarnya, mengenali potensi dalam diri Oliver dan mulai mengajarkan seni mencopet kepada anak laki-laki itu. Awalnya ragu-ragu, Oliver segera mendapati dirinya terjebak dalam dunia kejahatan, tempat ia diinisiasi ke dalam dunia gelap dan menyeramkan geng Fagin. Operasi geng adalah mesin yang berfungsi dengan baik, dengan setiap anggota memainkan peran khusus dalam permainan penipuan dan pencurian. Saat Oliver semakin terpaku dalam gaya hidup geng, ia menarik perhatian Bill Sikes yang kejam dan sadis, seorang preman kejam yang memerintah geng dengan tangan besi. Sikes adalah musuh yang tangguh, dengan emosi yang cepat dan kecenderungan untuk melakukan kekerasan. Hubungannya dengan Fagin rumit, untuk sedikitnya, karena kedua pria itu mendapati diri mereka terikat oleh kepentingan bersama mereka, bahkan ketika kepribadian mereka bentrok. Terlepas dari keterlibatannya dalam dunia kejahatan, Oliver menemukan hiburan dalam kebersamaan Rose Maylie, seorang wanita muda yang cantik dan baik hati yang menyukai yatim piatu muda itu. Rose, bersama dengan ibunya dan pelayannya yang setia, Nancy, membawa Oliver di bawah sayap mereka dan memberinya rasa memiliki dan cinta yang belum pernah ia ketahui sebelumnya. Saat ketegangan dalam geng mulai meningkat, Oliver mendapati dirinya terjebak di tengah-tengahnya. Obsesi Fagin dengan operasi geng tidak mengenal batas, dan ia menjadi semakin paranoid saat pihak berwenang mendekat. Sementara itu, Nancy, yang memiliki minat keibuan pada Oliver, menceritakan kepadanya bahwa ia berencana untuk meninggalkan geng dan memulai hidup baru. Tanpa sepengetahuan Oliver, keputusan Nancy pada akhirnya akan menyegel nasibnya dan menyebabkan kematiannya yang tragis. Kisah ini menjadi gelap saat Bill Sikes menjadi semakin tidak stabil, dan kecenderungan kekerasannya membahayakan seluruh geng. Fagin, putus asa untuk menyelamatkan situasi, memerintahkan geng untuk melakukan satu perampokan terakhir untuk mengamankan masa depan mereka. Namun, semuanya tidak berjalan sesuai rencana, dan geng itu ditangkap oleh pihak berwenang dalam serangan yang berani. Dalam kekacauan yang terjadi, Nancy dibunuh oleh Bill Sikes, yang dalam kemarahannya, menembaknya dari jarak dekat. Peristiwa tragis yang terjadi menjadi titik balik bagi Oliver, yang akhirnya melihat kesalahan jalannya dan menyadari bahwa dunia yang ia kenal dibangun di atas kebohongan. Ia menemukan hiburan dalam kata-kata Rose yang baik hati, yang menerimanya dan memberinya tujuan dan rasa memiliki yang baru. Saat Oliver mulai membangun kembali hidupnya, Fagin dan kelompoknya dibawa ke pengadilan, dan anak laki-laki yang dulunya yatim piatu itu akhirnya menemukan kedamaian. Adaptasi musikal dari Oliver Twist, yang dibawa ke layar oleh sutradara visioner Carol Reed, menangkap dunia keras dan realistis dari kisah klasik Dickens dengan kejujuran yang tak tergoyahkan. Film ini menampilkan penampilan ikonik Oliver Twist oleh Ron Moody sebagai Fagin, dan rendition lagunya yang populer "Consider Yourself" telah menjadi bagian tak terhapuskan dari budaya populer. Dengan skornya yang menghantui dan pertunjukan yang mengharukan, Oliver Twist adalah kisah abadi yang terus memikat penonton hingga saat ini.

Oliver! screenshot 1
Oliver! screenshot 2
Oliver! screenshot 3

Ulasan