Pollyanna

Pollyanna

Plot

Di kota Beldingsville yang kuno, tempat kesuraman dan keputusasaan telah menjadi hukum tak tertulis, seorang gadis muda bernama Pollyanna Orton tiba bersama ayahnya, Dr. Chilton. Kota yang dulunya ramai ini didirikan oleh Horace Pendleton yang kaya raya, seorang pria yang terkenal karena pandangannya yang pahit terhadap kehidupan. Selama bertahun-tahun, penduduk Beldingsville telah mengadopsi pandangan pesimis dokter, menyerah pada keputusasaan yang melumpuhkan yang telah mencekik kota. Pollyanna, dengan senyumnya yang berseri-seri dan optimismenya yang tak tergoyahkan, mewakili udara segar bagi penduduk Beldingsville. Sebagai seorang gadis muda yang berjiwa bebas dan suka berpetualang, dia mendekati hidup dengan antusiasme yang tak terpadamkan dan keyakinan yang teguh bahwa gelas itu selalu setengah penuh. Semangatnya untuk hidup, ditambah dengan tawa menular dan keceriaan yang tak terkendali, membedakannya dari semua orang di kota. Terlepas dari kewaspadaan awal dari penduduk kota, antusiasme menular Pollyanna perlahan mulai meresap ke dalam kehidupan mereka. Dia berteman dengan pendeta setempat, Mr. Nordly, yang telah berjuang untuk mengatasi kehilangan istrinya. Bersama-sama, mereka terlibat dalam percakapan yang hidup, di mana Pollyanna berbagi teknik cerdiknya dalam menemukan sesuatu yang baik dalam setiap situasi, tidak peduli betapa suramnya. Pendekatan ini, yang ia sebut "The Glad Game," mengubah perspektif teman-temannya dan membantu mereka mengevaluasi kembali kehidupan mereka. Kehadiran Pollyanna juga memiliki dampak yang mendalam pada ayah Pollyanna, Dr. Chilton. Sebagai duda sendiri, dia telah bergumul dengan kehilangan putranya dalam kecelakaan tragis. Ketabahannya telah menjadi fasad untuk menyembunyikan rasa sakitnya sendiri. Melalui optimisme putrinya yang tak tergoyahkan, Dr. Chilton dipaksa untuk menghadapi kesedihannya sendiri dan mulai sembuh. Dia menyaksikan dengan kagum saat Pollyanna dengan mudah berteman dengan penduduk kota, membantu mereka melihat dunia melalui matanya. Namun, Pollyanna menghadapi tantangan signifikan dalam misinya untuk menyebarkan kepositifan dan kebahagiaan ke Beldingsville. Sinisme penduduk kota sangat dalam, dan banyak yang menolak pesonanya. Horace Pendleton, pendiri kota, muncul sebagai musuh Pollyanna yang paling tangguh. Sebagai ahli keputusasaan, ia senang menyebarkan pesimisme dan kesuraman. Melalui taktik manipulasinya, ia bertujuan untuk menyabotase upaya Pollyanna dan mempertahankan keputusasaan kota. Pollyanna, bagaimanapun, tetap tidak gentar. Mengambil dari cadangan ketahanan dan tekad batinnya, dia menghadapi setiap rintangan secara langsung. Dia membantu seorang pria buta, sopir Mr. Pendleton, untuk melihat dunia baru dengan membawanya menyaksikan matahari terbenam yang menakjubkan. Dia menghibur Mrs. Nordly yang berduka dengan membantunya melihat keindahan dalam bunga-bunga yang mekar di tengah musim dingin. Ketika optimisme Pollyanna mulai mengubah kota, serangkaian peristiwa tak terduga terungkap. Badai dahsyat melanda Beldingsville, mengancam moral kota yang sudah rapuh. Namun, Pollyanna melihat peluang untuk mengubah krisis menjadi berkah. Dengan tawa menular dan keceriaannya yang tak tergoyahkan, dia mengumpulkan penduduk kota untuk membangun kembali dan memulihkan rumah mereka. Dalam menghadapi malapetaka, optimisme Pollyanna yang tak tergoyahkan berfungsi sebagai suar harapan, bersinar lebih terang dari kegelapan. Keyakinannya yang tak tergoyahkan pada kebaikan hidup membangkitkan potensi kota itu sendiri, dan penduduk mulai membangun kembali kehidupan mereka, hati mereka, dan komunitas mereka. Ketika tragedi melanda dan kaki Pollyanna terluka dalam longsoran salju yang dahsyat, penduduk kota dipaksa untuk menghadapi kerapuhan mereka sendiri. Ketika mereka berkumpul di sekitar Pollyanna, yang tetap optimis meskipun menderita, mereka menyadari bahwa pesimisme mereka telah menjadi ramalan yang terwujud dengan sendirinya secara kolektif. Mereka memahami bahwa antusiasme Pollyanna yang tak henti-hentinya telah menjadi sumber inspirasi dan pertumbuhan mereka. Melalui komitmennya yang tak tergoyahkan pada "The Glad Game," Pollyanna menantang Beldingsville untuk menghadapi keputusasaannya sendiri. Saat penduduk kota merenungkan kehidupan mereka, mereka mulai melihat keindahan di dunia di sekitar mereka - dalam kehangatan matahari, kebaikan orang asing, dan cinta komunitas mereka. Dalam transformasi yang luar biasa, penduduk kota, yang dipimpin oleh Horace Pendleton, mulai berbagi optimisme Pollyanna, menanggalkan sinisme mereka dan merangkul masa depan yang lebih cerah. Pada akhirnya, perjalanan Pollyanna di Beldingsville adalah bukti kekuatan kepositifan dan ketahanan. Dengan menyebarkan cinta, harapan, dan sukacita, dia membantu kota menyadari bahwa hidup bukan hanya serangkaian kekecewaan yang tak ada habisnya, tetapi kaleidoskop momen yang dipenuhi dengan keindahan, kebaikan, dan cinta. "The Glad Game" menjadi cara hidup bagi penduduk Beldingsville, dan warisan Pollyanna bertahan, mengingatkan kota bahwa bahkan di saat-saat tergelap, selalu ada hikmah yang menunggu untuk ditemukan.

Pollyanna screenshot 1
Pollyanna screenshot 2
Pollyanna screenshot 3

Ulasan