Recalled

Plot
Soo-jin adalah seorang wanita yang menjalani kehidupan yang tampaknya biasa-biasa saja di sebuah kota kecil bersama suaminya, In-gyu. Namun, semuanya berubah drastis ketika dia bangun tanpa ingatan tentang siapa dia, di mana dia berada, atau bagaimana dia bisa sampai di sana. Insiden itu membuatnya menderita amnesia parah dan perasaan tidak nyaman samar yang tidak bisa dia definisikan. Saat dia berjuang untuk menyatukan kembali ingatannya yang hancur, dia semakin terjerat dalam jaringan kecurigaan dan keraguan, terutama ketika suaminya mulai bertingkah aneh. Awalnya, In-gyu tampak peduli dan mendukung, mencoba membantu Soo-jin sebanyak yang dia bisa. Dia mencoba meyakinkannya bahwa semuanya akan baik-baik saja dan ingatannya akan kembali pada akhirnya. Namun seiring berjalannya waktu, Soo-jin mulai memperhatikan ketidakkonsistenan halus dalam perilakunya dan semakin yakin bahwa dia menyembunyikan sesuatu darinya. Ini tampaknya merupakan insiden kecil pada awalnya, seperti In-gyu menghindari topik tertentu atau memberikan penjelasan yang tidak jelas tentang keberadaannya ketika dia bertanya, tetapi bagi paranoia Soo-jin yang semakin meningkat, ini menjadi bendera merah yang mencolok. Terlepas dari kenyataan bahwa ingatannya masih terfragmentasi dan tidak dapat diandalkan, Soo-jin mulai curiga bahwa In-gyu mungkin terlibat dalam insiden yang menyebabkan amnesianya. Dia mulai menyelidiki sendiri, mencari petunjuk yang mungkin menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Frustrasi In-gyu yang meningkat dengan tuduhan dan perilakunya tidak membantu situasi, dan keduanya mulai menjauh. Soo-jin menjadi lebih yakin dari sebelumnya bahwa ada sesuatu yang tidak beres, dan bahwa instingnya benar. Saat dia menggali lebih dalam misteri itu, Soo-jin mulai mengungkap rahasia tersembunyi tentang masa lalunya dan tentang sifat sejati In-gyu. Semakin sulit baginya untuk membedakan antara kenyataan dan ilusi, karena fragmen ingatannya berbenturan dengan kenyataan yang coba dia pahami. Persepsinya tentang kebenaran menjadi terdistorsi, dan dia mulai mempertanyakan segala sesuatu dan semua orang di sekitarnya. Dia mulai meragukan bahkan kewarasannya sendiri, bertanya-tanya apakah orang yang bersamanya selama ini adalah orang yang sebenarnya dia klaim. Narasi film ini dengan ahli mempermainkan kewarasan Soo-jin, membuat penonton mempertanyakan apa yang nyata dan apa yang dibangun dalam kenyataannya yang bengkok. Garis antara kebenaran dan kebohongan menjadi semakin kabur, menciptakan rasa tegang dan tidak nyaman yang meresap di setiap adegan. Dalam banyak hal, cengkeraman rapuh Soo-jin pada kenyataan menjadi menular, menginfeksi penonton dengan kebingungan dan ketakutannya. Terlepas dari ketidakpastian seputar peristiwa tersebut, menjadi jelas bahwa sesuatu yang jahat sedang terjadi di balik bayang-bayang. Perilaku In-gyu menjadi lebih tidak menentu, dan kata-katanya menjadi bernada jahat. Udara dipenuhi dengan kehadiran yang tidak menyenangkan, dan penonton dibiarkan menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Cerita mencapai titik didih ketika Soo-jin menemukan petunjuk penting yang menunjukkan kebenaran gelap tentang masa lalunya dan hubungannya dengan In-gyu. Namun, tepat ketika dia berpikir dia akhirnya menyatukan teka-teki itu, pukulan lain dilemparkan ke dalam campuran, meninggalkan kewarasan Soo-jin di ambang kehancuran. Kebenaran tetap sulit dipahami, dan kenyataan hancur tak dapat diperbaiki.
Ulasan
Rekomendasi
