Serial (Bad) Weddings

Plot
Di kota Sorgues, Perancis yang kuno, sebuah keluarga Katolik yang erat yang dipimpin oleh Claude dan Marie Gariel tinggal. Hidup mereka sederhana, penuh iman, dan tradisi. Claude, seorang Katolik yang taat dan ayah yang penyayang, bekerja di bidang konstruksi, sementara Marie mengelola bisnis keluarga. Di permukaan, keluarga mereka tampak seperti representasi klasik dari nilai-nilai provinsi Perancis. Namun, di balik fasad ini tersembunyi bom waktu perubahan yang akan mengganggu dinamika harmonis keluarga. Ketentraman keluarga Gariel segera hancur, ketika keempat putri cantik mereka bersiap untuk berjalan di altar. Masalahnya muncul bukan dari para putri itu sendiri, tetapi dari calon suami mereka masing-masing - masing-masing mewakili agama dan latar belakang budaya yang berbeda. Keluarga berjuang untuk menerima persatuan yang tidak konvensional ini. Putri pertama, Carole, akan menikah dengan seorang pria Muslim, Hakim, dari Aljazair. Sementara Carole sangat jatuh cinta pada Hakim, keluarganya khawatir tentang masa depan keyakinan mereka. Orang tuanya, Claude dan Marie, khawatir tentang potensi perpindahan agama putri mereka dan potensi pengenceran nilai-nilai Katolik mereka. Sifat hangat dan ketulusan Hakim secara bertahap memenangkan hati keluarga Gariel, tetapi mereka masih menyimpan keraguan tentang kompatibilitas keyakinan mereka dengannya. Putri kedua, Chloé, bermaksud menikahi seorang pria Yahudi, François, seorang pria yang menawan dan canggih dari keluarga Paris yang terhormat. Keluarganya awalnya ragu-ragu karena adat Yahudi tradisional dan batasan diet yang diamati oleh François. Chloé meyakinkan orang tuanya bahwa dia akan dapat mengatasi perbedaan budaya ini, tetapi Marie dan Claude tetap skeptis. Sementara itu, putri ketiga, Colette, berencana untuk menikahi seorang pria Protestan, Ben. Reservasi keluarganya berasal dari perbedaan teologis mendasar antara iman Katolik mereka dan Protestanisme Ben. Saat hari pernikahan Colette mendekat, orang tuanya bergulat dengan gagasan membesarkan cucu yang mungkin tidak mempraktikkan keyakinan yang sama. Wahyu terakhir dan paling mengejutkan datang ketika putri bungsu, Joséphine, mengumumkan bahwa dia berencana untuk menikahi seorang pria Buddha dari Sri Lanka, bernama Suri. Bom ini mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh keluarga. Claude, khususnya, hancur oleh prospek putrinya yang memeluk iman dan budaya asing. Setiap persatuan ini menghadirkan tantangan unik bagi nilai-nilai Katolik tradisional keluarga Gariel. Saat mereka menavigasi hubungan yang kompleks ini, keluarga mendapati diri mereka terpecah antara cinta untuk anak-anak mereka dan iman mereka yang mengakar kuat. Keyakinan kuat Claude terus-menerus diuji saat ia berjuang untuk mendamaikan keinginannya untuk kebahagiaan putrinya dengan ketakutannya akan kompromi tradisi Katolik keluarga. Saat pernikahan mendekat, ketegangan meningkat dalam keluarga. Setiap anggota harus menghadapi bias dan kesalahpahaman mereka sendiri tentang agama dan budaya yang berbeda. Melalui pengalaman bersama mereka, keluarga Gariel menyadari bahwa cinta menaklukkan segalanya, dan iman adalah pilihan pribadi dan suci yang harus dihormati. Pada akhirnya, kesadaran ini memungkinkan mereka untuk menerima persatuan anak-anak mereka, bahkan jika mereka terus menyimpan keraguan dan keraguan. Film, 'Serial (Bad) Weddings,' menawarkan pandangan yang menyentuh dan seringkali lucu tentang kompleksitas keluarga, iman, dan identitas budaya. Ditulis dan disutradarai oleh Michel Leclerc, film ini memberikan eksplorasi bernuansa tentang tema universal cinta dan penerimaan dalam menghadapi kesulitan. Narasi film yang menggugah pikiran terjalin dengan permadani kaya budaya, bahasa, dan tradisi Perancis, menjadikannya pengalaman sinematik yang menyenangkan dan menarik.
Ulasan
Rekomendasi
