Sidney

Plot
Sidney adalah film dokumenter yang sangat pribadi dan introspektif yang menggali kehidupan dan karier luar biasa Sidney Poitier, aktor kelahiran Bahama, sutradara, dan advokat hak-hak sipil yang telah menjadi ikon abadi di industri hiburan. Melalui wawancara eksklusif dengan Poitier sendiri, serta para bintang ternama dari kalangan profesional industri, termasuk Denzel Washington, Spike Lee, Halle Berry, dan banyak lagi, film yang menyentuh ini tidak hanya merayakan banyak pencapaian Poitier tetapi juga menyoroti masalah dan rintangan kompleks yang ia hadapi sepanjang perjalanannya. Dokumenter ini dimulai dengan mencatat kehidupan awal Poitier, lahir pada 20 Februari 1927, di Miami, Florida, dari orang tua berkebangsaan Bahama. Tumbuh dalam rumah tangga berpenghasilan rendah di daerah-daerah miskin di Miami, Poitier menyaksikan langsung perjuangan yang dihadapi oleh orang Afrika-Amerika pada tahun 1930-an dan 1940-an. Terlepas dari keadaan yang menantang ini, Poitier menemukan hiburan dalam membaca dan berakting, yang akhirnya membuatnya mendapatkan peran pentingnya dalam film tahun 1950 "No Way Out," sebuah drama yang disutradarai oleh Joseph L. Mankiewicz yang menandai tonggak penting dalam karier Poitier. Sepanjang film, perjalanan Poitier disoroti melalui ingatannya dan refleksinya sendiri, serta melalui wawancara dengan rekan-rekannya, kolega, dan anggota keluarganya. Spike Lee, sutradara film ternama dan sesama advokat hak-hak sipil, berbagi kekagumannya atas penampilan inovatif Poitier, termasuk kemenangannya di Oscar dalam "Lilies of the Field" (1963). Lee memuji komitmen teguh Poitier untuk menceritakan kisah-kisah sadar sosial yang menyoroti pengalaman orang Kulit Hitam dan menantang status quo. Salah satu aspek yang paling menarik dari film dokumenter ini terletak pada eksplorasinya tentang hubungan dan konflik Poitier dengan para profesional industri lainnya, terutama selama periode bergejolak Gerakan Hak-Hak Sipil pada tahun 1960-an. Film ini menguji ketegangan antara Poitier dan sesama aktor, Harry Belafonte, yang sering berselisih tentang perspektif mereka yang berbeda tentang mewakili komunitas Kulit Hitam di Hollywood. Selain itu, film ini menggali kompleksitas persahabatan Poitier dengan aktor dan aktivis, termasuk Sidney Lumet dan Harry Belafonte, yang, kadang-kadang, menyebabkan perdebatan sengit tentang peran yang tepat dari seniman Kulit Hitam dalam membentuk kisah mereka sendiri. Dalam segmen yang menarik, sutradara dan sejarawan film, Julie Dash, menyoroti pentingnya peran Poitier dalam membentuk gerakan sinema Kulit Hitam tahun 1970-an dan 1980-an. Dash menyoroti pengaruh penting Poitier pada film-film seperti "Sounder" (1972) dan "Buck and the Preacher" (1972), yang membahas tema-tema keluarga, komunitas, dan keadilan sosial. Komitmen Poitier untuk mendukung bakat-bakat baru, termasuk Dash sendiri, juga merupakan tema yang berulang di sepanjang film dokumenter ini. Selama 92 menit, Sidney menampilkan luas dan dalamnya bakat dan pengaruh Poitier. Denzel Washington, salah satu pengagum Poitier yang paling bersemangat, berbagi anekdot mengharukan tentang bimbingan dan arahan Poitier, yang memainkan peran penting dalam membentuk jalan Washington sendiri menuju ketenaran. Washington memuji Poitier karena menjadi pelopor di Hollywood dan karena mewujudkan komitmen untuk keunggulan dan empati di lokasi syuting. Halle Berry, yang telah berbicara panjang lebar tentang dampak Poitier pada kariernya sendiri, juga muncul dalam film dokumenter ini, membahas pentingnya kemenangan Oscar Poitier pada tahun 1964 untuk "Lilies of the Field." Berry menjelaskan bagaimana menyaksikan kemenangan Poitier memberdayakan aspirasinya sendiri dan mendorongnya untuk mengejar tujuannya dengan tekad yang tak tergoyahkan. Salah satu aspek yang paling luar biasa dari Sidney terletak pada penggambaran kehidupan pribadi Poitier yang bijaksana dan bernuansa. Melalui wawancara yang jujur dengan istrinya, Joanna Shimkus Poitier, dan anak-anaknya, film dokumenter ini menggali kompleksitas dan kesulitan yang muncul selama kebangkitan Poitier menuju ketenaran. Film ini juga menampilkan kekuatan dan ketahanan hubungan Poitier, yang telah bertahan selama beberapa dekade. Film ini diakhiri dengan percakapan panjang antara Poitier dan sutradara Reggie Rock Bythewood, saat kedua teman itu mengenang pengalaman yang mereka bagi di industri ini dan pentingnya mewakili budaya Kulit Hitam di layar. Melalui refleksi Poitier tentang hidupnya, film dokumenter ini menawarkan eksplorasi mendalam tentang kekuatan bercerita dan pentingnya ketekunan dalam menghadapi kesulitan. Pada akhirnya, Sidney lebih dari sekadar penghargaan untuk karier legendaris Sidney Poitier – ini adalah bukti yang kuat tentang dampak mendalam yang dapat diberikan satu individu pada dunia. Saat film ini menjalin narasi yang intim dan berwawasan, film dokumenter ini meninggalkan penonton dengan apresiasi yang lebih dalam terhadap pencapaian Poitier dan komitmen yang diperbarui untuk perjuangan berkelanjutan untuk kesetaraan dan keadilan sosial yang telah mendefinisikan kehidupan dan warisannya yang luar biasa.
Ulasan
Rekomendasi
