Tesla: Sang Penguasa Petir

Tesla: Sang Penguasa Petir

Plot

Nikola Tesla, seorang pria yang namanya identik dengan inovasi dan kemajuan, sering dianggap sebagai sosok misterius. Jenius yang penuh teka-teki ini memberikan kontribusi inovatif di bidang teknik listrik, namun namanya tetap diselimuti kontroversi. Film dokumenter "Tesla: Sang Penguasa Petir" mengupas kehidupan penemu eksentrik ini, menyoroti pencapaiannya yang luar biasa dan kontroversi yang mengelilinginya. Lahir pada tahun 1856 di Smiljan, Kroasia, Nikola Tesla adalah anak keempat dari lima bersaudara dari Pendeta Milutin Tesla dan Đuka Tesla. Ayahnya adalah seorang pendeta Calvinis, dan keluarga Tesla dianggap berasal dari keluarga sederhana. Ketertarikan Nikola pada teknologi dan sains dimulai sejak usia dini, dan ia sering menyelinap ke perpustakaan setempat untuk membaca tentang penemuan ilmiah terbaru. Rasa ingin tahu bawaan ini akan menjadi ciri khas sepanjang hidupnya. Perjalanan pendidikan Tesla membawanya ke Universitas Teknik Graz di Austria, tempat ia belajar teknik listrik. Selama berada di Graz, ia terpesona dengan karya James Clerk Maxwell, yang memperkenalkan konsep medan elektromagnetik. Gagasan ini akan berdampak besar pada pekerjaan Tesla di masa depan dan membentuk pemahamannya tentang prinsip-prinsip dasar listrik. Pada tahun 1884, Tesla tiba di New York City, bersemangat untuk mengejar mimpinya di bidang teknik listrik. Dia segera tertarik pada Thomas Edison, yang berada di puncak ketenaran dan kekayaannya. Namun, Edison tidak terkesan dengan Nikola muda. Meskipun demikian, Tesla berhasil mendapatkan pekerjaan di laboratorium Edison, tempat ia bekerja tanpa lelah untuk mengembangkan metode yang lebih efisien untuk menyalurkan listrik. Namun, Edison lebih peduli dengan karyanya sendiri dan tidak melihat nilai dalam kontribusi Tesla. Keduanya akhirnya berpisah, dengan Tesla meninggalkan laboratorium Edison pada tahun 1885 untuk memulai bisnisnya sendiri. Ini menandai awal dari perjalanan panjang dan berat bagi Tesla, karena ia berjuang untuk menemukan pendanaan dan dukungan untuk ide-ide inovatifnya. Salah satu kontribusi Tesla yang paling signifikan di bidang teknik listrik adalah pengembangan sistem arus bolak-balik (AC). Edison, di sisi lain, bersikeras bahwa arus searah (DC) adalah pilihan yang lebih unggul. Perdebatan antara AC dan DC akan menjadi pertempuran yang menentukan dalam sejarah teknik listrik, dengan sistem AC Tesla yang akhirnya keluar sebagai pemenang. Karya Tesla pada sistem AC bukannya tanpa tantangan. Dia menghabiskan berjam-jam di laboratoriumnya, bereksperimen dengan konfigurasi yang berbeda dan menguji teorinya. Dedikasi dan ketekunannya terbayar, dan ia akhirnya mengembangkan model kerja dari sistem AC. Namun, perjuangannya untuk menemukan pendanaan dan dukungan untuk pekerjaannya terus berlanjut, dan ia seringkali harus bergantung pada amal dari teman dan keluarga. Pergantian abad ke-20 membawa tantangan signifikan bagi Tesla. Kehidupan pribadinya ditandai dengan kekacauan, dan kesehatan mentalnya mulai memburuk. Dia menjadi semakin tertutup, dan hubungannya dengan teman dan keluarganya mulai retak. Terlepas dari ini, Tesla terus bekerja tanpa lelah pada proyek-proyeknya, didorong oleh hasrat yang kuat untuk inovasi. Tahun-tahun menjelang Perang Dunia Pertama menyaksikan bintang Tesla mulai naik. Karyanya pada sistem AC telah mendapatkan pengakuan luas, dan ia dipuji sebagai visioner oleh banyak orang. Namun, perjuangannya dengan kesehatan mental terus berlanjut, dan ia menjadi semakin terobsesi dengan pekerjaannya. Ketertarikan Tesla pada medan elektromagnetik Bumi membawanya untuk mengembangkan konsep transmisi daya nirkabel. Gagasan revolusioner ini mengusulkan bahwa daya dapat ditransmisikan secara nirkabel, tanpa memerlukan kabel atau kabel. Meskipun ide ini mungkin tampak tidak masuk akal saat ini, itu adalah konsep inovatif di zaman Tesla. Tahun-tahun terakhir Tesla ditandai dengan kesulitan dan perjuangan. Dia terpaksa tinggal di kamar hotel, tidak mampu membeli rumah sendiri. Kesehatan mentalnya terus memburuk, dan dia menjadi semakin terisolasi. Terlepas dari ini, ia terus mengerjakan proyek-proyeknya, didorong oleh tekad yang kuat untuk meninggalkan jejaknya di dunia. Pada tanggal 7 Januari 1943, Nikola Tesla meninggal dunia pada usia 86 tahun, meninggalkan warisan inovasi dan kemajuan. Terlepas dari perjuangan dan kontroversinya, dampak Tesla pada dunia teknik listrik tidak dapat dilebih-lebihkan. Dia adalah seorang visioner sejati, dan karyanya terus menginspirasi dan memengaruhi para ilmuwan dan insinyur hingga saat ini. Kesimpulannya, "Tesla: Sang Penguasa Petir" memberikan tampilan komprehensif tentang kehidupan dan karya jenius yang penuh teka-teki ini. Melalui kombinasi tulisan otobiografi Tesla, foto-foto langka, dan reka ulang, pemirsa diberi gambaran sekilas tentang pikiran seorang inovator sejati. Terlepas dari kontroversi yang mengelilinginya, kontribusi Tesla di bidang teknik listrik tetap tidak dapat disangkal, dan warisannya terus menginspirasi dan memengaruhi kita semua.

Tesla: Sang Penguasa Petir screenshot 1

Ulasan