Petualangan Priscilla, Ratu Gurun

Plot
Berlatar awal tahun 1990-an, "Petualangan Priscilla, Ratu Gurun" adalah film drama komedi yang mengikuti kisah tiga waria, Mitzi Del Bravo, Anthony 'Tick' Belrose, dan Adam Whitely, juga dikenal sebagai 'Adam/Felicia.' Mitzi, diperankan oleh aktor Terence Stamp, adalah legenda drag Inggris, sementara Tick, diperankan oleh Hugo Weaving, adalah penampil drag Australia. Felicia, juga dikenal sebagai 'Adam,' diperankan oleh Guy Pearce dan merupakan seorang pria trans yang menjadi bagian dari trio ini. Cerita dimulai dengan kematian pasangan Mitzi, Marlon, yang mewariskan bagian warisannya kepada mereka. Setelah ditolak bagian oleh kerabat Marlon, Mitzi memutuskan untuk melakukan perjalanan ke kampung halamannya di Alice Springs di gurun Australia, tempat ia dulu tampil sebagai waria pada tahun 1960-an. Dengan bantuan teman-temannya Tick dan Felicia, Mitzi memutuskan untuk mengambil bagian warisannya dalam bentuk tur era disko di negara itu, di atas bus mereka Priscilla. Namun, perjalanan tersebut tidak mudah. Mereka menghadapi permusuhan dari beberapa karakter, seperti seorang mekanik, yang diperankan oleh Bill Hunter, yang pada awalnya enggan untuk mengerjakan Priscilla. Trio ini juga bertemu dengan seorang gadis Aborigin muda, yang diasuh oleh Felicia, menandai awal dari persahabatan yang indah. Lebih jauh dalam perjalanan mereka, Mitzi, Tick, dan Felicia mengalami kejadian aneh dan insiden homofobia saat mereka berada di jalan. Beberapa orang terkejut dan tidak setuju dengan kehadiran mereka dan pertunjukan drag mereka. Mereka bertemu dengan berbagai karakter, termasuk pendeta setempat, seorang karakter konservatif, yang tidak menyetujui trio dan cara hidup mereka. Sepanjang perjalanan mereka, karakter-karakter tersebut memperluas zona nyaman mereka dan bertemu orang-orang dan pengalaman baru. Paparan ini membawa perubahan dalam trio, khususnya bagi Felicia/Adam. Dia menjadi lebih percaya diri dalam kehidupan barunya sebagai pria trans, sambil juga menerima bagian dari masa lalunya sebagai seorang wanita. Perjalanan ini berfungsi sebagai sarana penyembuhan dan penemuan jati diri bagi Felicia, yang menemukan penerimaan dalam diri Tick dan Mitzi. Selama tur mereka, Mitzi juga tertarik pada kisah Felicia dan menerima kehidupan barunya. Tick, meskipun awalnya protektif terhadap temannya, lebih terbuka untuk memahami dan menerima perjalanan yang mereka semua jalani. Bersama-sama, trio ini menemukan rasa diri yang baru dan rasa memiliki dalam kebersamaan satu sama lain. Saat trio mendekati Alice Springs, mereka bersiap untuk penampilan terakhir mereka. Sepanjang jalan, mereka menghadapi perjuangan dan konflik pribadi, serta tekanan eksternal dari mereka yang tidak memahami atau menerima cara hidup mereka. Namun, pada akhirnya, mereka menemukan penerimaan dan kepemilikan melalui penampilan mereka, di mana orang-orang datang untuk menyaksikan pertunjukan mereka yang energik dan menghibur. Dalam adegan penutup film, Mitzi membawa Felicia ke kota asalnya, tempat mereka bertemu dengan keluarga dan teman-temannya untuk pertama kalinya. Film ini menandai momen penting dalam sejarah Australia sebagai representasi dari komunitas LGBTQ+. Film ini dipuji karena penggambaran dan eksplorasi uniknya terhadap karakter-karakter ini dan pengalaman mereka.
Ulasan
Rekomendasi
