The Crumbles

The Crumbles

Plot

The Crumbles, sebuah film drama komedi yang pedih dan unik, mengikuti kehidupan Darla dan Elisa, dua sahabat yang tak terpisahkan dan anggota inti dari sebuah band garasi DIY. Saat mereka menavigasi pasang surut proyek musik mereka yang baru tumbuh, The Crumbles, mereka mendapati diri mereka bergumul dengan krisis eksistensial yang sama yang menghantui banyak orang dewasa muda: identitas, ambisi, dan mimpi ketenaran yang sulit dipahami. Inti dari film ini adalah Darla, penyanyi utama dan penulis lagu utama band, yang selalu didorong oleh hasrat untuk musik. Dia adalah jiwa bebas, sering digambarkan oleh orang-orang terdekatnya sebagai 'pemimpi' dan 'artistik.' Elisa, di sisi lain, adalah gitaris ritme band dan manajer de facto. Kecerdasan tajam, sarkasme, dan sikap tanpa basa-basinya memberikan penyeimbang sempurna untuk sifat Darla yang bebas. Keduanya tak terpisahkan sejak sekolah menengah dan berbagi pemahaman yang mendalam tentang kekuatan dan kelemahan masing-masing. Dengan latar belakang ini, The Crumbles dimulai dengan mencatat perjuangan awal band. Mereka tampil di pertunjukan lokal yang memalukan, di mana mereka disambut dengan ketidakpedulian atau bahkan permusuhan terbuka. Musiknya sendiri unik, seringkali kacau, dan hanya sesekali berhasil menarik perhatian. Terlepas dari kemunduran, Darla dan Elisa tetap teguh, didorong oleh impian mereka untuk menjadi besar dan menghasilkan nafkah dari musik mereka. Narasi film ini disusun di sekitar serangkaian sketsa, seringkali dihubungkan oleh penampilan band di berbagai tempat di sekitar kota. Saat kita menonton set The Crumbles, kita disuguhi momen-momen indah – sebuah balada piano yang menghantui, sebuah lagu kebangsaan indie rock yang menggebu-gebu – tetapi juga banyak kesalahan dan kekeliruan band. Kehadiran Darla di atas panggung sangat memukau, tetapi kurangnya pengalamannya sering kali menyebabkan kecelakaan yang membawa bencana, sementara upaya Elisa untuk memperhalus keadaan bisa jadi menawan dan menjengkelkan. Seiring berjalannya film, kehidupan Darla dan Elisa mulai mencerminkan perubahan industri musik. Mereka mengalami periode kesuksesan singkat – seorang DJ radio lokal menyukai mereka, mereka mendapatkan pertunjukan di tempat yang terkenal – tetapi kemenangan ini pasti diikuti oleh kemunduran yang menghancurkan. Idealisme Darla mulai terkikis di tepinya, digantikan oleh keputusasaan dan keraguan diri yang semakin meningkat. Elisa, sementara itu, mulai berjuang dengan ambisi kreatifnya sendiri, merasa terperangkap dalam peran pendukung di dalam band. Di tengah kekacauan ini, hubungan band dengan orang lain menjadi semakin rumit. Mereka berteman dengan seniman, produser, dan orang dalam industri lainnya, tetapi harapan dan loyalitas mereka terus-menerus bertentangan. Kehidupan pribadi Darla dan Elisa juga mulai berantakan, dengan Darla memulai serangkaian hubungan yang bergejolak dan Elisa berjuang dengan depresi dan kecemasan. Melalui perjalanan The Crumbles, film ini menawarkan eksplorasi yang bernuansa dan tidak sentimental tentang industri musik. Kita diperlihatkan kaprisan nasib yang kejam – bakat tidak sama dengan kesuksesan, dan kesuksesan bisa jadi singkat – dan konsekuensi yang seringkali merusak dari mengejar mimpi kosong. Namun, terlepas dari realisme yang suram, The Crumbles tetap merupakan penegasan tentang pentingnya kreativitas, persahabatan, dan mengejar hasrat seseorang. Klimaks film ini sangat memilukan dan menebus dosa. Setelah pertunjukan yang membawa malapetaka yang membuat band terhuyung-huyung, Darla dan Elisa dipaksa untuk menghadapi kemungkinan bahwa impian mereka mungkin tidak akan pernah menjadi kenyataan. Dalam sebuah momen yang menakjubkan dan emosional, mereka memutuskan untuk membubarkan band, bukan karena putus asa tetapi karena cinta dan rasa hormat yang mendalam satu sama lain. Saat mereka mengucapkan selamat tinggal pada kemitraan musik mereka, mereka menegaskan kembali komitmen mereka pada persahabatan mereka, yang sekarang lebih kuat dari sebelumnya. The Crumbles berakhir dengan nada pedih, saat Darla dan Elisa berbagi tawa pahit dan merenungkan keindahan perjalanan bersama mereka. Terlepas dari kemunduran, kekecewaan, dan kegagalan, mereka telah menemukan makna yang mendalam dalam pengalaman mereka – sukacita menciptakan musik bersama, ikatan persahabatan mereka yang tak terpatahkan, dan kekuatan imajinasi mereka yang abadi.

The Crumbles screenshot 1

Ulasan