The Kissing Booth 2

The Kissing Booth 2

Plot

The Kissing Booth 2 berlangsung setelah kejadian film pertama, melanjutkan kisah Elle Evans dengan pacarnya, Noah Flynn. Saat musim panas berakhir, Elle berjuang untuk menyeimbangkan hubungan jarak jauhnya dengan Noah, yang mulai kuliah di Universitas California. Komunikasi pasangan ini menjadi tegang karena jarak fisik di antara mereka, dan Elle sangat bergantung pada media sosial dan panggilan video untuk tetap berhubungan dengan Noah. Elle bertekad untuk membuat hubungan mereka berhasil meskipun menghadapi tantangan, dan dia mulai merasa cemas tentang apa yang akan terjadi pada mereka di perkuliahan. Sementara itu, Elle sedang menghadapi keputusan kuliahnya sendiri, yang merupakan aspek penting dalam hidupnya di The Kissing Booth 2. Elle diterima di berbagai perguruan tinggi, dan dia mencoba memutuskan mana yang paling cocok untuknya. Pilihannya dipersempit menjadi dua perguruan tinggi teratas, dan keputusan akhirnya bergantung pada hubungannya dengan Noah. Namun, tidak semuanya dalam kehidupan Elle seperti yang terlihat. Persahabatannya dengan Lee, yang diperankan oleh Joeli Richardson, menjadi rumit, terutama dengan status hubungan baru Lee. Lee mulai berkencan dengan pria baru, dan Elle merasa sulit untuk mendukung keputusan temannya sambil juga mengatasi perasaan cemburunya sendiri. Hal ini menciptakan ketegangan antara kedua sahabat, sehingga sulit bagi mereka untuk menavigasi hubungan lama mereka. Dalam upaya untuk menghilangkan stres dan kecemasan yang dialaminya, Elle mengalihkan perhatiannya ke teman sekelas baru, seorang pria muda yang menawan dan tampan bernama Marco Peña. Marco sedikit pemain, tetapi Elle tertarik pada karisma dan kepribadiannya yangOutgoing. Saat dia menghabiskan lebih banyak waktu dengan Marco, Elle mulai mengembangkan perasaan padanya, yang mengarah ke cinta segitiga yang rumit dengan Noah. Sepanjang film, Elle berjuang untuk menavigasi hubungan ini, sambil mencoba memahami tempatnya di dunia. Saat dia bergumul dengan tantangan tumbuh dewasa, termasuk ketidakpastian kuliah dan tekanan untuk menemukan cinta sejatinya, Elle harus belajar untuk memprioritaskan kebutuhan dan keinginannya sendiri. The Kissing Booth 2 meluangkan waktu untuk mengeksplorasi tema-tema ini, memberikan penggambaran yang bernuansa tentang kesulitan masa dewasa muda. Salah satu aspek menonjol dari The Kissing Booth 2 adalah penggambaran hubungannya. Film ini tidak takut untuk menunjukkan sifat cinta yang berantakan dan rumit, terutama ketika melibatkan media sosial, hubungan jarak jauh, dan tekanan untuk menyesuaikan diri dengan harapan masyarakat. Eksplorasi tema-tema ini oleh The Kissing Booth 2 berfungsi sebagai komentar yang menarik tentang kerapuhan hubungan manusia di era digital. Sinematografi film ini juga patut diperhatikan, karena menggunakan warna-warna cerah dan campuran pengaturan indoor dan outdoor untuk menangkap suasana hati dan energi cerita. Soundtrack-nya menampilkan berbagai lagu pop dan rock kontemporer, yang melengkapi nada dan kecepatan film. Walaupun The Kissing Booth 2 mungkin bukan pandangan yang sepenuhnya orisinal tentang genre coming-of-age, film ini secara efektif menangkap tantangan dan ketidakpastian tumbuh dewasa. Dengan karakter-karakternya yang relatable, hubungan yang menarik, dan alur cerita yang menarik, The Kissing Booth 2 berfungsi sebagai tindak lanjut yang memuaskan dari film pertama. Secara keseluruhan, ini adalah eksplorasi yang menarik dan menggugah pikiran tentang cinta muda, persahabatan, dan penemuan jati diri.

The Kissing Booth 2 screenshot 1
The Kissing Booth 2 screenshot 2
The Kissing Booth 2 screenshot 3

Ulasan

S

Silas

Okay, liking both Noah and Marco? Is a long-distance relationship really that sustainable?

Balas
6/23/2025, 9:35:35 AM
A

Adam

Okay, here's the translated review, focusing on capturing the original sentiment and its specific references in English: The second male lead is handsome, but he looks a bit too old to play a high schooler. There's zero chemistry with the female lead. At least the first movie properly showed the main couple falling in love; I have no idea what the second movie is even about, and they dared to make it over two hours long! The people in the short reviews who bring up Zendaya just to bash Joey King are insane, lol.

Balas
6/18/2025, 1:44:27 AM
B

Brooklyn

To be honest, the way the female lead kissed Marco was a bit of a letdown; poor Marco. The tearjerker moment was definitely the male characters finally not caring about what others think – that was beautiful. I still can't accept the male lead's real-life cheating. The female lead is quite adorable, though! And her performance in "The Act" not long ago was really powerful. Just like Marco said, she deserves better.

Balas
6/17/2025, 1:54:56 PM
A

Ariana

Okay, translating that humorous comment while maintaining the critical tone: "So, I saw someone saying Jacob was a jerk, but honestly, who *wouldn't* pick Zendaya? Then they drag Joey King by calling her a "third-rate actress" and listing these "two major flaws" in her looks?? Seriously, *what's wrong with you*?! So, suddenly being a 'player' is okay as long as you're going for a supposed 'A-list' actress now?"

Balas
6/16/2025, 10:48:40 AM