Putri Terakhir

Putri Terakhir

Plot

Putri Terakhir, sebuah drama sejarah yang pedih berlatar belakang periode sulit dalam sejarah Korea, menceritakan kisah Deok-hye, Putri terakhir dari Dinasti Joseon, yang harus menavigasi kompleksitas posisinya sebagai bangsawan di bawah kekuasaan kolonial Jepang yang menindas. Film ini adalah eksplorasi yang menggugah pikiran tentang perjuangan yang dihadapi oleh Deok-hye saat dia bergulat dengan identitas, martabat, dan realitas kehidupan di pengasingan yang keras. Film ini dimulai dengan Putri Deok-hye yang hidup dalam kemewahan relatif sebagai anggota keluarga kerajaan Joseon. Namun, dunianya terbalik ketika pihak berwenang kolonial Jepang menyerbu Korea pada tahun 1910, menandai dimulainya pendudukan. Deok-hye, yang sekarang berusia pertengahan dua puluhan, secara paksa dipindahkan dari rumahnya dan dibawa ke Jepang, bersama dengan sekelompok bangsawan dan ningrat Korea lainnya. Saat Deok-hye menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya di Jepang, dia disambut dengan campuran rasa ingin tahu dan penghinaan dari penduduk setempat. Dia diperlakukan sebagai peninggalan dari era lalu, dan status kerajaannya dilucuti dari signifikansi sebelumnya. Terlepas dari usahanya untuk mempertahankan martabat, Deok-hye merasa kesulitan untuk mengatasi kehilangan tanah air dan posisi kerajaannya. Salah satu aspek yang paling menarik dari Putri Terakhir adalah penggambaran hubungan Deok-hye dengan kekasih masa kecilnya, Jang-han. Keduanya tumbuh bersama di istana Joseon, dan ikatan mereka dalam dan abadi. Ketika Deok-hye dibawa ke Jepang, Jang-han menemaninya, dan keduanya terus bertemu secara diam-diam. Namun, seiring dengan semakin putus asanya Deok-hye untuk kembali ke rumah, kesetiaan Jang-han diuji. Sepanjang film, pengalaman Deok-hye terjalin dengan adegan pihak berwenang kolonial Jepang yang menjalankan kendali mereka atas Korea. Kita melihat penindasan brutal terhadap gerakan anti-kolonial, asimilasi paksa orang Korea ke dalam budaya Jepang, dan penghinaan terhadap bangsawan Korea yang dipaksa untuk mengadopsi adat dan tradisi Jepang. Adegan-adegan ini berfungsi sebagai pengingat yang kuat akan kekejaman yang dilakukan oleh Jepang selama periode ini dan dampak dahsyat yang mereka timbulkan pada orang Korea. Terlepas dari kenyataan pahit ini, Putri Terakhir pada akhirnya adalah kisah tentang harapan dan ketahanan. Tekad Deok-hye untuk kembali ke rumah berfungsi sebagai suar pembangkangan dalam menghadapi penindasan yang luar biasa. Dengan bantuan Jang-han, dia meluncurkan upaya terakhir untuk melarikan diri dari Jepang dan kembali ke Korea, bahkan ketika peluang melawan dirinya. Klimaks film ini intens dan menghancurkan secara emosional. Deok-hye dan Jang-han ditangkap oleh tentara Jepang saat mereka mencoba menyelinap kembali ke Korea. Adegan ini adalah mahakarya ketegangan, karena kedua kekasih itu dipaksa untuk menghadapi konsekuensi pahit dari tindakan mereka. Pada akhirnya, Deok-hye dipaksa untuk membuat pilihan yang menghancurkan, yang akan mengubah jalan hidupnya selamanya. Putri Terakhir adalah adaptasi yang kuat dan mengharukan dari kisah nyata. Film ini menyoroti periode kelam dalam sejarah Korea, dan berfungsi sebagai pengingat yang kuat akan perjuangan yang dihadapi oleh orang-orang Korea selama periode kolonial Jepang. Melalui kisah Deok-hye, film ini menyoroti pentingnya martabat, identitas, dan ketahanan dalam menghadapi penindasan yang luar biasa. Dengan latar sejarah yang kaya detail, karakter yang kompleks, dan alur cerita yang pedih, Putri Terakhir wajib ditonton oleh siapa pun yang tertarik dengan sejarah, drama, atau keadilan sosial.

Putri Terakhir screenshot 1
Putri Terakhir screenshot 2

Ulasan