The Lion King di Hollywood Bowl

Plot
Saat matahari terbenam di atas perbukitan yang mengelilingi Hollywood Bowl, rasa antisipasi memenuhi udara. Di malam yang penuh keajaiban ini, amfiteater luar ruangan yang ikonik telah diubah menjadi representasi Pride Lands yang hidup, sebuah acara konser imersif yang merayakan ulang tahun ke-30 kisah epik Disney, The Lion King. Malam itu menjanjikan perjalanan tak terlupakan melalui soundtrack abadi yang telah memikat penonton di seluruh dunia, disertai dengan visual yang memukau, desain kostum yang rumit, dan suara-suara berbakat di balik karakter-karakter tercinta. Kisah dimulai di sabana Afrika, tempat Raja Mufasa yang perkasa, yang disuarakan oleh James Earl Jones dalam film animasi aslinya, memerintah dengan kebijaksanaan dan kebaikan, dipandu oleh kata-katanya yang bijak dan penuh kasih, "Ingatlah siapa dirimu." Kehadiran Mufasa yang agung dihidupkan di atas panggung melalui desain panggung yang mencolok, dengan perbukitan, pepohonan tinggi, dan langit biru tanpa akhir, membawa penonton ke dunia The Lion King yang menakjubkan. Saat tirai naik, orkestra berbakat mengambil posisi mereka, siap untuk menghidupkan melodi yang mempesona. Elton John, dalang di balik soundtrack ikonik, berbagi pengantar yang tulus, berterima kasih kepada para penggemar atas cinta dan antusiasme mereka terhadap film tersebut. Penonton ikut serta, dengan antusias menyanyikan lagu-lagu klasik abadi, saat musik mengatur nada untuk malam yang tak terlupakan. Konser ini dibagi menjadi empat babak berbeda, masing-masing memberikan penghormatan kepada era keberadaan The Lion King yang berbeda. Babak pertama membawa kita kembali ke klasik animasi tahun 1994, di mana kita diperkenalkan kepada Simba yang menawan dan menawan, yang disuarakan oleh Matthew Broderick dalam aslinya. Perjalanan Simba dari anak singa yang polos menjadi raja yang berani diperankan kembali melalui lagu-lagu ikonik, "The Circle of Life," "Hakuna Matata," dan "I Just Can't Wait to Be King," yang dibawakan oleh vokalis berbakat yang menghidupkan karakter-karakter tercinta. Saat babak pertama berakhir, orkestra beralih dengan mulus ke babak kedua, merayakan adaptasi musikal The Lion King yang memenangkan Tony Award. Panggung menjadi hidup dengan kostum warna-warni, koreografi yang rumit, dan para pemain berbakat, memberikan penghormatan kepada musikal yang diakui secara kritis yang memenangkan enam Tony Award pada tahun 2014, termasuk Best Musical. Lagu-lagu ikonik, "The Morning Report," "One by One," dan "Shadowland," memenuhi udara malam, memikat penonton dengan keindahan abadi dan resonansi emosional mereka. Babak ketiga membawa kita ke reimajinasi live-action yang menakjubkan dari The Lion King, disutradarai oleh Jon Favreau pada tahun 2019 dan 2024. Para pemain berbakat, termasuk Donald Glover sebagai Simba dan Beyoncé sebagai Nala, bergabung dengan konser, membawa suara dan gaya unik mereka ke lagu-lagu tercinta, termasuk "It's a Circle of Life," "Circle of Life (Remix)," "Hakuna Matata (Remix)," dan "Endless Night," yang dirilis pada tahun 2019 dan dirilis ulang dengan sekuelnya. Saat malam berlarut-larut, penonton disuguhi final konser yang menakjubkan, menampilkan rendition yang menakjubkan dari "The Lion Sleeps Tonight," sebuah lagu rakyat Zulu klasik yang menjadi inspirasi untuk "Hakuna Matata." Seluruh pemain dan orkestra berkumpul, menampilkan bakat dan dedikasi luar biasa mereka untuk musik The Lion King. Saat nada terakhir memudar, penonton berdiri dengan kaki mereka, bertepuk tangan dengan antusias dalam apresiasi atas malam yang tak terlupakan. Saat penonton meninggalkan Hollywood Bowl, mereka membawa serta kenangan malam yang mempesona, dipenuhi dengan musik, keajaiban, dan keajaiban abadi The Lion King. Perayaan ulang tahun ke-30 film ini telah membuktikan bahwa musik, karakter, dan pelajaran The Lion King terus memikat dan menginspirasi fenomena global, sebuah bukti sejati dari kekuatan abadi dari kisah abadi ini.
Ulasan
Renata
Felt a bit underwhelming. With so many "original cast" members invited, most of them just made fleeting appearances. Especially jarring was the terribly performed "I Just Can't Wait to Be King" in the middle.
Bonnie
Among a cast of classically trained performers, one noticeably out-of-place character felt jarringly miscast.
Thiago
Thirty years have flown by in the blink of an eye! I remember buying the original cassette tape for 10 RMB back then and playing it repeatedly until the sound was distorted.
Nicholas
Having only seen the movie before, I honestly didn't realize until this concert that "The Lion King" is, at its core, an African story.
Malachi
A classic film concert has many highlights. Like which audience members were caught on camera during "Can You Feel The Love Tonight." Like the resurgence of "Be Prepared." Like the casting for "I Just Can't Wait To Be King." Like how an animated film has garnered such vast and lasting influence across different cultures and ethnic groups worldwide, including its reflection of certain shared human values and its application as a weapon in the struggle within various contemporary trends.
Rekomendasi
