Malam Sebelum Natal

Plot
Malam Sebelum Natal mengisahkan Walter Stucki (diperankan oleh Tony Revolori), seorang pemuda Kristen yang ayahnya (diperankan oleh Matt Walsh) membuat Walter berjanji untuk tetap suci sebelum hari pernikahannya dengan tidak melakukan perilaku berlebihan apa pun. Di sisi lain, para pengiring prianya adalah tiga teman masa kecil, Ethan (diperankan oleh Joseph Gordon-Levitt), Seth (diperankan oleh Seth Rogen), dan Isaac (diperankan oleh Anthony Mackie), yang dikenal karena petualangan cabul mereka setiap tahun pada Malam Natal. Saat pernikahan Walter semakin dekat, teman-temannya menyadari bahwa ini akan menjadi Malam Natal terakhir mereka bersama. Merasa nostalgia dengan masa lalu yang indah, mereka memulai misi untuk menemukan "Piala MacLaren" – sebuah pesta rahasia mistis yang hanya terjadi setahun sekali pada Malam Natal di Kota New York. Setiap teman ditugaskan untuk membawa satu barang – sebotol wiski terbaik, sekotak cerutu Kuba, dan ornamen pohon Natal terlangka. Setelah menyelesaikan tugas yang diberikan, teman-teman itu berangkat mencari pesta yang sulit dipahami tersebut. Setelah mencapai lokasi bar yang ditentukan, mereka menemukan bahwa lokasi khusus ini mungkin hanya tipuan dan memutuskan untuk menjelajah lebih jauh. Teman-teman segera menemukan bahwa setiap barang yang mereka bawa memiliki makna simbolis sehubungan dengan kehidupan mereka, dengan wiski mewakili pengabaian yang sembrono, cerutu melambangkan kerapuhan hidup, dan ornamen mewakili kenangan dari masa kecil mereka. Perjalanan mereka bukan hanya tentang menemukan Piala Natal terbaik, tetapi merupakan pencarian metaforis untuk kebenaran tentang persahabatan mereka dan cara melepaskan masa muda mereka yang riang. Pencarian liar mereka membawa mereka melintasi jalan-jalan Manhattan, tempat mereka berpapasan dengan NYPD dan terjebak dalam serangkaian petualangan lucu. Mereka juga bertemu dengan Father Gregory yang eksentrik dan menawan (diperankan oleh Lizzy Caplan), seorang biarawati yang berjuang dengan gagasan tentang Tuhan, sambil mencoba menemukan pesta mistis. Persahabatan mereka diuji, saat mereka menavigasi jalan mereka melalui kota, dan menghadapi masalah pribadi mereka saat mereka mendekati hari pernikahan Walter. Pencarian mereka membawa mereka ke banyak lokasi menarik, seperti kedai minuman keras ilegal, dan pada akhirnya, mereka menemukan bahwa "Piala MacLaren" yang sebenarnya mungkin bukan tentang lokasinya, tetapi tentang persahabatan dan kenangan yang mereka buat bersama. Film ini memiliki akhir yang indah di mana Walter dan teman-temannya berbagi roti panggang Natal, merenungkan masa lalu, merangkul masa kini, dan menantikan masa depan. Ini menggambarkan bahwa selama Anda berpegang teguh pada kenangan indah, dan orang-orang yang membawa sukacita dalam hidup Anda, tidak ada yang bisa diambil dari Anda.
Ulasan
Rekomendasi
