The Passion of Joan of Arc

The Passion of Joan of Arc

Plot

The Passion of Joan of Arc, disutradarai oleh Carl Theodor Dreyer, adalah film drama bisu tahun 1928 yang dengan mahir menceritakan kisah Joan of Arc, pahlawan wanita Prancis yang malang yang mengaku telah menerima penglihatan dari Tuhan, mendorongnya untuk memimpin pasukan Prancis meraih beberapa kemenangan selama Perang Seratus Tahun. Fokus film ini, bagaimanapun, adalah pada persidangan dan eksekusi akhirnya, saat dia menentang otoritas Gereja Katolik. Film ini dimulai dengan serangkaian kartu judul yang menguraikan keadaan seputar penangkapan dan pengadilan Joan oleh Inggris, yang telah menguasai Paris. Inggris memenjarakannya dan mengadilinya atas tuduhan bid'ah, dan menjadi jelas bahwa proses persidangan tidak lebih dari sebuah sandiwara. Inggris bertekad untuk mendapatkan pengakuan dari Joan, dan mereka berusaha keras untuk menghancurkan semangatnya dan memaksanya untuk mencabut klaimnya tentang telah berbicara dengan Tuhan. Pertemuan pertama Joan dengan para hakim adalah adegan mengerikan yang menentukan nada untuk seluruh film. Para hakim diperlihatkan kejam dan mengancam, menggunakan setiap taktik untuk mengintimidasi dan melelahkannya. Tanggapan Joan, bagaimanapun, adalah keyakinan dan iman yang tak tergoyahkan, saat dia menegaskan haknya untuk membela diri dan imannya dalam menghadapi penindasan yang luar biasa. Adegan ini adalah bukti kekuatan semangat manusia dan kekuatan yang dapat ditemukan dalam iman. Sepanjang persidangan, Joan menjadi sasaran setiap bentuk manipulasi psikologis dan penyiksaan fisik yang dapat dibayangkan. Dia diejek, dipermalukan, dan diintimidasi, namun dia menolak untuk menyerah, bahkan ketika dihadapkan dengan prospek penyiksaan dan kematian. Pembangkangannya adalah pernyataan yang kuat tentang pentingnya membela prinsip seseorang, bahkan dalam menghadapi kesulitan yang luar biasa. Salah satu aspek yang paling mencolok dari The Passion of Joan of Arc adalah penggunaan ekspresi wajah dan bahasa tubuh untuk menyampaikan emosi dan pikiran para karakter. Dalam film tanpa dialog, para aktor terpaksa mengandalkan isyarat nonverbal untuk menyampaikan pikiran dan perasaan mereka, dan hasilnya sangat menakjubkan. Marta Eggerth, yang memerankan Joan, menghadirkan kedalaman dan nuansa pada peran tersebut yang sangat luar biasa, menangkap berbagai emosi yang dialami Joan selama cobaan beratnya. Penggunaan bayangan dan pencahayaan dalam film ini juga patut diperhatikan, karena Dreyer menggunakan media ini secara inovatif untuk menciptakan suasana dan mood. Bayangan yang ditimbulkan oleh para hakim dan penjaga penjara panjang dan mengancam, menggarisbawahi rasa penindasan dan ketakutan yang meliputi persidangan. Saat Joan sendirian, bayangan lebih lembut dan lebih menyebar, menekankan kerentanannya dan isolasinya. Klimaks film adalah adegan yang memilukan di mana Joan akhirnya hancur dan dipaksa untuk menandatangani pengakuan yang mencabut klaimnya tentang telah berbicara dengan Tuhan. Adegan ini adalah mahakarya dalam pengendalian emosional, karena Dreyer menangkap kesedihan dan keputusasaan Joan dengan sekali pandang dan sedikit anggukan kepala. Itu adalah momen yang memilukan yang menggarisbawahi sifat tragis dari kisah Joan dan penindasan Gereja Katolik yang menghancurkan. Pada akhirnya, penolakan Joan untuk mencabut klaimnya akhirnya mengarah pada eksekusinya, sebuah adegan brutal dan mengerikan yang merupakan bukti kekejaman dan kebiadaban zaman itu. Namun bahkan dalam kematian, Joan menemukan bentuk kemenangan yang aneh, karena keyakinan dan pembangkangannya menginspirasi orang-orang Prancis dan memperkuat tempatnya dalam sejarah sebagai simbol iman dan keberanian dalam menghadapi kesulitan yang luar biasa. The Passion of Joan of Arc adalah film yang terus menginspirasi dan memikat penonton hingga saat ini, tema-tema iman, keberanian, dan pembangkangannya tetap relevan saat ini seperti saat film ini pertama kali dirilis. Ini adalah bukti kekuatan visi Dreyer dan warisan abadi dari mahakaryanya sehingga The Passion of Joan of Arc terus dirayakan sebagai salah satu film terhebat sepanjang masa. Tonton The Passion of Joan of Arc sekarang!

The Passion of Joan of Arc screenshot 1
The Passion of Joan of Arc screenshot 2
The Passion of Joan of Arc screenshot 3

Ulasan