Re-Edukasi Molly Singer

Re-Edukasi Molly Singer

Plot

Sebagai kupu-kupu sosial yang legendaris dan gadis emas firma hukum, Molly Singer telah menjadi bayangan dirinya sendiri. Reputasinya sebagai pusat perhatian di setiap pesta di masa kuliah telah berubah menjadi serangkaian insiden memalukan, mulai dari tidak sengaja muntah di meja klien hingga datang terlambat ke sidang pengadilan dengan bau sampanye tadi malam. Bos Molly, Brenda, sudah muak dengan tingkah lakunya dan mengancam akan memecatnya jika dia tidak memperbaiki diri. Putus asa untuk menyelamatkan pekerjaannya, Molly setuju untuk berpartisipasi dalam program terapi radikal yang dirancang oleh Brenda sendiri – mantan pecandu yang tahu apa yang diperlukan untuk mengubah hidup seseorang. Program tersebut, yang dikenal sebagai "re-edukasi," berjanji untuk menyembuhkan Molly dari kebiasaan berpestanya dan mengubahnya menjadi anggota masyarakat yang produktif. Tetapi saat Molly mempelajari lebih dalam dunia pengembangan diri dan pertumbuhan pribadi, dia mulai menyadari bahwa mengubah perilaku seseorang jauh lebih rumit daripada hanya berhenti di tepi bar. Saat Molly menavigasi wilayah yang belum dipetakan ini, dia mendapati dirinya menghadapi alasan mengapa dia mulai minum sejak awal – perasaan tidak mampu, kesepian, dan keterputusannya sendiri. Melalui serangkaian pertemuan canggung dan lucu dengan sesama anggota kelompok re-edukasinya, Molly perlahan mulai menghadapi kebenaran tentang dirinya sendiri. Tetapi tepat ketika sepertinya Molly akhirnya mulai menata hidupnya, dia menerima tawaran yang mengancam akan menggagalkan kemajuannya: kasus berisiko tinggi yang mengharuskannya untuk menggunakan pesonanya sekali lagi. Akankah Molly mampu menahan godaan dirinya yang lama dan tetap setia pada tujuan barunya? Atau akankah dia menyerah pada panggilan sirene dari kehidupan sebelumnya, meninggalkan teman dan sekutu barunya dalam debu?

Re-Edukasi Molly Singer screenshot 1
Re-Edukasi Molly Singer screenshot 2

Ulasan

C

Cohen

Based on the synopsis, I was expecting another "No Hard Feelings," but it turned out to be quite mild and noticeably lower in production value. The jokes weren't that funny, and with the exception of the lead actress, many of the characters with lines were lacking in the looks department. The Barbie-doll-like receptionist, while a typical and unflattering portrayal of a right-winger, was admittedly designed to be quite comical. It's a bit sad to see Britt Robertson relegated to these smaller, less successful films. 6/10

Balas
6/16/2025, 1:36:26 PM
D

Daniel

Molly Singer’s wild parties in college were a brilliant spark, but her struggle to grow up makes her relatable. The film captures the tension between her carefree past and the harsh reality of adulthood, forcing her to navigate a world that no longer bends to her will.

Balas
4/2/2025, 8:10:00 PM